Agung keturunan WOLVES

3 0 0
                                    

Api sedang berkobar di antara tumpukan kayu,dan di dalam nya ada Jasad seekor Serigala yang bernama Geri."Kenapa tidak di kubur saja,menjalankan syariat islam."Ucap Hasan."Kita ini bukan manusia sepenuh nya,Hasan.Mana ada wolves di kubur,dengan cara di bakar seperti ini..Kita akan selalu mengingat dan memupuk rasa dendam kita pada Vampire2 itu."

"Hasan,dimana saudara kandung mu...Dia bahkan menutup segel Wolves nya..."Ucap seorang wanita yang sepertinya orang india."Jangan ganggu Agung.Bukan kah dengan jelas dia mengatakan,saya mundur...Tidak salah kalau dia ingin menjadi manusia seutunya.."Jawab Hasan."Tapi beberapa bulan yang lalu,kita termasuk Geri..Menyelamatkan nyawa nya dari kaum Elife sekarang Geri mati dia bahkan tidak hadir.."Orang orang itu sedang membicarakan papa Anggun..

"AUUUUUKKKKKKKK!!"

"Sinyal tanda apa itu,ayo kita ke pos pengintai."Puluhan manusia itu berubah menjadi Serigala dan berlari cepat menuju sebuah menara pertahanan mereka.

"Ada apa.?"Tanya Lucky pemimpin mereka."Aku melihat manusia mencurigakan berlari ke arah Utara. Sepertinya dia Vampire."Tanpa menunggu lama mereka segera mengejar manusia mebcurigakan itu. "Cepat kita kejar.."Komando dari Lucky.

Nampak seorang manusia melompat lompat di atas pohon menambah keyakinan mereka kalau itu Vampire."Lucky,biar aku saja.!!"Hasan segera berganti wujud manusia.Laki laki itu seperti terbang saat berjalan di pohon."Dasar mata mata,tidak akan aku biarkan kamu lolos!"Teriak Hasan.Akhirnya terjadilah aksi kejar kejaran di atas pohon.Hasan tepat di belakang Elife itu meloncat dari pohon ke pohon sama persis yang di lakukan mata mata itu.Sementara di bawah para Serigala menunggu makanan mereka,daging Vampire itu pasti sangat lezat.

Hasan mengeluarkan tongkat kayu nya."Exspecto Pretronaess..!"Cahaya merah menjerat kaki mata mata itu,membuat dia jatuh ke bawah dan disambut Serigala yang sedang lapar."AKKKKHHHH!!"

Agung menepati janji nya pada Anggun.Sabtu sore itu mereka bertiga.Anggun,Anggi,dan Agung sedang menuju rumah Hasan."Anggun,nanti kamu bujuk kak Selvi sementara tinggal saja di rumah kita...Kasihan sekali gadis itu sendirian."Anggi sedang menghawatirkan keponakan nya Selvi."Ngak sendiri kok ma,kata om Hasan ada dua pembantu bersama kak Selvi...Lagian kakak ngak sendiri kok,di kamar kak Selvi teman nya banyak banget."Sahut Anggun panjang kali lebar."Hantikan Anggun,mama ngak suka kamu bahas yang begituan..Mama berencana mau mengajak kamu ke Habib Husein.Agar kamu tidak bisa lihat begituan lagi.."Omel Anggi."Ngak mau,ma.Kenapa Anggun nyaman kok jadi Indigo..."Jawab Anggun keberatan dengan rencana Anggi."Anggun sayang,ini semua demi kebaikan kamu.."Ucap Anggi."Sudah lah ma..Biarkan Anggun tetap seperti ini jika dia merasa nyaman.."Kali ini Angung ikut bicara,dia menganggap istri nya terlalu memaksakan kehendak nya pada anak."Baik lah.Tapi,awas saja kalau sampai ada apa apa sama Anggun.Papa mama gantung."Sahut Anggi tegas membuat Agung menelan ludah karena ketakutan.

Akhirnya mereka sampai pada kediaman keluarga Hasan.Kakak laki laki Agung,mereka di sambut dua laki laki bertubuh tegap di depan pagar rumah."Anggun,ayo kita masuk sayang.."Anggi menarik tangan Anggu."Pa,ayo."Anggi melihat Agung masih mematung melihat ke arah pagar rumah Hasan."Kalian duluan aja ma...Papa mau menyapa mereka dulu."Jawab Agung yang langsung berjalan ke depan."Ayo Anggun kita masuk,biarkan papa mu ke depan.."Akhirnya Anggun mengikuti kata mama nya..Walaupun Anggun sangat penasaran dan curiga pada dua orang Satpam itu,Aura tubuh mereka berbeda dengan manusia pada umum nya.

Perlahan Agung mendekati mereka.Tentu saja Insting Wolves sangat tajam mereka sudah menyadari keberadaan Agung walaupun lelaki itu sedikit mengendap endap dari baling pohon kecil di halaman rumah itu."Ada apa pak,mengapa Anda bergelagat seperti maling.."Ucap dua satpam baru itu."Kalian Wolves."Jawab Agung.Merasa terancam kedua Satpam itu berubah menjadi Serigala yang menakutkan."Grooaaa!"Taring taring itu siap mengoyak tubuh Agung.Mereka Serigala baru,sehingga tidak tahu siapa aku.Ucap batin Agung."Hentikan teman teman..Nanti Istri dan anakku melihat kalian."
"Grooaaa..Groaa!"Serigala itu terus saja maju hendak menyerang Agung.Apa mungkin aku harus melepaskan Segel..Agung benar benar merasa terpojok dia tidak mau lagi menjadi Wolves untuk selamanya namun dia sedang terdesak.

"Papa!"Agung kaget dan panik.Lelaki itu tau Anggun telah melihat semua ini untung saja dia belum berubah menjadi Wolves."Anggun lari.."Anggun mengacuh kan perintah papa nya,gadis itu justru melotot pada dua hewan buas tersebut."Jangan sakiti papa ku!"Bola mata Anggun berubah menjadi biru laut dan mengeluarkan kekuatan yang membuat tiba tiba dua Wolves itu mengaduh kesakitan."Kaing Kaing!!" Wolves itu kembali ke wujud Satpam..Dan mereka tiba tiba menghilang.

Sementara Anggun tiba tiba terduduk di jalan semen dekat pos satpam tersebut."Anggun..!,kamu kenapa sayang.?"Agung terlihat sangat cemas."Paa..Anggun kok tiba tiba capek banget..."Kekuatan tadi menguras semua tenaga Anggun."Papa!!"Teriak Anggi melihat Anggun seperti kenapa kenapa.Untung saja Anggi tidak  melihat para Wolves tadi."Anggun,jawab mama.Kamu kenapa sayang..?Tanya Anggi begitu cemas."Anggun kenapa Om?"Selvi juga ikut bertanya."Anggun ngak apa apa kok,kepala Anggun pusing..Kan kita belum makan siang..Gimana sih mama.Anggun sampai kelaparan gini.."Omel Anggun."Ohh iya.Maafin mama ya,sayang.."Anggi nyengir sambil memeluk Anggun."Syukur lah..Mama pikir kamu ada apa apa.."

"Cringg!!"Kedua Satpam tadi muncul di Antara para Wolves sambil memegang bahu mereka."Kalian kenapa!?"Hasan nampak cemas dan panik melihat dua  Wolves penjaga rumah nya mangaduh kesakitan."Jawab Aku.Ada Apa!,bagaimana Putri ku!!."
"Tenang lah hasan,biarkan mereka bicara dulu.!"

"Tadi ada mobil Xenia,datang kerumah om hasan.. Terus laki laki itu tau kalau kami Wolve..,"Hasan sedikit tenang dia yakin itu Agung."Ohh.Jadi kalian di hajar oleh Agung,karena mencoba menyerang nya.?"

"Tidak.Bukan laki laki itu,tapi anak nya.."Semua Wolves sangat kaget,jika mereka di hajar Agung itu hal wajar.Tapi yang membuat mereka kaget turutama Hasan."Tidak mungkin.Anggun bukan Wolves dia hanya gadis sma 16 tahun.!"Hasan benar benar tidak percaya."Terus,bagaimana cara anak itu mengalahkan kalian.."Lucky si pemimpin tetap ingin mendengar cerita mereka sampai Akhir."Mata nya..Iya tuan mata gadis itu..Mata biru yang sangat mengerikan!.Saat kami menatap mata itu,kami seperti beku..Sangat dingin..Sampai mematahkan tulang bahu kami.."

"Wolves Winter"Ucap Lucky penuh keyakinan.Dan menatap ke Hasan."Apakah itu mungkin.."

Bersambung.

Kursi KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang