Part 22. Salting🔥

331 22 18
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Bel berbunyi menandakan waktu  pulang sekolah. Seluruh siswa berbondong-bondong menuju parkiran. Tak terkecuali Lyra, ia menuju tempat dimana sepeda pink nya terparkir.

Lyra melongo melihat sepeda nya yang berada diantara 2 motor besar. Membuat Lyra menghembuskan napasnya kasar.

"Motor siapa sih ini!" ucap nya marah dengan menendang ban motor itu.

"Ngapain coba parkir disini, sebelah kan masih lebar," ucap Lyra ngedumbel.

Lyra sudah ancang-ancang ingin menendang salah satu ban dari kedua motor itu lagi.

"Ehh mau apa lo?" tanya seseorang dari belakang Lyra. Membuat Lyra mengurungkan niatnya, ia menoleh kebelakang. Diikuti orang itu menuju samping Lyra.

"Nendang motor, siapa suruh halangin sepeda gue buat keluar," ujar Lyra menunjuk kedua motor itu.

"Jangan! Motor kesayangan gue, jangan sampai lecet," ujar orang itu dengan memeluk motornya.

Lyra memutar bola matanya malas. "Lebay lo," maki Lyra.

"Cepet mundurin motor lo, gue mau pulang," ucap Lyra mulai jengah.

"Mundurin sendiri," balas orang itu dengan muka menyebalkannya.

"RIGELL!" teriak Lyra sudah malas berlama-lama disitu karena cuaca begitu panas.

"Iya sayang," ujar Rigel.

Lyra memukul lengan Rigel dengan tangannya nya. Perih itu yang Rigel rasakan. "Buaya, jauh-jauh lo dari gue," ucap Lyra.

"Anjir sakit Ra." Rigel mengusap lengannya yang terasa panas.

"Lo tau nama gue?" tanya Rigel. "Seganteng itu ya gue, sampai lo tau nama gue? Padahal belum kenalan," sambung Rigel lagi.

Lyra menampakkan wajah malas nya. "Narsis lo boy, gue baca nametag lo," ujar Lyra. Membuat Rigel yang awalnya membusungkan dadanya bangga menjadi menciut lagi

"Lo nggak kenal gue?" tanya Rigel.

"Nggak guna banget gue kenal sama lo," ujar Lyra. "Kenal lo nggak buat gue kaya," lanjut Lyra.

Altair datang dari arah belakang, melewati Lyra begitu saja. Kemudian ia memakai helm nya lalu ia memundurkan motornya.

"Mau kemana lo Al?" tanya Rigel.

"Resto," jawab Altair singkat, kemudian melajukan motornya.

Lyra memundurkan sepeda nya. Ia hendak mengayuhnya namun bagian belakang sepedanya di pegang Rigel yang membuat Lyra berhenti kemudian menatap Rigel.

"Apa lagi?" tanya Lyra malas.

"Lo mau ikut Altair?" tanya Rigel.

Lyra memutar bola matanya malas. Pertanyaan apa itu yang dilontarkan Rigel, tidak bermutu.

"Gue mau pulang lah! Ngapain ikut Al segala, lo mau ikut?" balas Lyra.

"Males banget ikut lo," ucap Rigel.

"Yaudah, lepasin tu tangan dari sepeda gue," balas Lyra yang membuat Rigel melepaskan tangannya dari sepeda Lyra.

***

Lyra telah mengatur jadwal barunya. Ia putuskan untuk tetap bekerja di restoran. Senin sampai kamis les privat, sedangkan jum'at sampai minggu ia bekerja di restoran.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang