Sofia melihat pemandangan kota Jogja pada malam hari. Setelah acara pernikahan selesai, mereka berdua melanjutkan perjalanan ke sebuah hotel untuk menikmati bulan madu.
Ada rasa tak karuan menyelimuti perasaan Sofia. Rasa deg-degan, rasa bingung bercampur jadi satu. Sementara, suaminya Adrian sedang membersihkan badan di dalam kamar mandi. Sedangkan, dirinya sudah rapi dan mengenakan piyama dengan lengan panjang begitupun celananya. Sama sekali Sofia tidak membuka pakaian dinas yang diberikan oleh sahabatnya, Natalia.
"Adrian lama banget mandinya! Coba dengerin deh." Perlahan, Sofia melangkahkan kedua kakinya menuju kamar mandi di dalam kamar hotelnya. Pelan-pelan ia mendengar suara gemericik air pertanda Adrian belum selesai membersihkan badannya. Langsung saja, Sofia mengeluarkan ponsel dan menghubungi teman-temannya. Untung saja, saat acara pernikahan tadi, kedua temannya, Sari dan Tari hadir. Jadi, Sofia langsung meminta nomor mereka dan membuat grup di whatsapp.
"Halo."
"Pengantin baru ngapain video call di jam segini?" Tari heran dengan tingkah laku Sofia.
"Gue mesti ngapain? Takut nih!"
"Yaelah ribet! Tinggal buka baju doang dan nikmati. Nggak lama kok, paling satu atau tiga ronde." Sari meledek Sofia, Natalia yang belum menikah hanya ikut tertawa.
"Sakit nggak?"
"Dulu gue sih sakit ya tapi sakit yang penuh kesyahduan."
"Gue juga dulu gitu kok."
Di tengah obrolan mereka, suara pintu kamar mandi mulai terdengar. Sofia yang gelagapan langsung ijin mematikan panggilan video tersebut bersama teman-temannya.
Sofia lantas kembali berlari menuju rooftop kamar hotelnya.
Adrian yang hanya mengenakan baju mandi berjalan menghampiri Sofia dan memeluknya dari belakang.
"Kamu ngapain berdiri disitu?"
Deg
Jantung Sofia semakin cepat berdetak.
"Menikmati pemandangan dan menghirup udara." Sofia berusaha menghilangkan kegugupannya.
Tiba-tiba Adrian membisikkan sebuah kalimat di telinganya.
"Boleh sekarang?"
"Ha? Sekarang apanya? Tidur?"
"Bukan, suatu hal yang wajib kita lakukan setelah resmi menjadi suami istri."
Mamah tolong Sofia. Sofia takut.
"Hmm sakit nggak?"
Belum mendapat jawaban dari Adrian. Sofia mulai merasakan tengkuk lehernya dicium oleh Adrian. Jelas Sofia langsung terdiam dan merasakan apa yang dilakukan Adrian terhadap dirinya.
Pelan-pelan Adrian membalikkan tubuh Sofia agar menghadap dirinya. Tanpa aba-aba, Adrian langsung mencium bibir Sofia hingga mencium lehernya. Sofia melingkarkan kedua tangannya di leher Adrian.
Adrian menggendong Sofia dan meletakkannya di atas tempat tidur.
Sekarang, posisi Adrian berada di atas tubuh Sofia. Adrian membuka baju mandi yang dikenakannya. Baru kali ini Sofia melihat seluruh tubuh Adrian tanpa sehelai pakaian.
Adrian melepaskan satu-persatu kancing piyama yang dikenakan Sofia dan mencium bagian dadanya.
"Jangan kasar-kasar," ucap Sofia Pelan. Adrian tersenyum menggeleng.
Malam itu adalah malam dimana Sofia dan Adrian menghabiskan malam mereka dengan sangat indah. Sofia selalu berdoa agar rumah tangganya bersama Adrian selalu diisi kebahagian dan keceriaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hospital Diary [Terbit] ✅️
General Fiction"Mengapa begitu sulit memintamu untuk tetap bertahan?" Seorang pria tengah berbicara kepada seseorang yang sudah terkubur jauh di dalam tanah. Tangannya terus mengusap lembut sebuah batu nisan bertuliskan dua nama dalam satu liang lahat. "Aku membay...