Rio tengah menyisir rambut sang putri, dan mengikat nya dengan pita warna kuning favorit nya, baby Lili memang lebih percaya pada sang ayah untuk urusan berdandan, sedangkan baby Sean, dia di kamar sang kakek, berdiri di bangku meja rias milik sang nenek sambil nenyemprotkam parfum milik harabeoji ke baju nya, Yoona tertawa lucu melihat tingkah cucu nya itu, sedangkan sang kakek menyisir rambut nya.
"Nah, sudah tampan dan wangi cucu harabeoji" puji sang kakek, baby Sean tersenyum girang atas pujian sang kakek yang membantu nya turun dari atas bangku meja rias.
"Terima kasih harabeoji, sampai jumpa nanti" ucap nya di akhiri ciuman pada Yoona dan Siwon, baby Sean kemudian berlari memasuki kamar orang tua nya.
"Papa, Sean siap" seru nya.
"Woah, tampan sekali, dan wangi" puji sang ayah, baby Sean terkekeh.
"Ayo kita berangkat" ajak Rose, baby Sean langsung menggandeng tangan kanan sang mama, sedangkan baby Lili menggandeng tangan kanan sang papa, mereka akan menghadiri acara wisuda Winter di kampus nya.
Setiba di sana, acara sudah di mulai, Dara dan Jihoon datang dengan di antar Sungjae tadi dan keluarga Rio pun menunggu diluar.
Dan tak lama, acara pun selesai, Jihoon pun keluar lebih dulu bersama sang ibu."Halmeoni!" Seru baby Sean
"Hi sayang" sang cucu langsung berlari ke arah ssng nenek, begitu juga dengan baby Lili.
"Wah uncle kalah keren dengan baby Sean" ujar sang paman memuji keponakan nya itu.
"Baby Lili juga cantik, lihat saja, aunty nanti pasti kalah cantik" Jihoon juga memuji baby Lili.
"Tentu saja, dia bagaikan putri raja bukan" imbuh sang ayah, sang putri tersipu malu.
"Nanti kita makan siang di rumah halmeoni ya?" Bujuk Dara pada kedua cucu nya, Winter akhir nya keluar.
"Woah, aunty cantik sekali" puji baby Sean, Winter tersipu malu
"Terima kasih baby Sean" balas Winter
"Sean sudah besar aunty, bukan baby lagi" protes nya
"Iya iya, Sean sudah besar" Winter lalu memeluk kedua keponakan nya itu.
"Selamat aunty" ucap Baby Lili sambil menyerahkan kado berupa tas mewah yang tentu saja pemberin orang tua nya.
"Terima kasih sayang"
"Selamat Winter"
"Terima kasih unnie, oppa" balas Winter memeluk Rose dan Rio bergantian.
"Selamat datang di dunia kerja Winter" ucap Rio membuat gadis itu tersenyum simpul, mereka pun lalu mebgambil foto bersama, termasuk si kembar yang hanya berfoto dengan aunty nya saja.
"Ayo kita pulang ke rumah halmeoni, dan makan siang disana, mau kan?" Dara kembali bertanya pada sang cucu.
"Ya halmeoni" jawab si kembar, dan mereka kali ini pulang dengan mobil Rio, ke rumah keluarga Kim, sambil menunggu Dara dan Rose menyiapkan makan siang, Sean mengobrak abrik toko, memakan aneka snack bersama Lili, kedua nya terkikik sambil mengumpulkan bungkus snack dan membuang nya ke tempat sampah.
"Astaga, kalian akan membuat warung halmeoni tutup kalau begini crita nya" tegur sang ayah.
"Tidak apa-apa Rio-yaa, mereka tak akan menghabiskan sampai satu toko semua" balas Dara, yang sekarang membayar penuh barang yang masuk ke toko nya, sebab ia merasa tak enak karena menurut nya, dengan Jihoon dan Winter yang sudah diberi pekerjaan saja sudah lebih dari cukup.
"Ayo kita makan sekarang" Dara menggiring cucu-cucu nya ke ruang makan.
"Halneoni, setelah makan, kami boleh mengambil es krim di toko kan?" Ijin Sean.
"Boleh" jawab Dara.
"Yess" girang nya, mereka lun makan bersama, Rio nampak serius mengambil duri di ikan yang hendak di makan oleh Lili, sedangkan Sean, ia meletakan daging yang tak mampu ia gigit ke piring sang ayah, dan Rio tidak jijik sama sekali memakan bekas gigitan anak nya, sementara Rose makan dengan tenang, tanpa gangguan anak-anak, sebab mereka lebih dekat dengan sang ayah.
"Mau lagi nasi nya?" Tanya Dara pada Sean.
"Ya halmeoni" jawab nya
"Tak perlu test DNA, lagi untuk mengetahui anak siapa dia" canda Jihoon memancing tawa yang lain, Sean memang banyak makan, sedangkan Lili seperti sang ayah, jika tidak diambilkan dia akan malu untuk meminta.
Saat pulang dari rumah keluarga Kim, keluarga Rio berpapasan dengan sang mertua, harabeoji Park yang sedang mengisi bensin motor nya.
"Harabeoji!" Seru Lili
"Hi princes" balas Seojoon
"Papa, Lili ikut harabeoji ya?" Ijin nya.
"Papa antar saja, kalian tidak membawa helm" jawab sang ayah, Rio lalu memutar mobil nya, mengantar anak-anak ke rumah harabeoji Park.
Disana, Sean bebas bermain mau membuat rumah sang kakek seperti kapal pecuh pun tak akan ada yang melarang nya, begitu juga dengan Lili yang hoby masak, mau membuat dapur berantakan pun halmeoni tak akan memarahi nya.
Golden twins sangat beruntung, memiliki tiga halmeoni dan dua harabeoji, yang semua menyayangi dan memanjakan mereka, serta uncle dan aunty yang perhatian, membuat hidup mereka jadi makin bahagia dan berwarna.
Di kamar, Rio duduk memeluk dari belakang dan mengendus leher nya.
"Kamu dan anak-anak adalah penyempurna ku" bisik Rio.
"Aku mencintai mu Rose" ucap nya, Rose pun mengusap kepala sang suami
"Aku juga mencintai mu oppa, terima kasih atas perjuangan nya" balas Rose, mereka kemudian berciuman panas.
F I N