3. MUHAMMAD NURSA

14 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

.

.

"Dasar, spp udah mahal mahal tapi kalau masalah soal buku pelajaran pasti suruh beli sendiri, dasar sekolah macam apa itu." Ujar seorang gadis yang kesal saat mengingat sekolahnya itu

Hari itu tepat satu minggu sebelum ajaran baru dimulai, ayni yang sudah berada didalam toko buku itu dari sekitar satu jam yang lalu masih saja berkeliling mencari beberapa buku untuknya sekolah

Tepatnya sih disuruh oleh pihak sekolahnya untuk beli sendiri, kesal? Iya pasti tentu!

Tapi itu tidak apa apa karena beberapa bulan lagi dirinya akan tamat dari sekolah itu, batin ayni sambil tersenyum jahat

Namun itu semua tidak dapat membuat perasaan kesal yang dirasakan oleh ayni mereda cuma gegara dirinya akan tamat dari sekolah itu

"Akh! Sialan! Kenapa gak ditutup aja sih sekolah itu kalau masih menyuruh anak muridnya untuk beli buku sendiri? Dasar."

Akhirnya perasaan kesal yang dirasakan oleh ayni malah membuat dirinya masuk kedalam suatu masalah, iya ayni malah menabrak seorang lelaki yang saat itu sedang mencari buku juga

BRUK!!!!

"Aduh, bokong gw sakit banget!" Ujar ayni refleks setelah bokongnya mencium lantai keras toko buku itu

"Lo gakpapa?" Tanya orang yang sudah ayni tabrak

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh orang yang sudah ayni tabrak, entah kenapa malah membuat ayni sedikit kesal

Karena, seharusnya ayni lah yang bertanya seperti itu pada orang itu bukannya orang itu yang bertanya pada dirinya

"Wah, udah gila lo. Bisa bisa lo bertanya itu sama gw" ucap ayni sembari berdiri dari duduknya

"Memangnya kenapa kalau gw tanya kayak gitu?" Tanya orang itu balik

"Karena seharusnya gw yang nanya kayak gitu sama lo, bukannya lo. Karena yang udah tabrak lo itu gw, bukannya lo yang nabrak gw. Dasar," Jelas ayni sambil menatap kesal orang itu

"Oh, iya ya?" Ucap orang itu sambil memiringkan kepalanya

Semakin ayni menatap wajah lelaki itu semakin dalam, entah kenapa ayni malah kembali merasakan rasa tidak asing pada wajah lelaki itu

"Bentar, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya ayni sambil sedikit mendekat pada orang itu

"Lo, lo abangnya fira kah? Anak kecil yang gw temui beberapa waktu yang lalu" lanjut ayni berseru sambil menunjuk wajah lelaki itu tanpa ayni sadari

Melihat tingkah laku perempuan yang berada didepannya secara tiba tiba menunjuk wajahnya sontak membuat lelaki itu langsung mundur beberapa langkah

"I-Iya, gw abangnya fira" ucap lelaki itu namun bola matanya malah menatap jari telunjuk orang berada dihadapannya karena sudah berani menunjuk wajahnya

"Ma-maaf," cicit ayni setelah menarik jari telunjuk dari wajah lelaki itu

Sungguh, kali ini ayni sangat malu akibat ceroboh dan juga kekesalannya

"Oh, gakpapa santai aja kok" ujar lelaki itu sambil tersenyum melihat tingkah laku perempuan yang dihadapannya

"Ohiya, kita berdua belum kenalan ya?" Lanjut lelaki itu sambil tersenyum menatap ayni yang kini sedang menatapnya bingung

"Oh, belum ya?" Tanya ayni ambigu

"Baiklah kalau gitu, kenalin nama gw cahya putri ayni panggil aja ayni, salken ya!" Ucap ayni sambil tersenyum lebar dan tak lupa tangan kanan yang terulur

Melihat tangan kanan ayni yang terulur malah membuat lelaki itu refleks tersenyum hangat sambil menatap tangan kanan ayni yang terulur "Nursa, muhammad nursa." Ucap lelaki itu sambil membalas uluran tangan ayni

MUHAMMAD NURSA, seorang lelaki yang memiliki raut wajah yang cuek dan juga cool namun dibalik itu, nursa adalah orang yang sangat care pada orang yang dia cintai

"Btw, kenapa lo kesini?" Tanya ayni random karena bingung mau berkata apa lagi

Nursa yang mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh ayni seketika langsung membuatnya tertawa kecil akibat pertanyaan konyol yang dilontarkan oleh ayni

Karena setiap orang pasti tahu kalau sudah memasuki toko buku pasti bakal membeli atau hanya sekedar melihat saja

Dan ini, perempuan dihadapannya malah mempertanyakan kenapa dirinya kesini? Sungguh sangat amat konyol perempuan yang berada dihadapannya ini batin nursa

"Hahahaha, menurut lo kenapa gw kesini?" Tanya nursa balik sambil tersenyum mempertanyakan

"Oh, maksud gw tuh, lo kesini mau cari apa, nah itu maksud dari pertanyaan gw." Ujar ayni sambil tersenyum canggung

Sungguh, sudah berapa kali gw mempermalukan diri gw sendiri? Batin ayni berteriak malu

"Ohh, gw cuma mau cari beberapa novel untuk kado adek sepupu gw."

"Novel? Mau gw bantu cari?" Tanya ayni antusias tanpa berpikir bantuannya akan ditolak secara mentah mentah

"Eh, gak usah, entar ngerepot--"

"Udah gakpapa, jadi gw bantu cariin ya?" Tanya ayni langsung memotong ucapan nursa dengan sorot mata yang memohon

Nursa yang lagi lagi dibuat terkejut oleh tingkah laku perempuan dihadapannya kini nursa pun hanya bisa menghela nafasnya kemudian lalu menggangukkan kepalanya walaupun dari dalam dirinya ragu untuk menerima bantuan itu

Karena sejujurnya nursa hanya tidak enak hati terhadap perempuan yang baru saja dua kali dirinya temui termasuk hari ini

"Ba-baiklah"

"Oke, kalau gitu kita langsung ke rak novel ya!" Ucap ayni yang sudah sangat bersemangat dan tanpa sadar ayni pun sudah langsung main menarik tangan nursa untuk mengikutinya dari belakang tanpa seizin nursa dulu

Disaat ayni dan nursa sudah semakin dekat dengan rak tentang semua novel, ayni baru teringat akan suatu hal yang harus dirinya ketahui sebelum dirinya membantu memilihkan novel untuk sepupunya nursa itu

"Btw, sepupu lo umurnya berapa kalau boleh tahu?" Tanya ayni sambil membalikkan tubuhnya untuk menghadap nursa

Namun disaat ayni sudah menghadap kearah nursa, yang pertama kali ayni lihat malah wajah nursa sudah bersemu kemerahan sambil menatap tangannya

Melihat itu sontak ayni pun langsung melepaskan genggaman tangannya itu lalu mengambil langkah mundur

"Astaga, gw minta maaf karena udah narik tangan lo tanpa izin" cicit ayni sekali lagi

"Ibu! Tolong ayni! Ayni sangat malu sekarang!" Batin ayni sambil meminjamkan matanya

.

PEMERAN NURSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PEMERAN NURSA

.

Bersambung

Sampai jumpa di bab selanjutnya..

Salam dari penulis raa.

The story after the rain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang