Sepulang sekolah, Caca langsung pulang kerumahnya. Dia memutuskan untuk meminta izin kepada Pak Dani untuk tidak bekerja hari ini, bagaimanapun juga dia tidak ingin membuat orang tuanya khawatir. Tetapi Caca heran, bagaimana bisa Pak Dani memberikannya izin dengan sangat mudah?. Apakah pak Dani masih berfikir bahwa Caca masih harus mengurus cowo b*r*ngs*k yang sudah sedikit mengubah pikirannya terhadap dirinya?.
Sesampainya dirumah Caca dikejutkan dengan kehadiran Jhonata, Om Raka yang merupakan sahabat ayahnya, dan juga Tante Zani yang merupakan istrinya. Caca tidak terlalu heran dengan kehadiran Omm Raka dan Tante Zani, mungkin mereka datang untuk bersilaturahmi sekaligus untuk bertemu sahabatnya. Tetapi, yang membuat Caca heran adalah Jhonata, laki-laki tersebut duduk berada ditengah-tengah sepasang suami istri tersebut.
"Eh Caca, udah gede aja nih sekarang" ucap Raka kepada Caca.
"Iya om" jawab Caca sembari bersalaman dengannya.
"Makin cantik aja ya kamu" ucap Zani.
"Makasih tante" jawab Caca sembari memberikan senyuman manisnya.
"Oh iya, kenalin ini Jhonata, dia anak angkat om sama tante, orang tuanya udah meninggal 1 tahun yang lalu dan gak ada keluarganya yang mau ngurusin dia. Karena kami masih belum punya momongan, jadi kami mutusin untuk mengangkatnya menjadi anak kita" jelas tante Zani.
"Oh iya!, Jhonata juga sekolah disekolah yang sama kaya kamu loh Ca!" ucap Zani dengan excited.
"O-oh"
"Gimana kalau kalian pergi ke taman yang ada didepan daerah rumah kita?" saran sang ayah.
"Yaudah kalau gitu, ayo Ca!" seru Jhonata.
"E-eh, i-iya" Caca menjawabnya dengan perasaan penuh kebingungan.
Caca dan Jhonata pergi kesebuah taman, taman yang sama saat Caca melihat Rafael dan Raissa berkencan ditaman itu. Mereka duduk disebuah kursi panjang yang ada ditaman tersebut. Mereka hanya duduk diam disana selama 5 menit tanpa ada yang mengajak untuk berbincang.
"Lo..." ucap Jhonata lirih memulai pembicaraan "lo dekat sama si Rafael?"
"Gak!, buat apa juga gue deket sama cowo kaya gitu!" bantah Caca.
"Oooh" Jhonata mengangguk-anggukkan kepalanya.
Suasana menjadi canggung dan hening, tidak ada topik pembicaraan yang bisa mereka bahas.
Sementara itu, Raka yang berada dirumah sahabatnya tengah membicarakan tentang tujuannya yang sedang bertamu itu.
"Lo dateng kenapa gak ngabarin gue?" tanya Andritany yang merupakan ayah dari Caca.
"Kalau anak jaman sekarang itu bilangnya seprai" jawab Raka yang membuat mereka bingung.
"Surprise" ucap Zani membenahi.
"Iya itu maksudnya" ucap Raka malu.
"Anak lo udah gede aja tuh, cakep lagi!" ucap Raka memuji putri sahabatnya itu.
"Besanan bisa kali?" ucap Zani kepada Andritany dan Ainur.
"Hahaha, gak ada yang tau kalau soal itu, kita juga gak mau maksa, kalau jodoh pasti gak akan kemana" ucap Ainur.
"Iya bener" celetuk Raka.
"Kalian ngapain kesini?, ada perlu apa?" tanya Andritany.
"Silaturahmi aja gak boleh!, kita kesini cuman mau main sekalian liat putri lo sama ngenalin Jhonata!"
"Kaya mau ngejodohin aja lo!"
"Hahaha" semuanya pun tertawa.
Raka menghentikan gelak tawanya "gue denger lo kelilit utang?" tanya Raka.
"Dari mana lo tau?" tanya Andritany penasaran.
"Dari salah satu pegawai lo" jelas Raka.
Raka menyodorkan amplop coklat kepada Andritany "Ni buat lo!, mungkin gak seberapa tapi seenggaknya bisa bantu buat ngurangin utang lo!" ucap Raka.
Andritany yang menghitung uang tersebut yang berjumlah 30 juta, perlahan meneteskan air matanya.
"Ma-makasih" ucap Andritany dengan diiringi isak tangis.
■■■
Pagi ini saat Caca akan berangkat kesekolah, dia dikejutkan oleh Jhonata yang ada didepan rumahnya dengan motornya.
"Lo ngapain disini?" tanya Caca.
"Gue mau jemput lo buat sekolah" jawab Jhonata sembari memberikan helm kepada Caca. Dan Caca hanya bisa menerimanya.
■■■
Sekolah dibuat heboh dengan kedatangan Caca dan Jhonata yang saling berboncengan. 'Ada apa dengan hubungan mereka?', itu adalah pertanyaan yang ingin dilontarkan oleh semua orang.
Saat dikelas Caca dibuat kesusahan oleh pertanyaan yang dilontarkan oleh Shinta kepadanya.
"Ca, kenapa lo bisa kesekolah bareng si Jhonata?, terus boncengan dimotor lagi, lo ada hubungan apa sama dia?, lo pacaran sama dia?, lo backstreet ya?" Shinta melontarkan pertanyaan beruntun.
"Berisik lo!!" ucap Caca tidak ingin membahas tentang hal itu.
"Lo kalau pacaran bilang dong~, PJ kali!!" ucap Shinta mengulurkan tangannya.
"Tau ah" ucap Caca malas untuk menanggapi.
Rafael yang mendengar semua pembicaraan wanita-wanita itu dan teman-teman sekelasnya, membuatnya menjadi kesal tidak karuan. Dia lebih memilih untuk pergi meninggalkan kelas bersama Malik, Akbar, dan Ridho, meskipun kelas akan segera dimulai sekitar 15 menit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Kisah [ END ]
Любовные романыKehidupan yg menyakitkan, kisah cinta yg di penuhi lika-liku, kisah yg penuh dengan drama dan plotwist yg tidak diduga-duga Langsung baca aja ya, jangan lupa difolow sama kasih votenya ya 😊👍