- 23 -

5 0 0
                                    

Anggun begitu sadar ada di dalam mobil papa nya.Gadis itu bingung apa yang terjadi bukannya dia berada di rumah Om nya.

"Anggun...Jangan tidur sayang,sebentar lagi kita sampai sekolah kamu."Anggun tidak percaya semua ini  suara yang begitu dia rindukan,wajah yang begitu dia rindukan.

"Papa..."Anggun menangis sambil merangkul pinggang papa nya.

"Anggun apa apaan sihh,,kamu kayak gini cuma gara-gara papa tidak menjual motor kamu ya..Sampai nangis segala.."Agung mengelus rambut Anggun.

Syukur lah ternyata hanya sebuah mimpi yang panjang..Ucap batin Anggun.

"Awas hati hati jangan sampai luka kamu kena air..."

"Baik lah Pa..Hati hati ya Pa.. "Mobil papa nya berlalu dari depan gerbang sekolah Bunda.

"Yess...Kangen banget dengan gerbang ini..."Anggun menatap rindu pada gerbang sekolahnya.SMA Bunda.

"Anggun!!"Anggun celingak celinguk mendengar suara orang memanggil nya.Tentu saja Desi dan Indah..

"Ini beneran kalian kan..Bukannya kalian masih SMP."

"Apaan sih loe."

"Aww!"Anggun memegang Jidat nya yang baru saja di toyor Desi.

"Gimana udah sadar kan..?"Anggun nyengir.

"Orang cepek capek belajar sampai jadi SMA di bilang masih SMP.."Desi masih saja ngomel.

"Iya iya maaf.."Anggun melirik ke Indah tumben dia diam aja.

"Kenapa loe Ndah?"Tanya Anggun melihat Indah seperti orang kebingungan sibuk merogoh kantong baju dan Rok nya..

"Iya,loh kenapa Indah.?"Kali ini Desi ikut bertanya.

"Wahh gawat Bestiii..Dompet gue jatuh..Barang kali di Angkot atau jangan jangan gue kena copet.."

"Udah deh ikhlas sin aja..Lagian kalau kacopétan loe mau cari kemana?"Ucap Desi membuat Indah bersedih bibir nya camberut..

"Tidak Indah,dompet loe ada di kamar loe."Baru saja Anggun melihat masa depan mama Indah memungut dompet indah di kamar nya.

"Loe kok,bisa nebak di kamar gue..."

"mungkin saja kan.."

"Bentar gue telpon mama dulu..."Indah segera menelpon mama nya menanyakan apakah dompet nya ada di rumah..

"Halo Ma.Ma tolong cek dompet Indah dong apa benar ada di kamar.."

"Iya sebentar ya.."Wanita itu melangkah ke kamar anaknya Indah setelah membuka pintu kamar tersebut dia melihat dompet indah tergeletak di lantai kamar. Wanita itu segera memungut dompet itu,kejadian nya sama persis seperti di pandangan Anggun.

"Ohh iya ma.Nggak apa-apa kok,Indah pikir Indah kacopétan.Duhh,Indah udah berburuk sangka sama tukang copet..Ya sudah Ma,nanti Indah pinjam duit Anggun aja buat jajan hari ini.."

"Jadi..?"

"Bener Gun,dompet gue di kamar..Wah Loe kayak dukun dehh."Anggun tersenyum.

"Udah,yang penting semua sudah jelas.Yuk ke kelas tar kita TELAT lagi."

Dalam perjalanan ke kelas Anggun kembali mengingat kejadian tadi.Aneh bukannya sebelumnya gue nggak bisa lihat masa depan..Mungkin kah gara-gara kecelakaan kemaren..

Anggun terpaku ketika melihat seseorang tersenyum menyambut kedatangan nya.Cepat cepat dia mendekati Lisa dan menarik tangan hantu itu ke luar kelas pada detik itu semua anak anak menatap bingung ke ANGGUN,apa lagi posisi tangan nya seperti sedang menarik tangan orang lain dan tentu mereka tidak bisa melihat Lisa.

"Tuh bocah,habis kecelakaan jadi nggak waras ya.." Kata seorang siswi yang duduk di dekat pintu kelas.

Tentu saja mendengar sahabat nya di bilang gila.Membuat Desi naik darah.

"Loe,bilang apa tadi?!"Desi mencengkam kera baju siswi tersebut..

"Coba loe katakan lagi!."Tantang Desi

"Maafin gue des..Sumpah gue Nyesel..."Melihat musuh tidak melawan membuat Desi malas meneruskan nya.

"Aduuhh..!"Desi menjitak kepala siswi itu,cukup keras. membuat Indah ngeri membayangkan sakit nya jitakan itu..

"Des,gue nggak liat..Coba Loe jitak sekali lagi dehh." Ucap Indah dia melihat wajah siswi itu terlihat shock berat.

"Hehehe,udah des.Tar dia mati ketakutan.."Ucap Indah

"Ehh,mulut sampah..Jangan sakali lagi loe ngatain sahabat sahabat gue ya.Atau gue gunting lidah loe.Dan jangan berani lapor guru ya,atau loe bakal menyesal.."
Kalau sudah marah begitu lah Desi..Cukup Sadis.

Sementara itu di wc.

Anggun langsung memeluk Lisa.Entah sejak kapan gadis itu bisa menyentu Lisa.

"Anggun loe kenapa...?"Lisa menyeka air mata Anggun.

"Syukur lah,,semuanya hanya mimpi..."

"Maksud loe..."Lisa

"Nggak apa-apa kok Sa..Gue senang bisa melihat loe lagi...Gue ke kelas dulu ya..."Lisa menatap langkah Anggun yang perlahan menjauh.

"Itu hanya suatu peringatan dari kami untuk kamu Anggun...Makanya jangan bermain main dengan kematian.Loe pikir hantu biasa bisa mengabulkan semua keinginan kamu,Jalan-jalan, makanan lezat.
Aku adalah Goblin.."Lisa menghilang menjadi Api.

Bersambung

Kursi KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang