22. terungkap

8 1 0
                                    

".... Ngasih makan aja ga pernah apalagi njemput adek" ucap zaidan

Dokter Theo terdiam, ia kaget dengan ungkapan zaidan, setidak peduli itu kah orang tuanya terhadap zaidan dan adiknya?

"Kamu mau pulang jam berapa tadi? " ucap dokter Theo mengalihkan topik "13.50" ucap zaidan "nanti saya antar kamu menjemput adek mu saya juga ingin bertemu dengan dia "

"Tapi saya mohon jangan kash tau tentang ini ke adek saya, dia gapunya siapa siapa selain saya" ucap zaidan dan dokter Theo hanya menjawab dengan anggukan kecil

-disisi Rendra-

"Dok" ucap Rendra

"Kenapa? " ucap dokter naza

"Kalau udah stadium 4 gimana ya dok? " ucap rendra tiba tiba "mm, kamu harus cari pendonor biar bisa sembuh tapi kalo nggak ya ga bisa"

"Tau ga dok, kan nauren suka baca wp gitu nah dia tuh selalu nangis katanya ayang nya jadi ubi, kalo ga kecelakaan pasti sakit"

"Iya terus? " rendra terdiam sejenak "kalo nanti rendra yang jadi salah satu karakter yang ada di wp itu gimana ya dok? Nauren bakal sedih nggak? " ucapan rendra seakan membungkam mulut dokter naza

"Kenapa kamu ngomong gitu? "

"Gatau, cuma nanya aja kan sekarang udah mau stadium 3 takut aja kalo tiba tiba stadium 4 " ucap rendra "huss gaboleh gitu, kan kamu mau liat nauren buka butik? Dan kamu juga mau jadi tentara kan? Katanya mau jagain nauren" ucap dokter naza yang memang tau impiannya dan impian adik rendra

"Kalo ga terwujud gimana ya? "

"Stt kamu kan udah mau kelas 12 pasti bisa satu langkah lagi kamu bisa menggapai impian kamu" ucap dokter naza menyemangati "ga kerasa ya dok udah kelas 12 perasaan baru kemarin masuk sma udah naik kedua kalinya aja " ucap rendra dengan perasaan tidak karuan

"Udah selesai ditunggu beberapa menit dulu baru boleh pulang " ucap dokter naza, rendra menjawab dengan anggukan

Saat rendra sedang tiduran di ranjang rumah sakit ternyata sedari tadi zaidan melihat dari jendela dan mendengar semua ucapan rendra dengan dokter naza "rendra sakit? Stadium 3? " ucap zaidan dalam hati

Zaidan pun memasuki ruangan rendra dengan membawa sekantung kresek putih "l-lo ngapain? " ucap rendra gugub ia kaget melihat keberadaan zaidan "lo sakit? Dan udah stadium 3? " ucap zaidan, rendra tak bisa mengelak lagi semua sudah terbongkar akhirnya rendra menjawab dengan anggukan

"Nauren tau? " rendra menggelengkan kepalanya menandakan jika nauren tidak tau tentang ini

"Kenapa? "

"gue mau liat dia sukses, gue mau liat dia buka butik gue gamau karna dia tau penyakit gue nauren jadi gagal kejar impian nya" jelas rendra

"Ga ada cara lain? "

Rendra menggelengkan kepalanya "ga ada, dia udah kehilangan sahabat kecilnya, dulu dia sering banget main sama cowok itu, dulu rumah dia di rumah lo sekarang"

"Siapa nama sahabat kecilnya? "

"Gue gatau, tapi di balik fotonya ada kata 'RJN' kalo gasalah ada kode juga tulisnya 'aku mau ikut papah sama mamah ke Korea , semoga kita bisa bertemu lagi ya ulen, aku perginya ga lama kok nanti kalau kita udah besar pasti bisa ketemu, dadahh cantikk kamu bahagia ya ga sama aku duluu ' itu dan foto" ucap rendra

SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang