Dengan langkah gontai, dan pikiran yang berkecamuk, Rio pun juga meninggalkan rumah sakit, dengan mobil nya, ia mengikuti bus yang di naiki sang kekasih, untuk memastikan jika gadis itu tiba di rumah dengan selamat, Rio tak langsung pulang, tapi malah melamun menatap rumah keluarga Park dari dalam mobil nya, sambil berpikir keras.
"Apa yang terjadi dengan mu Rose?"
"Apakah aku melakukan kesalahan?"
"Atau kamu mulai bosan dengan hubungan kita?" Banyak pertanyaan yang bergulat di hati dan pikiran Rio saat ini, perubahan sikap Rose yang tiba-tiba membuat nya bingung, gadis itu selama ini sangat sulit untuk ia temui, hingga membuat Rio harus menyusul nya kesana kemari demi bertemu dengan sang kekasih hati, tapi justru berakhir dengan seperti ini
Rose memasuki rumah nya, dan langsung berlari ke kamar, Seojoon dan sang istri pun saling bingung.
"Mungkin sedang bertengkar dengan Rio" tebak sang ayah, Rose menutup pintu kamar nya dan menjatuhkan tubuh nya diatas kasur, ia menangis meraung sekarang.
Setengah jam berlalu, Rio pun akhir nya memutuskan untuk pulang ke rumah nya, dan berpikir, mungkin besok Rose sudah membaik.
Di rumah keluarga Park, tangis Rose sudah mulai mereda, ia termenung sendiri memikirkan awal pertemuan nya dengan Rio dulu.
"Pantas aku dulu selalu merasa seperti menemukan sosok yang sangat aku rindukan setiap kali bertemu dengan Rio oppa" batin Rose
"Pantas aku sangat nyaman dan berani mengambil langkah lebih dahulu pada nya"
"Pantas aku selalu bisa tidur lebih nyenyak setiap kali mendengar detak jantung nya, sebab ternyata itu semua karena jantung Jisoo oppa ada pada Rio oppa"
"Jadi, selama ini aku tidak mencintai Rio oppa, melainkan Jisoo oppa, jantung nya yang masih berdetak untuk ku"
"Entah aku harus bahagia atau sedih sekarang, karena ternyata cinta Jisoo oppa untuk ku belum mati"
"Lalu bagaimana dengan hubungan kami?"
Keesokan hari nya, Rose tidak berangkat bekerja, pikiran nya kacau, hati nya berantakan, jadi dia tak bersemangat bekerja.
Rio yang cemas pun datang dengan menaiki bus.
"Rio, masuk sayang" sambut Minyoung.
"Ya eomma, terima kasih" Rio pun masuk, sambil menenteng paper bag.
"Tunggu ya, appa mu sebentar lagi pasti pulang, duduklah" kata Minyoung.
"Terima kasih eomma, Rose memberitahu jika dia tak enak badan hari ini, jadi Rio datang untuk menjenguk nya eomma"
"Oh, iya, dia tidak keluar kamar sejak kemarin, sebentar eomma panggilkan" kata Minyoung.
Tok tok tok
"Rose, keluarlah sayang, ada Rio datang menjenguk mu"
Ceklek
Minyoung kaget melihat wajah sembab sang putri.
"Eomma, tolong katakan pada oppa, aku belum bisa menemui nya" kata Rose lirih, sang ibu pun merasa iba meski tak tahu apa permasalahan mereka.
"Baiklah" Minyoung pun menurut, ia kembali menemui Rio di ruang tamu.
"Sayang, maaf, Rose tidak bisa menemui mu, sakit nya menular, jadi dia takut kamu nanti ikut sakit" jelas Minyoung pada Rio.
"Ya eomma, Rio bisa mengerti, ini ada sup herbal untuk Rose, semoga dia cepat sembuh, Rio pulang dulu eomma" pamit nya, pria itu keluar dari rumah keluarga Park sambil mengirimi pesan pada Rose.
To My Honey:
Aku membelikan mu sup herbal, dimakan ya, semoga cepat sembuh, aku merindukan muRose kembali menangis membaca pesan dari Rio, ia merasa bersalah, dan hanya bisa menatap namja itu dari jendela kamar nya.
Tok tok
Ceklek
Miyoung menemukan sang putri menangis di kamar nya, ia tahu, hubungan Rose dan Rio sedang tak baik-baik saja.
"Rio yang membawakan nya untuk mu" beritahubsang eomma meletakan mangkuk berisi sup herbal diatas meja rias sang putri, ia lalu menghampiri Rose yang menangis lalu membelai rambut nya.
"Eomma" Rose langsung memeluk sang ibu sambil terisak.
"Kalian ada masalah?" Tanya Minyoung lembut, Rose mengangguk.
"Mau cerita dengan eomma? Siapa tahu hati mu akan sedikit lega nanti nya" Rose menghela nafas untuk meredakan isakan nya.
"Ada sebuah rahasia yang baru Rose ketahui eomma"
"Tentang Rio?" Rose mengangguk.
"Apakah itu mengganggu mu?"
"Sangat"
"Tentang masa lalu nya?"
"Bukan" Rose melepas pelukan dari sang eomma, Minyoung membantu sang putri mengusap air mata nya, lalu menunggu Rose untuk mulai bercerita.
"Sandara eomma, dia bercerita kalau jantung Jisoo oppa itu ternyata di donorkan" Rose memulai nya, Minyoung sedikit terkejut.
"Dan eomma tahu siapa yang menerima donor nya?" Tanya Rose, sang ibu tentu menggeleng.
"Rio oppa" Minyoung tersentak
"Rio tahu jika jantung nya adalah milik Jisoo dulu nya?" Rose menggeleng, karena memang dia juga tidak tahu kalau jantung sang mantan tunangan telah di donor kan, dan Rio juga tak memberitahu siapa pendonor nya.
"Lalu apa hubungan dengan kalian sekarang?"
"Rose ragu eomma"
"Apa yang membuat mu ragu?"
"Berarti cinta kami selama ini bukan murni berasal dari Rio oppa, melainkan dari jantung Jisoo oppa"
"Tidak, eomma tidak percaya"
"Eomma, aku dan Jisoo oppa itu memiliki keterikatan yang kuat satu sama lain, dan aku merasa kami sama-sama saling mencari selama ini, terbukti, pertama kali aku bertemu Rio oppa, jantung ini langsung bereaksi, aku merasa nyaman melakukan apa pun pada Rio oppa, karena ternyata dia adalah Jisoo oppa dalam wujud lain" jelas Rose panjang lebar.
"Lalu apa yang akan kamu lakukan?"
"Aku akan memutuskan hubungan kami, dan meminta nya untuk menjadi teman saja, tapi aku tak akan memberitahu yang sebenar nya" kata Rose.
"Kamu tidak bisa begitu Rose"
"Dari pada mempertahankan tapi aku merasa bahwa itu Jisoo oppa dan bukan Rio oppa, itu jauh lebih menyakitkan untuk dijalani kan eomma?"
"Rasa ku sudah berbeda eomma setelah mengetahui nya" Rose kembali terisak.
"Tidak, kamu mencintai Rio, bukan Jisoo"
"Aku yang merasakan nya eomma"
"Besok aku akan memutuskan hubungan ku dengan nya"
#TBC