- 31 - Wolves

3 0 0
                                    

WOLVES

Ketika sadar Anggun dan kawan kawan berada di kediaman Stiven.Namun mereka terlihat kebingungan,Elis telah menghapus ingatan mereka tentang hal mengerikan tadi.Jadi yang mereka ingat hanyalah sampai pada saat mereka membuka pagar dan masuk ke halaman rumah Stiven.

"Sukurlah kalian sudah bangun."Ucap Elis.

Anggun memegang batang lehernya yang terasa pegal."Kami dimana?"

"Kalian dirumah Stiven.."

"Kenapa kami bisa di sini?"

"Kalian lancang masuk pagar rumah kami.."Jawab Stiven yang baru saja menampakkan diri.Bersama seorang laki laki berbadan gempal dan berotot.

"Kalian ngapain kerumah gue..?"Tanya Stiven

Anggun dkk saling berpandangan."Kami...Nggak sengaja lewat aja."Jawab Anggun,Indah dan Desi nampak kesal.Mengapa Anggun tidak menyampaikan alasan sesungguhnya mereka datang ke sana.

"Nggak Anggun bohong.Kami kesini ingin melaporkan Stiven sudah membuat teman kami tidak nyaman."Bantah Desi.

"Iya.Stiven suka godain Anggun..Dan kami merasa tidak nyaman."Sambung Indah.

Edward maju mendekati kedua gadis itu."Jadi kalau kalian merasa tidak nyaman,bagaimana kalau gue bikin kalian bertiga istirahat dalam damai."Kedua gadis itu nampak bingung.

"Edward,hentikan."Perintah Elis.

Edward melangkah meninggalkan mereka."Ok..Ok..."

"Ihh menyebalkan.."Indah

"Stiven,apakah semua itu benar.."Stiven tersenyum."Mungkin iya."Jawab nya.

"Kalau gitu kami minta maaf ya..."Ucap Elis.

Anggun tertegun memandang senyuman dan wajah Elis.Elis begitu menawan dan menenangkan hati Anggun menyukai sosok Elis."Nggak apa-apa kok Kak. Ini bukan sepenuhnya salah Stiven,Anggun begitu Cantik sehingga membuat Stiven jatuh cinta."Jawab Anggun dengan polos nya.

"Bmff"Desi menahan tawa.

"Iya,,kamu memang sangat cantik"Ucap Elis..

"Jadi tidak salah kalau Stiven menginginkan kamu dong."

"Tetap nggak boleh...Anggun Nggak mau pacaran bahkan Anggun belum mau ada cowok dekat dekat sama Anggun.Aku risih kak!"Ucap Anggun dengan tegas.

"Stiven,kamu dengar itu.."

"Iya kak."Stiven mengangguk.

"Oke sekarang masalah nya telah selesai.."

****
Anggun telah tiba di depan pintu rumah dia melihat mobil om hasan terparkir di depan pagar rumah nya.
Om Hasan bersama Kak Nayla ngak ya..Tanya Anggun pada dirinya sendiri.Nayla anak Hasan merupakan sepupu Asli Anggun karena papa nya bersaudara dengan Abi Nayla.

Anggun setengah berlari menuju rumah dia benar-benar ingin cepat bertemu mereka."Assalamualaikum "Saat Anggun masuk kedalam rumah.Papa,mama,Om,dan tante Anggun sedang ngobrol santai di ruang keluarga.Tapi Anggun tidak melihat Nayla membuat Anggun sedikit kecewa.

"Anggun,kamu baru pulang..."

"Iya ma,tadi Anggun mampir tempat teman sebentar.."

"Ohh..Kamu pasti blm makan siang??"Tebak mama nya dan Anggun mengangguk.

"Anak mama,pasti lapar.Duduk sini dekat om hasan. Biar mama ambilkan makan siang kamu."Anggun melangkah malas mendekati om nya karena yang dia harapkan tidak ada.

"Om kok ngak ngajak kak Nayla..?"Tanya Anggun

Hasan tersenyum,dia tidak mungkin mengajak Nayla dalam keadaan mendesak seperti ini."Om ngak bisa ngajak Nayla saya.Setelah dari sini Om langsung ke jawa timur ada urusan.."

"Urusan apa om?"Tanya Anggun begitu ingin tau namun Hasan tidak bisa mengatakan nya pada Anggun.

"Anggun,maaf om nggak bisa mengatakan nya.Karena ini urusan orang dewasa.Anggun kamu sudah bertemu mereka ya.."Anggun bingung maksud om hasan dengan kalimat bertemu mereka itu siapa?.

"Mereka siapa Om..?"Anggun meminta penjelasan.

Ternyata mereka belum mengatakan nya."Tidak bukan siapa siapa Anggun."Om Hasan berusaha berkilah.

"Beneran nie,Om sama tante mau pergi berdua aja.."Tanya Anggun sambil membawa tas koper milik Om dan Tante nya."Kayak nya om sama tante mau pergi lama.."Anggun nampak sedang kepo."Sini koper nya.."Om hasan membuka bagasi mobil."Kalau om dan tante pergi lama,terus kak Selvi gimana,makan,cuci pakaian sendiri dong?"Hasan tersenyum rupanya Anggun begitu mencemaskan anak mereka."Kemaren Om sudah menerima seorang pembantu.Lagi pula Kak Selvi nya Anggun kan bukan anak kecil lagi."Jawab Om Hasan.

"Agung,kami berangkat dulu..?"

"Iya,mas.Hati hati di jalan,"

"Anggun Om jalan dulu ya..."Anggun mengangguk setelah itu mobil avanza hitam itu berjalan meninggalkan rumah Anggun.

"Pa,Om Hasan mau kemana sih?"Sambil melangkah ke dalam rumah."Entah lah papa juga tidak di kasih tau.. Kayak nya perjalanan rahasia."Jawab Agung."Ohh om Hasan macam kerja di Badan Intelijen Negara aja..Pa hari minggu kita jenguk Kak Selvi yukk..Kasian Kak Selvi sendirian.."Agung mengangguk."Iya,nanti kamu bujuk aja KAK Selvi tinggal sama kita.."Anggun mengangguk."Ok Pa."

Mobil Hasan berhenti di pintu masuk sebuah Hutan. Hasan dan Istri keluar dari dalam mobil..Dari dalam jas hitam nya Hasan mengeluarkan mengeluarkan sebuah tongkat kayu berukuran kecil.

"KAZAMM!!"Mobil Hasan hilang dari pandangan mengikuti cahaya merah yang keluar dari tongkat Hasan.

Tiba tiba dari dalam hutan muncul lah dua Serigala besar(Wolves)."Kalian tidak perlu sampai datang menyambut kami.."Ucap Hasan tersenyum.Dua Wolves itu berubah menjadi manusia."Selamat datang Hasan dan Istri..Maaf kami mengganggu kehidupan tenang kalian,tapi sungguh sekarang posisi nya sedang lampu merah."

"Kami sudah tau.Kami turut berduka cita atas meninggalnya Geri.."Ucap Hasan.

"Vampire bedebah..Mereka mencambuk dan menggigit  Geri sampai mati..!!Kita harus balas dendam Hasan!" Hasan terdiam dia takut Anggun terlibat dalam masalah ini.Tapi Hasan juga berpikir jika mereka bisa melenyapkan Vampire tersebut Anggun dapat terbebas  dari perjanjian terkutuk itu.Tidak seharusnya manusia menikah dengan Vampire."Kami setuju Jon.Tapi ingat ini antara Kita kaum Wolves dan Vampire kalau ada manusia yang terlibat kita jangan sakiti mereka."Ucap Hasan dengan tegas. "Tentu.Kita memang tidak harus melibatkan manusia lagi pula siapa manusia bersama kita..Dan mana mungkin ada manusia yang mau bergaul dengan Vampire."Hasan sadar mereka tidak mengetahui apa apa tentang Anggun.

"Baiklah mari kita bergabung dengan kaum kita.." Mereka berempat kemudian berubah menjadi Serigala  dan berlari bagai kilat memasuki hutan.

Bersambung..

Maaf guest para pembaca setia Anggun.Sempat libur beberapa hari,soalnya banyak pekerjaan yang membuat kepala pusing jadi mood menulis drop. Kini Anggun kembali Update.Buat yang bingung dengan alur cerita ini please nikmatin aja ya,,jangan membuat komentar yang tidak enak untuk di baca.Jangan lupa untuk follow akun facebook Author.Salam Hangat dari  Saddad Husin.

Kursi KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang