Asher melepas hati Sofia untuk orang lain dan memilih kembali pulang ke negara asalnya. Mereka berdua lega karena urusan hati sudah selesai.
"Kalian berdua pacaran?" Suara Natalia bersama Haris yang mengekorinya membuat Sofia kaget. Bagaimana sosok kedua sahabatnya bisa sampai ke sini? Padahal Sofia tidak bercerita kepada siapapun mengenai pertemuannya dengan Asher.
"Kalian berdua kok tahu gue di sini?"
"Itu nggak penting. Yang pasti Adrian tadi ke sini. Dia mau nembak lo. Bodoh banget nggak peka!"
Sofia melongo mendengar kalimat Natalia. Sofia sungguh tidak tahu jika Adrian melihat apa yang terjadi di antara dirinya dan Asher.
Lantas, Sofia menatap Asher dan laki-laki itu menyuruh Sofia untuk menyusul Adrian.
"Asher, thank you. I hope you find your happiness." Natalia menepuk pelan bahu Asher dan pergi meninggalkannya bersama Haris yang mengikuti Natalia di belakang.
Sofia melajukan kendaraannya pelan-pelan, barangkali mobil Adrian belum terlalu jauh dan masih berkeliaran di sekitar sini.
Sofia benar-benar tidak mengetahui sama sekali. Ia takut Adrian salah paham dan mempunyai kesimpulan sendiri bahwasanya mereka berdua telah resmi merajut kasih kembali, padahal nyatanya tidak. Asher melepaskan Sofia dan pelukan tadi adalah sebagai tanda perpisahan terakhir mereka berdua. Karena, Asher akan kembali ke negaranya.
Sofia sendiri sudah tahu penyebab perceraian Asher. Selama ini laki-laki polos itu dijebak oleh mantan istrinya. Istrinya dihamili orang lain tapi menuduh Asher yang telah menghamilinya, padahal ia ingat waktu itu Asher bersamanya dan juga teman-temannya sedang bertandang di salah satu kedai kopi sambil berkaraoke ria.
Sementara, mobil yang dikendarai Adrian sampai di sebuah klub malam daerah Jakarta Selatan. Baru pertama kalinya Adrian pergi ke tempat seperti itu. Ia hanya ingin melepaskan seluruh emosinya dengan minum. Meski dirinya sendiri tidak kuat minum, kemarin saja hampir muntah. Baru cicip satu loki langsung menyerah.
Adrian masuk ke dalam klub dan duduk pada sebuah kursi depan bartender. Banyak sekali minuman alkohol berbaris rapi di dalam lemari kaca.
Salah seorang bartender bertanya apa yang ingin diminum oleh Adrian.
"Halo bro! Welcome. Mau pesan minum jenis apa?"
Jelas Adrian kebingungan, ia bahkan tidak tahu jenis minuman mana yang akan diminum. Jenis minuman kemarin dibeli sendiri secara asal. Sekarang malah diharuskan memilih.
"First time." Bartender mengetahui jelas jika Adrian adalah tamu baru dalam hal ini.
"Ok! Gue kasih lo minuman yang best seller, kadar alkoholnya cuma 50%. Buat lo bro! Gue kasih pelayanan yang terbaik." Adrian mengangguk.
Sofia selalu gagal menghubungi Adrian. Sepertinya Adrian sengaja mematikan data ponselnya.
Namun, Sofia tidak menyerah. Ia berusaha mencari keberadaan Adrian dan menjelaskan semuanya.
Bartender yang melayani Adrian sedang meracik minuman alkohol.
"Tadaaa! Gin ini cocok untuk lo." Bartender memberikan minuman jenis gin dengan merek beefeater yang dicampurkan sari buah kranberi dan nanas.
Adrian menerima minuman gin tersebut. Bartender sepertinya tahu apa yang menyebabkan laki-laki ini datang ke sini.
"Gue Joe, nama lo siapa?"
"Adrian."
"Dokter ya?"
"Kenapa bisa tahu?"
"Jelas dari jas yang lo pakai. Kenapa lo datang ke sini? Putus cinta atau galau sama pasien?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hospital Diary [Terbit] ✅️
Narrativa generale"Mengapa begitu sulit memintamu untuk tetap bertahan?" Seorang pria tengah berbicara kepada seseorang yang sudah terkubur jauh di dalam tanah. Tangannya terus mengusap lembut sebuah batu nisan bertuliskan dua nama dalam satu liang lahat. "Aku membay...