1. AWAL PERTEMUAN

50 5 1
                                    

Hallo! kembali lagi sama saya, raa.

Disini saya akan menulis ulang tentang kisah sesudah hujan yang kini sudah saya ubah judulnya, disini juga saya akan sedikit memperbaiki kata" yang menurut saya aneh atau apalah ituu

Harap maklum jika penulisan saya jelek dan kurang, karena disini saya juga penulis baru (iya, menurut saya sih baru hehehe)

Udahlah, capek saya. Ohiya, jangan lupa vote yah yang udah baca cerita saya.

Kalau gitu, bye bye..

SELAMAT MEMBACA

.

.

Hari itu hari dimana hujan lagi lagi turun dengan sangat deras, sampai membuat suara orang yang sedang berada ditengah hujan itu tidak terdengar begitu jelas dan hanya menyisakan suara hujan yang sedang turun.

"Ah, bangsat! Kenapa harus turun hujan sih?!" Kesal seorang gadis muda yang kini sedang berteduh dibawah sebuah halte bis

"Kan basah semua baju gw," lanjutnya dengan raut wajah yang amat kesal

CAHAYA PUTRI AYNI, itu adalah namamya.

Seorang gadis yang begitu membenci dengan hujan yang turun, karena menurutnya hujan itu sangat merepotkan karena bisa membuat orang sakit akibatnya.

Wajar jika ayni kesal dengan hujan yang tiba tiba turun tanpa adanya sebuah pertanda

Disaat ayni sedang kesal menatap hujan yang tiba tiba turun itu, berbeda dengan orang yang berada disebelah ayni yang kini sedang duduk sambil tersenyum menatap butiran hujan yang turun

Aneh, sungguh aneh pikir karena bisa bisa ada orang yang suka sama hujan sialan ini dan kenapa orang itu bisa tersenyum lebar kearah hujan yang kini kian menderas pikir ayni

Ayni yang tadinya sangat kesal dengan hujan yang tiba tiba turun, kini mendadak rasa kesal itu teralihkan akibat orang yang berada disebelahnya itu. Hebat

Dengan sorot mata yang masih menatap orang itu, kini ayni pun baru menyadari bahwa pandang orang itu sudah teralihkan kearah sebuah bangunan yang terletak didepn sana dan ternyata itu adalah sebuah cafe

Lalu, perlahan orang itu beranjak dari duduknya dan langsung menerobos hujan yang saat itu sedang deras derasnya

Melihat tingkah bodoh orang itu refleks ayni pun ikut beranjak dari duduknya dan langsung menerobos hujan itu,

Setibanya didepan cafe itu ayni pun langsung masuk lalu memesan sebuah minuman hangat untuk dirinya sendiri yang kini sudah kedinginan akibat kembali menerobos hujan

"Kenapa gw malah ikutin dia ya?" Gumam ayni aneh sembari berjalan kearah meja yang tak jauh dari tempat orang itu duduk

Aneh, gumam ayni kembali namun dirinya juga mengakui bahwa dirinya sedang kepo dengan orang itu tapi ayni juga tidak menyangka tubuhnya akan langsung ikut menerobos hujan itu seperti tadi

"Sumpah aneh banget," gumam ayni sedikit frustasi

"Ini pesannya kak, selamat menikmati."

Perlahan ayni pun tersadar akan gumamannya tadi setelah mendengar ucapan ramah pelayan itu

"Oh, terimakasih kak" Setelah mendengar balasan itu perlahan pelayan itu pergi meninggalkan ayni yang kini kembali melirik orang itu

Dan ternyata pandangan ayni malah tertuju kesebuah minuman yang berada atas meja orang itu

Hebat, pikir ayni sembari tersenyum

"Kenapa bisa sama? Apa ini yang dinamakan dengan ikatan batin?" Gumam ayni ngawur

"Astaga, apasih yang gw pikirkan?" Batin ayni malu sambil meminum minumannya

Ayolah, kenapa pikirannya kini masih tertuju dengan orang itu? Apakah dirinya kini sedang jatuh cinta? Ah mana mungkin, akan baru kali ini dirinya ketemu sama orang itu masa udah jatuh cinta aja.

Disaat ayni lelah dengan pikirannya itu, untuk sekian kalinya ayni pun kembali melirik orang itu yang ternyata orang itu sedang mengambil sesuatu yang berada didalam tasnya

"Oh, ternyata masih ada ya lelaki yang mau membawa buku kecil kayak gitu?" Gumam ayni kagum saat melihat orang itu mengeluarkan buku kecil dari dalam tasnya

Kini semakin ayni tatap orang itu, semakin ayni bingung kenapa orang itu beda dengan kebanyakan orang yang berada diluar sana?

Kenapa orang diluar sana begitu berisik dan benci kalau hujan turun? Sedangkan kenapa orang itu malah begitu tenang dan senang saat melihat hujan turun?

Dan bagaimana orang itu bisa tersenyum saat melihat hujan yang kini kian bertambah deras, sedangkan orang diluar sana sudah mengutuk hujan yang kini kian bertambah deras, bagaimana bisa?

Ingin rasanya ayni mendekati orang itu dan bertanya kenapa orang itu bisa begitu tenang disaat orang lain begitu berisik

Namun entah kenapa ayni malah ragu untuk mendekati orang itu setelah tatapannya bertemu dengan orang itu

Dan berujung membuat ayni langsung membuang pandangannya kesembarang tempat dan memilih untuk diam saja sembari menunggu hujan reda

Setelah menunggu dua jam akhirnya hujan pun berhenti, yang membuat orang itu langsung keluar dari cafe itu dengan terburu buru

Melihat orang itu keluar, ayni pun ikut beranjak dari duduknya dan langsung keluar dari cafe itu setelah membayar pesanannya tadi

Namun setelah ayni keluar dari cafe itu, ayni malah kehilangan jejak orang itu yang membuat ayni langsung berlari kehalte bis tadi berharap orang itu masih berada disana

Disaat ayni sudah dekat dihalte bis tadi, ayni malah tidak melihat siapa siapa dihalte bis tadi yang membuat ayni memilih menyerah untuk mencari orang itu

"Udah, gak ada harapan lagi untuk ketemu sama orang itu." Gumam ayni yang kini sudah duduk dibawah halte bis tadi sembari menatap langit sore itu

"Tapi gw harap bisa ketemu lagi sama orang itu," lanjut ayni ngawur

"Btw, ini udah jam berap-- astaga, udah jam segini harus cepet nyampe rumah nuh kalau enggak mampir gw." Ujar ayni sambil beranjak dari duduknya

.

PEMERAN AYNI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PEMERAN AYNI

.


Sudah, sampe itu dulu yaa...

Sampai jumpa di bab selanjutnya..

Salam dari penulis raa.

The story after the rain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang