Rio dan Rose telah resmi berkencan sekarang, tak ada yang berbeda selain Rose yang lebih berani melakukan skinship dengan Rio sekarang, seperti menggandeng, dan memeluk nya, ia merasa lebih bebas sekarang, dan Rio yang tak protes dengan kelakuan Rose.
Sore itu, mereka pulang bersama seperti biasa, saat hendak menunggu bus, tiba-tiba Seojoon melewati halte.
"Rose" panggil nya pada sang putri, Rose nampak gugup, ia ketakutan karena sang ayah memergoki nya tengah duduk di halte bersama namja, dengan posisi kedua kaki Rose berada diatas pangkuan Rio.
"A-appa" Rose tergagap, menghampiri sang ayah, Rio pun berdiri cemas menatap sang kekasih tanpa banyak bertanya.
"Dia siapa?" Tanya Seojoon, menunjuk ke arah Rio dengan dagu nya.
"Dia. . . Dia. . ." Rose bingung untuk menjawab.
"Ajak dia ke rumah, appa tunggu" kata Seojoon
"B-baik appa" jawab Rose lemah, Seojoon kembali melajukan motor nya, dan Rose kembali menghampiri Rio.
"Siapa tadi?" Tanya Rio penasaran.
"Appa, dia ingin bertemu dengan oppa" jawab Rose sendu.
"Ayo" Rio menggandeng tangan Rose memasuki bus yang baru datang.
"Oppa tidak takut?"
"Mengencani putri nya saja aku berani, lalu kenapa harus takut untuk bertemu appa mu?" jawab Rio setengah bercanda, Rose jadi tersenyum lega, berarti Rio serius dengan nya, mereka pun tiba di rumah sederhana Rose.
Ceklek
Rose membuka kan pintu untuk Rio, dan pemuda itu langsung membuka sepatu nya sebelum memasuki ruang tamu rumah keluarga Park.
"Selamat sore tuan, nyonya" Rio langsung menyapa orang tua Rose yang sudah menunggu di ruang tamu.
"Saya Choi Limario" Rio menyalami tangan kedua orang tua Rose.
"Park Seojoon, appa nya Rose" balas Seojoon
"Park Minyoung, eomma nya Rose" balas sang ibu
"Senang bertemu tuan dan nyonya" Rio membungkuk hormat pada sang tuan rumah.
"Silakan duduk" ujar Seojoon
"Aku ambilkan air minum dulu oppa" pamit Rose diikuti sang ibu, Seojoon menatap Rio serius dan pemuda itu nampak percaya diri, meski sopan.