CHAPTER 36(Undangan pernikahan)

35 30 4
                                    

Pagi-pagi sekali Caca sudah membersihkan dirinya dan berpenampilan sangat rapih dan wangi, padahal dia tidak memiliki kelas apapun pagi ini.

"Ca!, ini ada surat!" teriak sang ibu dari halaman rumah. Caca yang mendengarnya menghampiri sang ibu untuk mengambil surat yang dimaksud.

"Apa bu?"

"Ini toh ada surat"

"Surat apaan?"

"Yo nda tau, tadi tuh ada orang yang naik mobil terus berhenti ngasih ni amplop. Katanya ini surat undangan buat kamu"

"Surat undangan?"

"Mending diperiksa aja to, dari pada penasaran"

"Hm, iya bu"

Caca pun masuk kembali kedalam rumahnya untuk membuka amplop yang ia pegang. Caca pun duduk disofa tengah rumahnya dan membuka amplop tersebut, ketika membukanya Caca benar-benar terkejut dengan isi surat undangan tersebut, bukan surat tersebut yang membuatnya terkejut tetapi nama yang tertulislah yang membutnya terkejut.

"This is serious?... wah... I don't believe all this!"

Sementara itu ditempat yang berbeda dipagi yang sama dan hari yang sama, semuanya mendapatkan hal yang sama.

Kediaman Rafael Permana...

'Ting tong, ting tong, ting tong'

"Duh, siapa sih pagi-pagi buta udah kerumah orang?!" kesal Rafael yang sedang ada didapur. Dia sangat kesal karena dia diganggu disaat ia sedang memasak. Dirumahnya memang sengaja untuk tidak mempekerjakan asisten rumah tangga, bahkan untuk seorang supir pribadi sekali pun. Bukan kenapa-kenapa, hanya saja Rafael tidak ingin ayahnya melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

'Ting tong, ting tong'

Bel terus berbunyi yang mengharuskan Rafael untuk memeriksa orang yang menekan bel rumahnya tersebut. Terlihat diluar gerbang rumahnya terdapat seorang pria yang penampilannya seperti bodyguard di film-film. Rafael pun menghampiri pria tersebut tanpa enggan membukakan gerbang untuk tamunya.

"Siapa lo?! ada urusan apa lo dateng kerumah gue pagi-pagi kek gini?!" ucap Rafael sewet.

"Saya hanya ingin mengantarkan surat ini" ucap pria tersebut dan menyerahkan sepotong amplop kepada Rafael.

"Apa ini?" tanya Rafael kebingungan.

"Kalau begitu saya pamit izin untuk pergi. Permisi" ucap pria tersebut dan pergi meninggalkan kediaman Rafael.

Karena penasaran Rafael pun membuka surat tersebut.

"WHAT THE FUCK!"

Kediaman Bellova Nata Aulia...

Bellova turun dari tangga rumahnya menuju dapur dengan kondisi yang masih terkantuk-kantuk.

"Eh non udah bangun" ucap Bi Ema.

"Pagi bi"

"Oh ya non, tadi ada yang ngirimin surat"

"Surat?"

"Iya, suratnya bibi taruh dimeja TV"

"Oh makasih ya bi"

"Iya, sama-sama non"

Kediaman Shinta...

'Tok, tok, tok'
'Tok, tok, tok'

Suara ketukan pintu tak berirama terus menggema dikamar Shinta.

"Ya Allah ni anak udah pagi masih aja tidur. Shinta bangun!"

Sang ibu terus menggedor-gedor pintu kamar putrinya tersebut. Sementara Shinta masih asik mengguliat diatas kasurnya.

5 Kisah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang