SELAMAT MEMBACA
.
.
"LISA!"
Lisa yang mendengar namanya dipanggil oleh seseorang dengan keras, sontak langsung membuat lisa menoleh kesumber suara
Setelah pandangan menoleh kesumber suara itu, dapat lisa lihat bahwa ayni sedang berlari kecil kearahnya berdiri
"Ayni?" Gumam lisa heran
"Tun-tunggu!" Ucap ayni dengan nafas yang terengah engah sambil menunduk 90 derajat
"Lo ngapain?" Tanya lisa sambil memiringkan kepalanya bingung
"Bentar, gw ambil nafas dulu." Dan baru saja lisa ingin mengangkat kembali suaranya untuk menjawab ucapan ayni barusan, kini lisa malah dibuat terkejut oleh pertanyaan ayni yang secara tiba tiba itu
"Lo tuh yang kenapa?" Tanya ayni sambil menatap lisa heran
"Hah?"
"Ah, maksud gw tuh kenapa dengan raut wajah lo tadi?" Jelas ayni sambil masih menatap lisa bingung
"Oh, biasalah." Ujar lisa kesal sambil meninggalkan ayni pergi yang masih terdiam heran
"LISA! Tunggu!" Seru ayni sambil mengejar lisa yang sudah berjalan jauh didepannya
"Hmm, cepat!"
"Lis, temanin gw ajak siswa pindahan itu keliling yok" ujar ayni disaat dirinya sudah sejajar dengan lisa
"Kenapa gak sendirian aja?" Tanya lisa balik tanpa menoleh sedikitpun
"Lo udah gila? Nyuruh gw sendirian ajak tuh siswa pindahan berkeliling disekolah sebesar ini?" Kini ayni pun bertanya dengan raut wajah yang tak habis pikir
Mendengar ucapan yang dilontarkan oleh ayni barusan, mampu membuat lisa menghentikan langkahnya sambil menatap jauh kearah depan
Mungkin benar, yang dikatakan oleh ayni barusan. Mana mungkin ayni sanggup mengajak siswa pindahan yang berjumlah lima orang itu berkeliling sendirian disekolah sebesar ini.
"Ais, sejujurnya gw sangat malas untuk sekarang namun demi sahabat gw yang sangat amat gw sayang ini, gw akan melawan rasa malas itu." Ucap lisa sambil berbalik menghadap ayni yang kini sedang menatapnya
"Jadi, lo mau temani gw?" Tanya ayni sekali lagi untuk memastikan
Lalu lisa pun mengangguk "Iya,"
"Tapi, lo juga ajak yang lain ya? Biar bisa satu satu." Ucap lisa sambil memainkan alisnya seolah sedang memberikan kode keras
Seakan mengerti maksud yang tersirat dari alis yang sedang lisa mainkan itu, ayni pun hanya memutar bola matanya dengan malas "Terserah lo," sambil berjalan mendahului lisa yang masih tersenyum halu
Langkah demi langkah ayni dan lisa ambil untuk sampai keruangan kelas mereka, dan tidak terasa setelah beberapa menit berjalan kini mereka berdua pun sudah sampai didepan pintu kelas mereka
Namun disaat ayni yang baru ingin melangkahkan kaki untuk masuk kedalam ruangan kelas itu, langkah ayni pun langsung terhenti disaat dirinya mendengar namanya disebut "Ayni,"
"Iya? Kenapa lis?" Tanya ayni sambil berbalik menghadap lisa yang kini sedang menatapnya ragu
"Gw tunggu disini aja ya" ayni yang mendengar hal itu hanya menganggukkan kepalanya pertanda mengiyakan lalu kembali melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam ruang kelas itu
"GAYS! BISA PERHATIKAN GW SEBENTAR?" Seru ayni sambil menatap seluruh ruangan kelas itu
Mendengar seruan yang dilontarkan oleh ayni barusan, langsung membuat seluruh mata tertuju pada ayni yang kini sedang berdiri didepan kelas itu
Ayni yang melihat sorot mata semua siswa termasuk lima siswa pindahan itu yang sedang menatapnya dengan tatapan yang seolah bertanya kenapa, malah membuat nyali ayni sedikit menciut gegara itu
"Ekhm, hari ini kita akan pulang lebih cepat daripada jam biasanya karena para guru akan mengadakan rapat untuk hari ini setelah jam istirahat usai. Lalu untuk semua siswa pindahan termasuk alin, nana, dan juga via tolong ikut gw sebentar." Ucap ayni kemudian lau melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruang kelas yang kini mulai sedikit ribut gegara akan pulang cepat
"ALHAMDULILLAH YA ALLAH!"
"TERIMAKASIH YA ROBB!"
"AKHIRNYA KEBERUNTUNGAN BERPIHAK PADA GW!"
"ALHAMDULILLAH, GAK BELAJAR MTK WAJIB!"
"HORE!"
Seperti itulah kata kata yang keluar dari mulut siswa kelas 12 A saat mendengar berita akan pulang lebih cepat yang ayni dengar saat dirinya sudah keluar dari dalam ruangan kelas itu
"Sudah lo kasih tahu?" Tanya lisa saat dirinya menyadari ayni sudah keluar dari dalam ruangan kelas itu
"Hm, udah kok."
"Sumpah, bangke bener lo ay. Enak enak gw sedang dracinan lo malah manggil tanpa dosa" ucap nana yang sedikit kesal
"Sabar na, sabar." Ucap alin berusaha menenangkan nana
"Iya ay, kenapa lo panggil kita juga" kini via pun bertanya sambil menatap ayni dengan penasaran
"Temani gw ajak mereka berkeliling ya," ucap ayni seolah memohon pada para sahabatnya sendiri
"Beneran bangke lo ay, kan bisa sama lis--"
"Wah! Udah gila lo, nyuruh gw sama ayni aja. Wah! Udah gak waras lagi nih otak lo gegara keseringan nonton dracin." Ujar lisa seolah tersakiti padahal dirinya sendiri awalnya menolak ajakan ayni
"Heh! Mulut lo enak aja bilang gw udah gak waras. Wah, kit heart gw." Ucap nana seolah sangat tersakiti
Melihat perdebatan yang terjadi diantara kedua sahabatnya, malah membuat ayni sedikit merasa bersalah karena sudah mengajak para sahabatnya diwaktu yang tidak tepat
"Yaudah kalau gitu, biar gw aja sendiri yang ajak mereka berlima berkeliling." Ujar ayni yang kini ikut seolah tersakiti oleh para sahabatnya
"Eh, gak gitu maksud kita ay!" Seru para sahabat ayni panik saat mendengar ucapan yang dilontarkan oleh ayni barusan
"Maksud kita, kita mau kok temenin lo. Iyakan say?" Tanya alin sambil menatap tajam kearah lisa, nana, dan via yang kini sedang panik gegara melihat raut wajah bersalah ayni
"Iya ay, maksud kita itu!" Seru sekali lagi para sahabat ayni dengan kompak
"Baiklah kalau gitu, gw percaya kok." Ucap ayni sambil membalikkan tubuhnya menghadap kearah siswa pindahan itu
Dan tanpa lisa, alin, nana, dan via sadari, kini terlihat senyum kemenangan yang terlukis diwajah ayni "berhasil." Batin ayni
"Baiklah, disini gw akan menjelaskan kenapa gw panggil kalian semua kesini." Ucap ayni dengan nada yang sedikit tegas
"Iya, disini gw dan para sahabat gw diperintahkan oleh buk kia untuk mengajak kalian semua yang siswa pindahan berkeliling sekolah ini untuk sedikit memperkenalkan sudut sekolah ini pada kalian semua." Lanjut ayni
"Ohiya, disini kalian juga boleh langsung bertanya pada kita kita tentang sekolahan ini kalau kalian penasaran dengan suatu ruangan dari sekolah ini." Ucap ayni sekali lagi sambil menunjuk para sahabatnya yang ikut menemani dirinya berkeliling
Setelah penjelasan itu semua siswa pindahan pun hanya menggangukkan kepalanya mengerti "Baiklah,"
.
.Bersambung
Sampai jumpa di bab selanjutnya..
Salam dari penulis raa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The story after the rain (END)
RandomKisah yang menceritakan tentang seorang gadis remaja yang sangat membenci hujan karena menurutnya hujan itu ribet dan merepotkan.. Akhir akhir ini entah kenapa di kotanya sering sekali hujan, terkadang deras terkadang juga cuma rintik. Aneh. Namun...