40. pertanyaan Rendra

5 1 0
                                    

Setelah acara itu selesai mereka pun kembali kerumah mereka masing masing dikarenakan keesokan harinya mereka sudah menjalani ujian kelulusan

"Bang, ajarin gue dong " ucap nauren yang melihat rendra termenung diruang tamu

Rendra pun terkejut mendengar suara nauren yang tiba tiba datang dan membuyarkan lamunannya "Bikin kaget aja, kenapa? " ucap rendra

"A-J-A-R-I-N  G-U-E  B-U-A-T U-J-I-A-N B-E-S-O-K" ucap nauren sambil mengeja setiap huruf yang ia katakan

"Gausah di eja kali gue bukan anak SD"

"Lagian dari tadi ngelamunin apasih? "

"Kepo, lo masih kecil, sini gue ajarin"

Rendra pun menyuruh nauren duduk di sampingnya lalu mengajari setiap materi yang tidak diketahui oleh nauren

Tak sadar mereka belajar terlalu larut dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 22.00 vania yang menyadari itu ketika ia ingin kedapur pun langsung menghampiri nauren dan rendra

"Kok kalian belum tidur? Ini udah larut loh, besok kalian kesiangan? " ucap vania

"Iya bun, ini juga udah selesai" ucap nauren sambil membereskan semua buku buku dan pulpen nya

Rendra pun membantu nauren membereskan semua barangnya "Yaudah bun nauren mau balik ke kamar dulu yaa, selamat malam bunda" ucap nauren

"Malam sayang" ucap vania

"Rendr mau ke kamar juga, malam bun" ucap Rendra sedikit lemas

"Okey, selamat malam juga sayang" ucap vania

Nauren dan rendra pun mulai berjalan menuju kamar mereka masing-masing sedangkan vania masing terdiam di sana melihat punggung kedua putranya berjalan menjauh darinya

"Rendra kenapa pucet banget ya? Ga biasanya apa mungkin karena kecapekan? Bisa jadi sihh" ucap vania dalam hati yang masih berpikir positif

⋆ ˚。⋆୨୧˚🌷🌷🌷˚୨୧⋆。˚ ⋆

Keesokan harinya

Sinar mentari pagi menyinari mata zaidan  yang masih terpejam dari sela-sela tirai dan juga nasi yang menaiki perut zaidan seolah membangunkan ia yang masih tertidur

Perlahan kelopak mata zaidan pun terbuka dan tangan zaidan memegang kepala nasi untuk ia elus sejenak lalu ia pindahkan ke samping nya karena zaidan ingin beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi lalu bersiap berangkat sekolah

Setelah ia selesai dengan semuanya tak lupa ia memberi makan nasi lalu zaidan pun turun ke lantai bawah untuk sarapan tak lupa ia membawa gitar kesayangan

Sesampainya di lantai bawah

"Pagi zai, sini sarapan dulu" ucap Hermawan

Zaidan pun mengambil 1 buah roti berisi selain coklat lalu mengambil 1 gelas susu

"Zaidan buru buru hari ini hari pertama ujian jadi ga boleh telat " ucap zaidan lalu berpamitan dan pergi dari rumahnya

Zaidan pun menuju prkiraan dan menaruh roti di mulutnya lalu ia kenalan helm dan mulai menghidupkan motornya. Eiden, ia hari ini berangkat bersama temannya menggunakan sepeda

Di pertengahan jalan zaidan bertemu dengan nauren dan rendra "Oi zaidan" ucap rendra

"Apaan? " ucap zaidan

SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang