30. Berakhir

907 199 45
                                    

Rio kebingungan, pesan nya tak dibalas oleh Rose, dan telpon nya juga tak diangkat, ke rumah tak di temui, ke caffe Rose menghindar, dan itu sudah berlangsung selama seminggu belakangan ini, pewaris kerajaan bisnis keluarga Choi itu pun hanya bisa termenung di ruangan nya.

Rio kebingungan, pesan nya tak dibalas oleh Rose, dan telpon nya juga tak diangkat, ke rumah tak di temui, ke caffe Rose menghindar, dan itu sudah berlangsung selama seminggu belakangan ini, pewaris kerajaan bisnis keluarga Choi itu pun hanya bisa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok

Ceklek

"Tuan muda, nona Rose ingin bertemu dengan anda" beritahu sekertaris Rio, pemuda itu langsung tersenyum lebar, betapa ia sangat merindukan sang kekasih hati dan sekarang gadis itu mendatangi nya, puncak dari rasa ri du adalah bertemu dengan pemilik nya.

"Suruh dia masuk" kata Rio

"Silakan masuk nona" sang sekertaris menyuruh Rose masuk, lalu menutup pintu nya.

"Rosie" Rio langsung memeluk tubuh sang kekasih dengan erat, tapi Rose tak membalas nya, bahkan wajah sendu nya pun tak Rio perhatikan karena saking kangen nya.

"Aku merindukan mu Rosie, sudah seminggu lebih kita tidak bertemu, aku nyaris mati tanpa mu" rancau Rio tanpa melepas pelukan nya pada Rose.

"Aku datang karena ingin berbicara dengan oppa"

"Ya, tentu, kita bisa ke restauran eomma sekarang" kata Rio sangat antusias karena telah bertemu dengan pemilik rindu nya.

"Tidak perlu oppa, disini saja" jawab Rose lirih.

"Atau mau pesan makanan, kamu mau apa?" Rio sangat perhatian dan ingin melakukan apa pun yang terbaik untuk Rose

"Tidak, aku tidak lapar oppa" tolak Rose.

"Baiklah, mau bicara apa? Tentang pernikahan kita kah?" Rio masih sempat berpikir positif padahal Rose telah menghilang dari nya selama beberapa hari ini.

"Duduk lah" Rio menarik tangan kiri Rose agar duduk di sofa, dan tepat di samping Rio, namja itu menatap penuh cinta dan sambil tersenyum manis saking bahagia nya.

"Katakan Rose, ada apa?" Rio tak sabar untuk mendengar kata-kata yang akan keluar dari mulut sang kekasih.

"Aku ingin mengakhiri hubungan kita oppa"

Deg

Rio langsung membeku mendengar ucapan Rose, yang tiada hujan tiada angin, tiba-tiba ingin mengakhiri hubungan mereka yang sudah terjalin selama tiga tahun.

"Kenapa? Kamu bosan? Aku bisa menunggu mu kalau kamu butuh waktu untuk sendiri lebih dahulu" tanya Rio, Rose menggeleng.

"Apa aku melakukan kesalahan? Aku minta maaf Rose" sesal Rio padahal dia tidak melakukan hal yang keliru, tapi Rose lagi-lagi menggeleng.

"Oppa tahu siapa yang mendonorkan  jantung nya untuk oppa?" Kini Rio yang menggeleng.

"Jisoo oppa"

Duar

Rio terkejut bukan main, dia tentu tahu siapa Jisoo, mantan calon suami nya Rose.

"Tapi Rose, bukan kah. . ."

"Aku tidak bisa menikahi mu oppa, meski oppa memiliki jantung Jisoo oppa, tapi raga kalian tidak sama, aku tidak bisa mencintai mu lagi, karena ku pikir selama ini aku mencintai mu karena ikatan batin dengan jantung yang ada di tubuh oppa sekarang" jelas Rose

"Tidak Rose, aku mencintai mu, aku tak mau kita putus" mohon Rio.

"Rose" Rio terlihat putus asa, ia menggenggam tangan kanan Rose tapi gadis itu menghindari nya.

"Maafkan aku oppa" pamit Rose yang kemudian berdiri lalu keluar dari ruangan Rio sambil menangis.

"Aaaarrrghhhh. . ." Rio berteriak, dia mengamuk, membanting kursi dan melempar apa saja yang ada diatas meja kerja nya, sebelum terduduk di lantai sambil menangis, sang sekertaris yang ketakutan pun mengadukan hal ini pada Sungjae.

Tok tok tok

Ceklek

"Tuan besar, tuan muda mengamuk di ruangan nya" lapor Sungjae pada Siwon.

"Apa yang terjadi pada nya?" Panik Siwon sambil berjalan menuju ke ruang kerja Rio, semua pegawai nampak menguping di depan pintu ruangan Rio.

"Kata sekertaris nya, nona baru saja menemui nya, dan setelah nona pergi, tuan muda langsung mengamuk" jelas Sungjae.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN DISINI?!" hardik Siwon pada pegawai nya yang berdiri di depan ruang kerja Rio.

"KEMBALI BEKERJA ATAU KALIAN DIPECAT!" ancam nya yang langsung membuat mereka kocar kacir kembali ke meja masing-masing, Siwon kembali mengatur emosi nya, dan menarik nafas dalam-dalam sebelum membuka pintu.

"Hubungi Yoona, minta dia datang kemari" interuksi nya pada Sungjae

"Baik tuan"

Tok tok tok

"Rio, ini appa sayang"

Ceklek

Siwon membuka pintu lalu menutup nya dengan cepat setelah dia masuk.

"Dia meninggalkan ku appa, Rose telah mengakhiri hubungan kami" isak nya mengadu pada sang ayah, Siwon pun langsung duduk di hadapan Rio dan mendekap kepala nya.

"Its ok, ada appa disini, patah hati adalah hal yang wajar dalam sebuah percintaan" Siwon mencoba menghibur nya, sebab Rio belum pernah jatuh cinta sebelum nya, jadi ini adalah patah hati pertama nya.

Ceklek

Yoona pun tiba, melihat suami dan anak nya saling berpelukan, ia pun ikut bergabung, sambil menepuk-nepuk punggung sang putra, meski ia masih belum tahu tentang apa yang terjadi pada jagoan nya itu.

"Kita pulang ya, Rio istirahat saja dulu di rumah" bujuk Siwon, dan Yoona pun memeluk tubuh samping Rio dan membawa nya keluar dari lobby bersama sang suami.

Begitu tiba di rumah, Rio langsung tertidur di kamar nya, karena kelelahan menangis, dan sang ibu pun menyelimuti nya, Yoona dan Siwon pun keluar dari kamar Rio.

"Oppa, sebenar nya apa yang terjadi dengan anak kita?" Tanya sang ibu penasaran.

"Rose memutuskan hubungan mereka" jawab Siwon.

"Apa?" Kaget sang istri

"Dengan alasan apa dia meninggalkan Rio?" Tanya nya masih tak percaya.

"Aku juga belum tahu, Rio belum bercerita secara mendetail" jawab Siwon bingung.

"Biarkan Rio istirahat dulu, nanti dia pasti akan bercerita" ujar Siwon.

#TBC

Heart BeatsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang