Sepulang nya dari rumah Jisoo, Rose pun di buat penasaran dan berpikir keras, tentang siapa pemilik jantung Jisoo yang baru dan tak terpikirkan oleh nya sama sekali bahwa pemilik nya adalah Rio.
"Aku harus mencari tahu, siapa orang nya" batin Rose.
Keesokan hari nya, Rose berangkat kerja seperti biasa, dan di caffe, ia lebih banyak melamun.
"Rose" tegur Joy karena sahabat nya itu mengabaikan pembeli yang sudah lama berdiri di hadapan nya.
"Ah, maafkan saya, mau pesan apa tuan?" Kaget Rose, Joy menggeleng khawatir dan sedikit kesal dengan sikap Rose yang kurang fokus.
"Kamu kenapa? Jangan sampai ada pelanggan yang komplain ke caffe kita" tegur Joy.
"Maafkan aku Joy" sesal Rose
"Kamu ada masalah dengan Rio oppa?"
"Tidak" Rose menggeleng.
"Lalu kenapa hari ini kamu tidak fokus bekerja?" Selidik Joy, Rose pun menghela nafas.
"Kemarin aku menghadiri wisuda Jihoon, dongsaeng kandung Jisoo oppa"
"Lalu?"
"Dari sana akhir nya eomma bercerita pada ku, jika ternyata, jantung Jisoo oppa itu di donorkan saat oppa meninggal dulu" cerita Rose
"Bukan kah bagus, dia memberi manfaat dan kebaikan bagi orang lain"
"Ya tapi aku penasaran, siapa pemilik baru jantung Jisoo oppa"
"Untuk apa kamu penasaran?"
"Ingin tahu saja, apakah dia namja atau yeoja dan bagaimana keadaan nya sekarang?"
"Jika dia yeoja?"
"Aku ingin menjadikan nya sahabat ku"
"Dan jika dia namja?" Rose tampak bingung menjawab pertanyaan Joy.
"Ingat Rose, kamu sudah punya Rio oppa, dia adalah namja yang baik, apa kamu tega akan menyakiti nya?" Joy mencoba memperingatkan Rose.
"Tidak, aku hanya ingin tahu saja Joy" lirih Rose.
"Yakin?" Rose mengangguk
"Aku mencintai Rio oppa, dan hanya dia yang ada di hati ku sekarang" jawab Rose percaya diri.
"Sebaik nya tak perlu kamu cari, toh cinta mu juga sudah ada yang memiliki, biarkan siapa pemilik jantung Jisoo oppa yang baru itu tetap menjadi rahasia, karena aku yakin, saat kamu sudah tahu nanti, justru itu akan membuat perasaan mu tidak tenang" nasehat Joy.
"Tenang lah Joy, rasa cinta ku pada Rio oppa itu mengalahkan segala nya" balas Rose, Joy menggedikan bahu nya acuh, ia lalu ke belakang.
Rasa penasaran membuat Rose rela melakukan apa pun demi rasa keingintahuan nya tentang siapa pemilik jantung Jisoo yang sebenar nya, termasuk berbohong pada Rio jika hari ini dia harus ke rumah sakit untuk menjenguk teman nya yang sakit, padahal bukan itu, Rose sengaja ingin mencari tahu, gadis itu turun dari bus, dan berjalan memasuki loby rumah sakit.
Rose melangkah ragu menuju ke ruang ICU tempat terakhir Jisoo di rawat dulu, ia terdiam menatap kamar kosong itu, di meja perawat, Rose melihat Minho tengah berbicara dengan seorang perawat, sambil memegang kertas laporan salah satu pasien nya.
"Dokter Choi" seru Rose, Minho pun menoleh.
"Rose" balas nya kaget, tak menyangka akan bertemu dengan kekasih Rio disini
"Siapa yang sakit?" Tanya Minho menghampiri Rose.
"Teman dok" bohong nya.
"Di ruang ICU yang mana?"
"Tidak, dia tidak di rawat disini dok, tapi di ruang lain, saya kemari hanya ingin melihat kamar oppa dulu" jawab nya lirih.
"Oh" Minho mengangguk paham.
"Dokter yang dulu menangani Jisoo oppa kan, boleh saya tanya sesuatu?"
"Tentu"
"Mengenai jantung oppa"
Deg
Perasaan Minho mulai tak enak.
"Siapa penerima donor nya? Dokter tahu?"
"Tidak"
"Tapi dokter yang mengambil jantung oppa kan? Tidak mungkin dokter tidak tahu"
"Dokter tidak di beritahu tentang siapa pemilik jantung sebelum nya, saya hanya menerima laporan apakah jantung itu cocok untuk pasien, itu saja" jelas Minho.
"Dokter tidak bohong kan?"
"Kami di sumpah profesi Rose"
Tapi penjelasan Minho tak membuat Rose percaya begitu saja, rasa penasaran nya malah kian menggunung.
"Rosie" panggil Rio yang tiba-tiba menyusul nya ke rumah sakit, Rose menoleh, dan Minho nenghela nafas lega melihat sang keponakan datang.
"Oppa" Rose terkejut.
"Sudah menjenguk teman mu kan?" Tanya Rio menghampiri sang kekasih.
"Sudah oppa" Rose terlihat gelisah karena dia berbohong.
"Uncle" Rio menyapa sang paman
"Hey jagoan" balas Minho.
"Uncle pergi dulu, masih banyak pekerjaan" pamit nya buru-buru melarikan diri dari Rose.
"Oppa tahu dari mana kalau aku disini?" Tanya Rose pada Rio.
"Bukan kah kamu sendiri yang memberitahuku lewat pesan tadi" jawab Rio.
"Ah, aku lupa" batin Rose, sebab dia berbohong, jadi hilang fokus dan lupa dengan apa saja yang sudah ia katakan pada Rio, dan sang kekasih yang polos, tak tahu akan hal itu.
"Ayo kita pulang, aku datang untuk menjemput mu" kata Rio yang tak curiga sama sekali.
"Ya" jawab Rose
"Oppa turun di halte nomor berapa tadi?" Tanya Rose
"Aku bawa mobil sendiri, karena tak tahu harus turun di halte nomor berapa" balas Rio, Rose menggeleng.
Rio membuka kan pintu penumpang depan untuk Rose, sebelum mengemudikan mobil nya keluar dari parkiran rumah sakit.
"Bagaimana keadaan teman mu?"
"S-sudah lebih baik oppa, infus nya juga sudah dilepas" jawab Rose asal.
"Ke rumah dulu ya, eomma tadi mencari mu"
"Iya oppa" Rose menatap Rio dengan perasaan bersalah karena membohongi nya hari ini, dan sang kekasih tidak tahu akan hal itu.
#TBC