Rose telah tiba di tempat acara, sebuah restauran mewah, banyak wartawan lokal yang meliput karena acara ini di hadiri oleh para kalangan atas, gadis yang akan segera berganti marga itu keluar dari mobil dengan bantuan bodyguard yang disediakan oleh panitia di drop out lobby restauran.
Kecantikan Rose membuat orang-orang di sekitar nya terpesona, dan dengan percaya diri ia pun masuk, disambut oleh beberapa wanita kelas atas sebagai pemilik acara termasuk nyonya Bae.
"Rose, kemana nyonya Choi?" Tanya nyonya Bae, yang tak memberi gelar nona pada Rose seperti saat ia bersama Yoona dulu.
"Eomma sedang menemani appa ke luar kota nyonya, itulah kenapa beliau mengutus saya" jelas Rose
"Masuklah"
"Ne nyonya, terima kasih" Rose membungkuk menyapa yang lain.
"Dia siapa nyonya Bae?" Tanya nyonya Oh
"Kata nya calon menantu keluarga Choi, harapan kita pupus, jika dia yang datang, berarti nyonya Choi tak memberi donasi"
"Bagaimana bisa begitu?"
"Nyonya Choi tentu tak akan percaya dengan nya, gadis itu hanya gadis biasa, resiko nya terlalu besar jika mempercayakan sesuatu yang begitu besar pada nya" remeh nyonya Bae yang dari awal tak menyukai Rose.
Gadis itu mencuri perhatian dan membuat orang-orang menjadi penasaran, untuk duduk di dekat nya, acara pun di mulai, satu per satu nama para tamu pun di sebutkan, termasuk nominal yang di donasikan.
"Rosseane Park" sang pemilik nama pun berdiri, semua tamu saling berbisik.
"Dia berdiri" bisik nyonya Oh pada nyonya Bae, Rose membungkuk hormat sebelum menyerahkan amplop putih yang ia terima dari Sungjae tadi, nyonya Bae yang menerima nya pun segera membuka nya, ia terbelalak, nyonya Oh pun penasaran, ia ikut melirik isi kertas tadi, yang berisi chek.
'200 juta ₩on" kaget nya membaca nominal yang tertera, Yoona seperti nya tahu, Rose di remehkan oleh beberapa orang kenalan nya, itulah kenapa ia mengutus sang calon menantu untuk mewakili nya, jika sudah begini, Rose tidak bisa dipandang sebelah mata lagi, karena keluarga Choi sudah sangat mempercayai nya.
Setelah acara selesai, Rio lah yang menjemput Rose, bukan nya menunggu sang kekasih di luar, ia malah masuk ke dalam.
"Woah, tampan sekali putra tuan Choi"
"Tak di raguka lagi ketampanan nya menurun dari tuan Choi" puji orang-orang yang hadir disana, Rio melangkah acuh menghampiri Rose, tujuan utama nya.