CHAPTER 25(Kebakaran)

46 45 1
                                    

Sesuai dengan yang telah dijanjikan, minggu ini Caca, Indah, Licia, dan Shinta memutuskan akan bermain dirumah Bellova. Bellova menjemput satu persatu teman-temannya dengan menggunakan mobil Avanza berwarna hitam miliknya.

Caca, Indah, dan Shinta menaiki mobil milik teman mereka Bellova, kecuali dengan Licia yang lebih memilih untuk menaiki motor Ninja 250 SL berwarna hitam miliknya tersebut. Ya, Licia adalah tipe cewe yang tomboy.

Selang beberapa menit diperjalanan, merekapun sampai dirumah milik Bellova

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selang beberapa menit diperjalanan, merekapun sampai dirumah milik Bellova. Mungkin untuk Caca rumah itu biasa saja karena sejak kecil dia sering bermain kerumah sahabatnya tersebut, tetapi tidak dengan yang lainnya.

"Wiih, bener-bener orang kaya lo ya" ucap Shinta.

"Wah, gede banget" timpal Indah.

"Udah kagumnya?, ayo masuk!" titah Bellova sinis.

Merekapun memasuki rumah milik Bellova tersebut. Disana mereka bersenang-senang, bercerita, bercanda, hingga membuat rumah tersebut dipenuhi oleh gelak tawa mereka.

"Ca, nanti siang gimana kalau kita ke restoran ortu lo?, gue penasaran nih~ gimana sih rasa masakan seafood diretoran keluarga lo?" tanya Shinta penasaran.

"Beuh, gak usah ditanya!, rasanya tuh uueeenaak banget!!" jawab Bellova.

"Lo pernah ke restorannya si Caca?" tanya Licia kepada Bellova.

"Ya pernah lah!, dulu waktu gue kecil sering mampir kesana, sekalian main juga" jelas Bellova.

"Ooh" Licia mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Oke!, nanti siang kita sepakat buat pergi kerestorannya Caca!!" tegas Shinta.

■■■

Sesuai dengan apa yang telah mereka tentukan, siang itu mereka pergi ke restoran seafood milik keluarga Caca. Sesampainya disana mereka dikejutkan dengan sebuah peristiwa mengerikan dihadapan mereka. Restoran keluarga milik Caca telah ditelan oleh bara api yang begitu besar!.

Terlihat Andritany dan Ainur yang terduduk lemas sembari menangis meratapi restoran mereka yang telah ditelan oleh api. Caca yang syok dengan apa yang ia lihat, perlahan berjalan sempoyongan kearah orang tuanya, saat Caca berdiri disamping ibunya, dia langsung terduduk lemas dan meneteskan air matanya, kepalanya tertunduk dengan tetesan air yang berjatuhan ke tanah.

Seluruh warga berbondong-bondong memadamkan api yang dibantu juga oleh petugas pemadam kebakaran hingga akhirnya api pun padam.

Shinta dan Indah mencoba untuk menenangkan Caca, Licia yang melihat temannya itu tertimpa musibah, ikut merasakan kesedihan yang dialaminya. Mata Licia pun berkaca-kaca menahan isak tangis melihat temannya yang terpuruk seperti itu, ditengah dia menahan air matanya agar tidak mengalir, dia dibuat keheranan dengan apa yang ia lihat. Dia melihat Bellova yang merupakan sahabat Caca sejak kecil tersenyum seringai seolah-olah telah memenangkan sesuatu yang besar. Licia benar-benar heran, bukannya ikut sedih dengan apa yang dialami oleh sahabatnya itu, tetapi dia malah terlihat sangat bahagia dan menikmatinya?.

5 Kisah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang