17. goresan

5 1 0
                                    

"Rendra gue mau nanya dong" ucap zaidan

"Boleh mau nanya apa? "

"Lo sibuk ga nanti? "

"Gak sih emang kenapa? "

"Lo bisa anter gue ke mall terdekat sini ga? "

"Boleh boleh aja sih jam berapa? "

"Abis pulang sekolah bisa? "

"Bisa nanti gue ke rumah lo "

"Oke thanks ya"

"Oke"

Zaidan pun pergi ke kelas nya karna memang sebentar lagi bell masuk berbunyi namun mereka sekarang sedang jamkos karna semua guru sedang rapat

Zaidan pun duduk di kursi nya sambil membaca buku yang tadi ia pinjam di perpus dan tak lama kemudian bell masuk pun berbunyi dan satu persatu murid telah masuk di dalam kelas

"Zaidan lo udah selesai tugas dari miss dian? " ucap angkasa

Paham dengan maksud angkasa bertanya seperti itu zaidan pun memberikan buku nya ke angkasa tanpa mengalihkan pandangan nya dari buku novelnya itu

"Wihh gue nyontek juga ya zai thanks" ucap gio

"Gue juga anjir " ucap aksa

Zaidan tak merespon ungkapan teman teman nya itu ia masih saja membaca buku novel nya yang tadi ia pinjam di perpus

Tiba tiba Clara dan sela pun menghampiri zaidan

"Hai zaidan kenalin gue Clara" ucap Clara sedikit caper

"Lo denger gue ga sih? " ucapnya lagi

"Denger" ucap zaidan singkat

"Ya lo ga mau kenalan sama gue gitu? "

"Kan lo udah nyebut nama lo dan lo juga dah nyebut nama gue berarti gue ga harus nyebut nama gue lagi kan? " jelas nya

"Anjayy srepetetetett kasian amat sihhh hahaha" ejek gio

"Kasian amat sih zaidan tuh gamau kenalan sama lo karna lo itu caperr" lanjut aksa

"Upsss jangan jujur gitu dong sa kasian tuhh" lanjut safira

Zaidan pun menatap Clara

"Tuh zaidan aja natap gue apa kalian? " ucap Clara

"Dih ge er minggir gue mau lewat" ucap zaidan

"Upss kalo gue sih malu ya" ucap neona

"Ishhh awas aja gue bakal buat lo suka sama gue zidan Xavier" ucap Clara dalam hati

Zaidan pun keluar dari ruang kelas nya sambil membawa buku novel nya lalu pergi ke rooftop untuk menyendiri ia tak kuat mendengar ocehan Clara

"Di sini kayanya tenang deh btw kalo gue loncat dari sini mati ga ya? Kalo gue mati mamah sama papah sedih nggak? Atau seneng? " ucap nya lalu zaidan pun membuka lengan baju kirinya itu

"Lanjut nggak? Gue bawa cutter sihh " ucapnya sambil mengeluarkan cutter yang ada di sakunya

Zaidan pun mengeluarkan cutter tersebut dan menggores nya di tangan kiri sebelum itu ada seseorang yang menarik tangan nya seolah melarang zaidan untuk menggores nya lagi

"Hah? "

"Jangan lakuin hal bodoh kayak gini emang dengan lo ngelakuin itu masalah lo bakal kelar gitu aja? " ucap Rendra , yaa Rendra memang sengaja mengikuti zaidan dari tadi

"Ga juga tapi dengan ini gue ngerasa tenang"

"Plis lo dengerin gue dengan lo ngelakuin itu masalah lo ga akan kelar justru nambah masalah lo lagi"

SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang