Part 20. Sisi Lain Altair🔥

402 21 0
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Lyra merebahkan tubuhnya di ranjang, luka di perut, punggung, dan tangannya terasa sakit saat ini. Untuk gerak saja ia harus berhati-hati.

"Keadaan Al, gimana ya? Tadi gue liat dia babak belur," gumam Lyra. Kemudian ia bangun dan mengambil ponselnya.

"Gue telepon aja." ucapnya kemudian membuka ponsel dan mencari nama Altair disana.

"Eh, tunggu dulu, tapi apa peduli gue, mau dia babak belur atau apa kan bukan urusan gue," ucap Lyra mengurungkan niatnya untuk menghubungi Altair.

"Tapi kan dia nolongin Lara sama gue."

"Telepon aja lah."

Lyra menekan tombol hubungi terdengar telepon sudah masuk di ponsel Altair namun tidak ada jawaban. Lyra menghubungi untuk yang kedua kalinya dan mendapat jawaban.

"Ada apa!" jawab Altair dari sebrang telepon yang membuat Lyra terlonjak karena nada Altair yang meninggi dan dingin.

"Gue ganggu lo?" tanya Lyra hati-hati.

"Jelas! Pakek nanya!" jawab Altair tidak santai dari sebrang telepon.

"Gue cuma mau bilang makasih, soal tadi, sama mau nanya keadaan lo," ujar Lyra dengan suara kalem.

"Cuma mau bilang itu? Nggak guna banget, gue sakit pun, lo nggak bakal bisa apa-apa," ujar Altair yang membuat Lyra mengerutkan keningnya.

"Emang sih, lo marah sama gue?" tanya Lyra.

Altair langsung mematikan teleponnya sepihak.

"Halo."

"Halo."

Lyra melihat teleponnya yang sudah mati karena Altair sudah mematikannya.

"Dia kenapa sih?"

"Marah sama gue?"

"Aneh banget."

***

Kelas sebelas IPA 1 tengah mengikuti pelajaran dengan hening sampai bu cantika masuk membuat pandangan seluruh siswa tertuju kepadanya. Lebih tepatnya kepada siswi di belakang bu cantika.

"Permisi, mohon perhatiannya sebentar," ujar bu Cantika, yang membuat seluruh siswa memperhatikannya.

"Perkenalkan diri kamu," ucap bu Cantika kepada siswi cantik yang dibelakangnya. Siswi itu maju dua langkah kemudian memperkenalkan dirinya.

"Hai semua perkenalkan nama aku Gracia, aku pindahan dari Jerman." ucapnya, kemudian tersenyum manis. Membuat suasana kelas seketika ricuh karena teriakan para laki-laki.

"Saya permisi dulu. Terimakasih bu Laras, saya permisi," ucapnya kepada bu Laras.

"Iya bu," jawab bu Laras. Kemudian bu Cantika keluar.

"Gracia selamat datang di kelas sebelas IPA 1, semoga betah," ucap bu Laras yang mendapat jawaban anggukan dan senyuman dari Gracia.

"Kamu bisa duduk disebelah Rara," ujar bu Cantika menunjuk kursi kosong di belakang Lyra dan Airin. Gracia berjalan pelan menuju kursi itu kemudian duduk disebelah Rara.

"Kamu bisa tanya materi ke Rara ya," ucap bu Laras kepada Gracia yang mendapat anggukan darinya.

***

"Eh kalian pada tau nggak, ada murid baru, katanya," celetuk Arsen heboh saat berada di kantin sekolah. Karena mengingat waktu istirahat setiap meja kantin dipenuhi para siswa.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang