14.kabar bahagia

10 1 0
                                    

"Nauren keadaan nya gimana ya? " ucap zaidan pada dirinya sendiri

"Gue chat deh"

Zaidan pun mengambil handphone nya yang ada di meja lalu membuka chat milik nauren

Zaidan
-Pagi naurennn lo udh sadar blm si?
-Lama banget dehh buruan sadar dong gue kangen nih sama lo
-gue pengen cerita banyak ke lo nau

Nihil pesan itu tak juga di balas oleh nauren dan sekarang chat nauren hanya ceklist 1

Zaidan pun menghela nafas nya berat I tahu bahwa nauren pasti belum sadar juga dan memilih untuk turun ke meja makan

"Sepi"

"Abanggg" ucap anak lelaki yang lari dari luar rumah nya sambil membawa sebuah surat bahkan anak lelaki itu berlari sambil menangis

"Eiden? Kok nangis kenapa? "

"Lihat ini " ucap eiden sambil menunjukkan surat yang ia bawa

Surat perceraian

Hah? Mamah sama papah beneran pisah? Sekarang mereka dimana?

"Abangg itu eiden dapet dari orang di sana"

Zaidan pun menoleh ke arah luar rumah nya setelah itu ia pun berjalan menuju teras rumah nya

"Siapa ya? "

Pasti selingkuhan nya papah ucap zaidan dalam hati

"Papah kamu di mana? "

Udah gue duga

"Idk? "

"Jahattt kamu perempuan jahatt gara gara kamu papah sama mamah aku jadi ceraii " ucap eiden sambil memukuli tas milik wanita tersebut

"Apa ini ribut ribut? "

"Papah cerai? "

Degg

Ucapan zaidan membuat hermawan tercengang bagaimana bisa zaidan tau tentang perceraian itu

"Ini" ucap zaidan sambil memperlihatkan sebuah kertas yang bertuliskan 'surat perceraian'

"Iya papah sama mamah kamu cerai puas kamu? "

Zaidan menghela nafas "kenapa? "

"Mamah yang minta, mamah udah capek sama kelakuan papah kamu "

"Sekarang kamu milih mau tinggal sama papah atau mamah? "

"Sendiri"

"Gakk gamau eiden mau ikut abang aja"

"Bagus kalau gitu udah ga ada beban lagi "

Ohh ternyata gue cuman beban di keluarga ini? Bagus deh mereka cerai gue bakal ajak eiden ke indo aja gue yakin mamah pasti ikut selingkuhanya dan papah tetep tinggal di sini

"Oke zaidan sama eiden pergi kalo gitu emang bagus deh kalian cerai dengan ini kalian bisa milih keluarga yang kalian mau dan kedua 'beban' kalian ini bakal pergi selamanya" ucap zaidan dengan kata beban yang ia tekan kan

Zaidan pun menarik tangan eiden masuk ke dalam rumah dan mereka pun mengemasi bandung nya setelah selesai mereka pun keluar dari rumah nya tanpa pamit

Zaidan dan eiden pun datang ke bandara bentar saja mereka akan kembali ke indonesia tempat asal mereka walaupun merek tidak tau mau tinggal di mana namun zaidan ingat alamat dulu waktu tinggal di indo

"Bang zai kita mau kemana kok ke bandara? "

"Eiden ikut abang aja ya? Nanti eiden tau kok" ucap zaidan dengan posisi berjongkok laku mengelus kepala milik adiknya itu

SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang