CHAPTER 10(Hutang)

64 57 1
                                    

Purnama Santoso, dia adalah seorang juragan didaerah rumah ku. Dia memiliki perkebunan yang begitu luas didesa asalnya, dan disini dia memiliki sebuah toko beras yang cukup terkenal. Dia adalah orang terkaya di daerah rumahku sebelum keluargaku. Banyak orang yang selalu meminjam uang kepadanya. Tetapi pak Purnama Santoso, dia selalu menambahkan bunga kepada orang-orang yang berutang kepadanya, dia selalu meminta bunga dengan jumlah yang begitu besar, lebih besar dari uang yang dipinjam darinya. Jika ada yang tidak membayar hutangnya tepat waktu, maka dia akan mengirimkan preman-preman untuk menagih hutang.

Hal itu yang membuat keluargaku tidak menyukai pak Purnama Santoso, tetapi karena sebuah alasan, keluargaku harus terpaksa meminjam uang dengan jumlah yang cukup besar kepadanya. Meskipun ayah dan ibu tidak menyukainya, tatapi tidak ada cara lain selain harus meminta bantuan kepada orang sepertinya.

                         ■■■

Sepulang sekolah teman-teman Caca pergi ke rumah Caca untuk bermain.

"Assalamualaikum" salam Caca dan teman-temannya serentak, memasuki rumah Caca.

"Wa'alaikum salam" balas salam kedua orang tua Caca yang sedang duduk diruang tamu, terlihat bahwa mereka sedang menunggu kepulangan Caca.

"Pada mau main ya?" tanya ibu Caca kepada teman-temannya dengan nada ramah.

"Iya Tan" jawab serentak teman-teman Caca.

"Ca, ada yang mau ayah sama ibu omongin sama kamu" ucap ibu kepada Caca.

"Grils, kalian masuk kamar gue duluan ya" titah Caca kepada teman-temannya.

Teman-teman Caca pun pergi ke kamar Caca meninggalkan Caca diruang tamu bersama ayah dan ibunya.

"Ayah sama ibu mau ngomong apa?" tanya Caca penasaran.

"Ayah sama ibu udah ngebuka lagi restoran seafood kita!"

"Wah, bagus dong yah."

"Masalahnya ayah sama ibu dapat modalnya dari pak Purnama."

"Apa!?, pak Purnama, bukannya ayah sama ibu gak suka sama pak Purnama, dan berarti ayah sama ibu minjem uangnya pak Purnama buat buka usaha lagi dong!?" tanya Caca panik.

"Iya" jawab ibu lesu.

"Kita gak punya pilihan lain selain ini nak, kita ngasih tau ini kalau kamu nanti yang nerusin usaha keluarga kita, terus hutang ke pak Purnamanya belum lunas, jadi kamu yang harus ngelunasin ya." ucap sang ayah kepada Caca.

Caca pun menganggukkan kepalanya, dan meninggalkan ayah dan ibunya ke kamar. Caca tidak percaya bahwa orang tuanya memberikan beban sebesar itu kapadanya. Dia tau bagaimana sikap pak Purnama kepada orang-orang yang meminjam uang kepadanya.

Segini dulu aja ya, jangan lupa di like, komen dan follow ya, by by👋

5 Kisah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang