Murid baru

2 0 0
                                    

"Baiklah,aku terima laporan kalian..Lolita cepat rawat mereka."Lucky menyuruh Wolves medis merawat dua orang Wolves junior itu."Tidak di sangka,perkawinan silang Serigala dan manusia.Menghasilkan keturunan Wolves terkuat yang pernah ada.Sudah ribuan tahun spesies Serigala kutup utara itu menghilang bersama cairnya gurun es disana."Ucap Lucky matanya menatap Hasan yang masih nampak shock dan kebingungan."Tapi,bisakah kita biarkan saja.Anggun hanyalah anak gadis yang polos.Dia tidak perlu mengetahui semua ini."Pinta Hasan yang sangat khawatir dengan kehidupan Anggun di masa depan. Dia yakin Lucky tidak akan menyiakan kesempatan untuk membawa Anggun bersama dengan mereka. Karena bila mereka ingin menang melawan Vampire mereka sangat memerlukan Anggun untuk pertahanan."Kau menginginkan saudara mu lepas dari kita.Dan kami mengabulkan itu,tapi untuk yang satu ini..Maaf Hasan,nyawa mu dan istri mu akan terancam jika kau melakukan sesuatu yang bodoh." Ancam Lucky,Hasan sadar dia tidak akan mampu melawan Lucky yang Abadi.

"Aduhh kenyang banget.."Anggun mengelus elus perut nya yang terasa buncit."Anak mama lapar apa kesurupan,sampai habis tiga piring nasi.."Anggi tersenyum."ngek"Anggun tercengang apa iya dia makan sampai tiga piring."Rakus nie Anggun."Cetus Selvi di belakang nya tiga kuntilanak ikut tertawa."Anggun setelah ini minum Vegeta di tas papa ya..Biar perut kamu cepat mencerna.."Anggun mengangguk."Baik pa."Agung dan Anggi meninggalkan  Anggun dan Selvi yang masih duduk di kursi meja makan,kedua nya masuk ke kamar.Ada yang harus Agung bicarakan pada istri nya."Jam segini,om sama tante udah masuk kamar..Pasti lagi usaha buat ngasih kamu adik.."Ucap Selvi sambil senyum senyum kayak meledek.Tapi Anggun tidak mengubris kata kata Selvi lantas gadis itu berjalan santai menuju dapur gelagat nya tidak mencurigakan.Muncul muncul Anggun langsung menyemburkan garam dari tangan nya ke arah 3 Kuntilanak yang sedari tadi tertawa meledek nya.."Awww sakitt!Ayo kabur!"Kuntilanak2 itu kesakitan dan lari tunggang langgang.Anggun tertawa senang sekali,"Rasain..Mereka belum tau siapa gue.Anggun gitu loe!"Anggun meninggalkan Selvi yang nampak kesal teman hantu nya di kerjain Anggun.

Keesokan pagi nya,Anggun berangkat sekolah dari rumah Selvi."Kakak yakin.Ngak mau sementara di rumah kami aja.."Ucap Anggun di jawab gelengan kepala dari Selvi."Ngak perlu cemasin kakak..Om,tante Selvi baik baik saja kok.Lagian di rumah kan ada 2 pembantu..Semua pasti baik baik saja.."Agung mengangguk."Ya sudah,tapi kamu jangan sering keluar  rumah ya.."Pinta dan pesan Agung.Selvi hanya menjawab singkat."Iya om."Setelah mereka pergi Selvi melirik ke pos satpam."Dasar satpam kurang pendidikan.Mereka berhenti kerja tanpa bilang apa apa..Atau jangan jangan mereka kabur bawa TV dan Komputer."Selvi segera berlari mengecek barang barang berharga di dalam pos Satpam.

Anggun sampai di sekolah,sebelum masuk dia berolaraga sedikit di depan gerbang.Sekedar menggoyangkan pinggul,kaki,dan tangan nya.Namun naas saat dia menyibakkan tangan,tepat mengenai wajah Stiven."Awww!.Anggun apa apaan sih loe.Kalau benci sama gue jangan gini dong!."Stiven ngomel,lobang hidung nya sampai mengeluarkan darah."Stiven maafin gue ya...Sumpah demi Allah gue ngak sengaja..Sini biar gue obatin di uks.."Anggun yang  panik membawa Stiven ke Uks."Obat merah nya mana ya..Ini dia,terus kapas,sama alkohol..Ah kagak pake alkohol nanti hidung Stiven mabok donk.."Anggun mengembalikan alkohol untuk luka itu dan menutup kembali lemari PPPK.

Stiven pura pura mengadu kesakitan,dia sangat senang  berdua di uks bersama Anggun.."Aduhh..Sakitt...Aduhh  atitt..."Rinti Stiven."Ngak usah lebay dehh..Baru mimisan aja...Lemah banget jadi cowokk.."Omel Anggun,Stiven kesal di bilang cowok lembek..Padahal seharusnya Anggun bersikap manis,ini semua kan gara gara Anggun."Loe ya..Bukan nya merasa bersalah..Mala ngatain gue..!"Anggun tiba tiba pusing lihat darah di hidung Stiven.."Gue ngak bisa,,loe bersihin sendiri aja ya..Itu kapas sama obat merah"Stiven protes."Ngak bisa donk,loe mesti tanggung jawab.."Anggun mulai jengkel dengan sikap berlebihan Stiven dia kan sudah minta maaf."Gue Fobia Darahh...Gue fobia darahh..Fobia darahh..Paham loe!"Anggun melangkah kesal meninggalkan Stiven di uks."Anggun tunggu.."

Saat tiba di pintu kelas.Anggun baru sadar dia terlambat.Namun ada seorang cowok sedang berdiri di depan kelas.Siswa baru lagi.Ucap Anggun dalam hati.
"Anggun,loe ya.."Stiven akhirnya sadar di kelas sedang ada guru."Dari mana kalian,kenapa sampai terlambat.."Anggun gugup dia harus jawab apa,lalu Stiven berkata."Stiven tadi jatuh di dekat gerbang Buk.. Anggun bantu Stiven di uks,jadi kalau mau menghukum hukum saja Stiven.."Stiven membuat Anggun terkesan.Cowok itu telah berusaha melindungi dan menutupi kesalahan nya."Mau sampai kapan kalian berdua tatap tatapan..Duduk Sana!"Ucap Guru tersebut.

"Nahh..Anak tampan silakan perkenalkan diri kamu..." Cowok itu tidak henti henti menatap Anggun.Merasa di tatap seseorang membuat Anggun salah Tingkah.

"Halo,,Nama Saya Lucky."

Bersambung.

Kursi KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang