7. Welcome Back Boy

1K 188 32
                                    

Rose melamun di ruang tv rumah nya, ia belum memiliki pekerjaan baru lagi, ini adalah hari kelima setelah kepergian Jisoo, dan Rose masih setia dengan baju hitam nya, ia tak akan keluar dari rumah sebelum hari ke tujuh.

"Sayang, ayo makan dulu" panggil sang ibu dari pintu dapur.

"Rose tidak lapar eomma" tolak nya.

"Kalau kamu tidak mau makan, eomma akan dimarahi appa mu nanti" bujuk Minyoung, sang putri pun akhir nya luluh, ia makan siang bersama sang ibu.

Sedangkan Sandara, ia menerima tamu seorang pengacara.

"Saya diutus oleh tuan besar"

"Tuan besar siapa?"

"Maaf, saya tidak bisa memberitahu nya, kami datang untuk menyerahkan ini" pengacara itu menyerahkan map yang berisi sertifikat tanah dan rumah keluarga Kim yang sempat terjual untuk biaya Jisoo di rumah sakit, Sandara tak percaya, kedua mata nya berkaca-kaca, sebab rumah penuh kenangan itu akhir nya kembali ke tangan nya.

"Kami permisi nyonya" kedua orang pengacara itu pun pamit.

"Tunggu" tahan Dara, pengacara itu pun menoleh.

"Apa tuan besar yang anda maksud adalah orang tua penerima donor jantung putra ku?" Tanya Sandara.

"Iya nyonya" jawab mereka tanpa menyebutkan nama.

Di tempat lain, Siwon dan Yoona tengah menghadiri sebuah undangan, dan sedang berbincang dengan tamu yang lain.

Kriingg. . .

Ponsel Siwon berdering.

"Hallo Minho-yaa"

"Yoona-yaa, ayo kita pulang sekarang" ajak Siwon setelah menutup panggilan telpon nya.

"Ada apa oppa?" Yoona cemas sebab sang suami terlihat terburu-buru menggandeng tangan nya.

"Rio sudah sadar sayang" beritahu Siwon, Yoona terkejut bukan main, begitu keluar dari gedung Sungjae sudah bersiap.

"Kita ke rumah sakit" kata Siwon

"Baik tuan" mobil pun melaju menuju ke tempat Rio dirawat, setiba di rumah sakit, Siwon dan Yoona pun berjalan cepat menuju ke ruang ICU.

ceklek

Mereka tak sabar untuk bertemu dengan putra semata wayang nya itu yang tengah diperiksa oleh Minho.

"Rio-yaa" panggil sang ayah tak sabar, Rio menatap kedua orang tua nya yang berdiri dibalik punggung sang paman.

Tak ada reaksi tak ada ekspresi, rambut nya memanjang tak terawat selama dia mengalami koma.

"Minho-yaa?" Yoona mulai cemas.

"Appa, eomma" Rio langsung mengenali orang tua nya itu, tangis Yoona pun tak tertahankan lagi, ia langsung mendekati sang putra dan memeluk nya, untuk sesaat, Siwon hanya bisa berdiri sambil menangis, namun ia kemudian mendekat dan ikut memeluk anak serta istri nya itu, menangis terharu dan penuh rindu sebab akhir nya Rio terbangun setelah dua tahun lebih mengalami koma, Yoona tak henti-henti nya menciumi wajah Rio yang sangat ia rindukan itu.

"Eomma" protes nya.

"Eomma rindu" balas sang ibu.

"Hyung" panggil Minho, memberi kode pada Siwon.

"Apa ada masalah Minho-ya?" Siwon seperti nya paham, dengan raut wajah sang dongsaeng.

"Kedua kaki Rio, hyung" bisik Minho berdiri agak menjauh dari Rio dan ibu nya.

"Kenapa dengan kaki nya?" Bingung Siwon.

"Kedua kaki nya mengalami kelumpuhan hyung, sebab dua tahun lebih tak digerakan"

"Apa bisa dilakukan terapi Minho-yaa?" Cemas Siwon.

"Kita coba hyung, aku akan mencarikan dokter syaraf terbaik untuk Rio" jawab Minho.

"Apa Rio tahu tentang hal ini?"

"Dia tahu hyung" Siwon menoleh pada anak istri nya itu.

Rio akhir nya dipindahkan ke ruang perawatan, dan masih dalam masa observasi, untuk perkembangan operasi nya, apakah tubuh Rio bisa menerima jantung baru nya.

Ia duduk bersandar pada headbed nya, sang ibu membantu nya minum dengan menggunakan sedotan, bekas luka di tubuh Rio sudah hampir hilang semua kecuali di dada bekas pemasangan jantung baru nya.

"Besok dokter terapyst mu akan datang, yang semangat ne" kata sang ibu.

"Ya eomma" Rio mengangguk mantap.

"Boy, untuk sementara kamu tetap dalam pengawasan kami dulu, mengerti?" Ucap Minho

"Ya uncle, mengerti" balas Rio.

Dan malam ini, Rio di temani sang ibu dan ayah nya yang menginap di rumah sakit, Yoona menarik selimut sang putra sampai sebatas dada, kedua tangan nya juga tak lupa ia masukan ke dalam selimut, Rio sendiri sudah tidur pulas, tapi ada yang aneh, kening nya mengkerut, kedua mata nya bergerak gelisah, meski terpejam tapi Yoona tentu mengetahui nya.

"Chaeyoung-aah" gumam Rio dalam tidur nya yang gelisah.

"Chaeyoung-aah?" Ulang Yoona heran, sebab ia tahu siapa saja teman Rio selama ini dan tak ada satu pun yang bernama Chaeyoung.

"Ada apa yeobo?" Tanya Siwon menghampiri sang istri.

"Dengar oppa" Yoona meminta sang suami untuk memasang pendengaran nya.

"Chaeyoung-aah" ulang Rio yang mengigaukan nama seorang gadis.

"Bukan kah setahu kita Rio tidak lunya teman bernama Chaeyoung, oppa?" Tanya Yoona memastikan

"Coba besok kita tanyakan pada nya" kata Siwon.

"Semoga itu hanya mimpi biasa oppa, aku takut akan berpengaruh pada jantung nya nanti" cemas Yoona.

"Tenang saja, itu hanya mimpi, bisa jadi gadis itu adalah teman Rio saat wamil waktu itu" tebak Siwon asal.

"Tapi Rio belum pernah menceritakan nya" Yoona tak percaya.

"Rio sudah setahun tidak pulang, mungkin dia lupa sayang" hibur Siwon agar sang istri tak terlalu kepikiran.

"Tapi dia menelpon kita"

"Iya, kita tunggu besok ya" bujuk Siwon.

"Iya, kita tunggu besok ya" bujuk Siwon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#TBC

Heart BeatsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang