Anggun merasa di ikuti seseorang sehingga dia memutuskan untuk berlari ke kelas nya.Anggun benar benar tidak mengerti mengapa anak baru itu begitu tertarik pada nya.Saat dia tiba di depan pintu kelas dia melihat sesuatu yang mampu membuat dia sangat tercengang.Lagi lagi Lisa membersihkan kelas itu di hari Anggun piket tidak hanya membersihkan lantai,meja dan kursi,kaca jendela,bahkan kain pel terlihat bersih.
"Luar biasa.."Anggun kaget saat suara terdengar dari arah belakang.
Sekarang yang ada di kelas itu hanya mereka berdua. Anggun dan Stiven.
"Loe datang jam berapa,untuk melakukan semua ini,Anggun."Tanya Stiven
Anggun bingung,jangan jangan Stiven tidak tau kalau Anggun ada di depan nya menuju kelas tadi.Dari gelagat nya pun sepertinya lelaki itu tidak melihat kehadiran Lisa.Berarti Anggun merasa aman,dia tidak perlu takut di curigai anak baru tersebut.
"Dari jam 5 lewat 30 pagi..Gue memang salah satu murid rajin loe.."Ucap Anggun.Stiven tersenyum dan pura-pura kagum walau dia tau itu adalah pekerjaan Goblin.
"Waww, loe memang murid teladan..Gue pasti akan mencontoh loe..Pantas gue mampir depan rumah loe nggak ada."Anggun bingung ngapain Stiven kerumah nya.
"Emang buat apa loe kerumah gue.?"Tanya Anggun.
"Ya gak ada maksud spesial..Gue cuma mau ngajak pergi sekolah bareng.."Jawab Stiven.Membuat Anggun tertawa.
"Nggak perlu deh..Gue biasa di antar mama atau papa, loe terlalu berlebihan Stiven.Gue lebih dulu sekolah di sini dan gue nyaman selama ini.Gue harap kehadiran loe jangan membuat gue merasa tidak nyaman ya.. Gue gak mau dekat sama loe,Kita cukup hanya sebatas teman satu kelas..Ok"Stiven diam saja sambil melangkah ke bangku nya.
"Eh loe kok diam aja Stiven.Gue ngomong panjang lebar..Loe Nggak nanggepin.."Anggun
"Buat apa.."Jawab Stiven
"Ehh,awas loe ya.Pokok eh jangan usik hidup gue.." Stiven memasang wajah Coll semakin membuat dia terlihat mempesona.Mungkin,untuk cewek lain..Tapi tidak untuk Anggun harapan Stiven membuat Anggun terpesona gagal.
"Nggak usah sok kegantengan loe!"Sekali lagi Stiven di buat nya Shock.
"Assalamualaikum.."Akhirnya Lisa dan Desi datang ke kelas dan beberapa siswi lain nya.Anggun segera melangkah ke bangku nya dia tidak ingin sahabat nya tau kalau dia berbicara dengan Stiven.
"Kinclong banget nie kelas..Pokok nya kalau Anggun piket pasti paling bersih.."Ucap ketua kelas. Anggun hanya menanggapinya dengan senyuman.Hati nya masih dongkol pada Stiven.
Anggun bukan melarang Stiven mau kenal atau sekedar teman saat di kelas,namun Anggun tidak mau lebih dari itu.Apa lagi sampai Stiven lancang datang kerumah nya tanpa memberi tau Anggun terlebih dahulu.Anggun tidak ingin mama sama papa nya berpikir macam macam.Dari dulu Anggun memang kurang suka bergaul dengan cowok.Mungkin setelah tamat SMA dia baru mau menerima kehadiran laki-laki dalam hidup nya.
Anggun menoleh ke Lisa,semuanya berkat Lisa."Makasih ya.."Ucap Anggun pelan.Dan Lisa mengangguk.
Saat di kantin ketika Anggun dkk berjalan semua mata kaum hawa menatap kurang senang pada Anggun.
"Ehh,beneran dia yang kemaren di bonceng Stiven."
"Iya bener"
"Gue iri sama dia.."
"Gadis biasa aja,masih cantik gue dari mana mana."
Anggun benar-benar merasa risih dengan bisik bisik mereka.Dia benar-benar menyesal mengapa kemaren pulang bareng Stiven.Akhirnya dia menjadi bahan gosip anak anak sekolah nya.
"Stiven..!Stiven!!Awwww!!"
"Mereka norak banget sih.."Ucap Indah
"Biarin aja Ndah,atau loe mau ikutan..Teriak teriak." Sahut Desi.
"Ahh males banget..Anggun Loe kemaren beneran pulang di bonceng Stiven?"
"Iya Indah.Dan itu karena gue terpaksa aja..Hari udah sore mana hujan deras banget."
"Iya sih,gue yakin loe terpaksa.Mana mungkin Anggun suka sama cowok..."
"Enak aja loe,,terus kalau bukan sama cowok terus apa !.Saat gue sudah dewasa gue akan memiliki seorang pacar yang ganteng dan mapan tapi bukan Stiven.Dia masih kurang Tampan."
Desi dan Indah tercengang mendengar kata Anggun Stiven masih kurang Tampan.Menurut mereka Stiven cowok paling tampan dari semua cowok yang pernah mereka temui.
"Asik banget ngobrol nya.."Tiba-tiba Lisa muncul di kursi sebelah Anggun.
"Loe bikin kita kaget Sa.."Ucap Indah.Sekarang Indah dan Desi juga bisa melihat Lisa.
"Kalian bisa lihat Lisa?"Tanya Anggun dan mereka mengangguk.
"Ohh.Bagus deh."
Stiven baru saja tiba di rumah Elis kakak perempuan nya sedang menyiapkan makanan kesukaan Stiven Sup darah bola mata.
"Suara apa ribut-ribut di atas kak?"Tanya Stiven
"Mereka menemukan manusia Serigala di hutan tropis Australia.Dan sekarang sedang dilakukan penyiksaan.. Stiven bagaimana dengan pengantin kamu.."Tanya Elis
"Dia cuek kak,padahal gadis gadis satu sekolah nya sangat mengagumi Stiven..Rasanya ingin menghisap darah mereka satu persatu."Jawab Stiven
"Jangan lakukan itu Stiven.Kita hanya membunuh manusia manusia jahat..Bukan anak anak tidak berdosa seperti mereka.Lagian kalau mereka tau makhluk apa kamu dan Usia kamu yang lebih dari 1000tahun"Elis tersenyum "Pasti mereka kabur.."Tertawa.
"Bagaimana dengan Edward.?"
"Dia di tolak oleh gadis Amerika itu.Dan semalam Edward membunuh nya.."Jawab Elis.
"Dasar.Emosi Edward memang tinggi."
"Kalau kamu bagaimana Stiven?.Kalau Anggun nolak kamu,bagaimana? "Tanya Elis
"Mungkin akan kucabik cabik tubuh nya..Ahhh,bayangin kak masa dia tidak terpesona dengan ketampanan cowok eropa ini..Padahal gue bisa kasih dia kekayaan atau hidup abadi seperti kita."
"Hentikan Stiven.Walaupun kamu akan menikahi dia nantinya.Dia harus tetap sebagai manusia dan mati selayaknya manusia. Jangan buat dia menjadi Vampire seperti kita."
"Nggak mau"Stiven melangkah meninggalkan Elis menuju kamar.
"Stiven."
"Nggak denger.."
"Dasar adik yang bandel."
"ARRRGGGG!!"
"Rasakan ini!!"
"CLEPASSS CLEPASSS"
"AUUUGGGGGHHHH "
Stiven melihat kejadian mengerikan itu manusia Serigala itu di cambuk dengan cambuk yang tajam.Banyak luka di badan hewan itu luka cambukan dan bekas gigitan Vampire.
"Berani sekali kamu melotot!!Dasar héwan menjijikan!!."
"Stiven."Stiven kaget saat Edward ada di belakang NYA.
"Edward. "
"Jangan lancang kamu!.Masuk kamar kamu sekarang!"
Stiven nampak ketakutan dengan lelaki berambut kuning ke emasan itu.Dan langsung masuk ke kamar..
"Bagaimana dengan gadis nya..Apa Dia sudah mencium nya?,darah anak SMA pasti sangat nikmat.." Edward tersenyum lalu berubah menjadi burung dan terbang keluar rumah.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Kursi Kosong
HorrorBiarkan kursiku di gudang tua ini. jangan di pindah kan ke kelasmu atau yang duduk di kursiku akan mati. #Cerita #Konten #Horor