SELAMAT MEMBACA
.
.
Malam yang tadinya menyapa dengan hembusan angin yang dingin kini sudah digantikan oleh pagi yang begitu cerah
Berbeda dengan hari sebelumnya, sepanjang ayni melangkahkan kaki dilorong kelas itu, tak henti henti ayni menyebarkan senyum lebarnya disetiap sudut sekolah itu.
Sampai membuat para sahabat ayni yang berada didalam kelas, merinding gegara melihat senyum lebar yang dibuat oleh ayni
"Ay, lo kenapa? Gila?" Tanya via yang berada tepat dikiri ayni duduk tentunya tanpa perasaan yang ragu
"Enak aja tuh mulut ngomong, masih waras ya gw." Jawab ayni sewot tanpa menoleh kebelakang
"Lalu kenapa lo senyum lebar terus? Gak pegal apa tuh mulut?" Kini nana pun ikut bertanya yang berada tepat didepan ayni duduk
"Karena gw bahagialah masa gw gila, ada ada aja kalian ini" jawab ayni kembali sewot sambil menatap tajam kearah nana
"Btw, bagaimana yang kemaren? Dikasih ijinkan?" Tanya lisa tiba tiba dengan raut wajah yang penasaran menghadap ayni duduk
"Iya, bagaimana ortu lo kasih ijinkan?" Tanya alin sambil mengambil duduk disamping nana
"Iya,"
"Iya? Iya apa?" Tanya mereka berempat kompak
"Iya, gw dikasih ijin sama ortu gw!" Seru ayni bahagia sambil tersenyum lebar
"Hah? Seriously?"
"Iya, dua serius malahan"
"Jadi, AKH! Berarti kita berlima bisa ikut semua study tour ituu" ucap keempat sahabat ayni dengan rasa yang amat bahagia
.
.
Setelah hari itu berlalu, semuanya pun kembali seperti semula. Dan tak terasa hari keberangkatan mereka yang kelas 12 untuk study tour sambil belajar itu tidak lama lagi
Namun entah kenapa semakin mendekati hari keberangkatan menuju perdesaan itu, ayni malah selalu saja terkena sial.
Berawal dari ayni jatuh terpeleset sampai membuat lututnya luka, dan berakhir pada hari itu tepatnya hari selasa dipagi hati
Hari itu tepatnya waktu jam istirahat, ayni yang sedang enak enaknya mengobrol dengan sahabatnya
Malah mendadak dipanggil keruangan guru untuk menyelesaikan tugas perangkat kelas, tepatnya tugas seorang sekretaris
"Ayni, lo dipanggil oleh buk kia untuk segera keruangan guru" ucap seorang siswa yang baru saja memasuki ruangan kelas
"Hah? Gw? Kenapa?"
"Entah, lo tanya sendiri sana sama buk kia"
"Oh, yaudah. Makasih ya." Lalu siswa itu pun hanya menggangukkan kepalanya pertanda iya
Dengan perasaan yang sangat malas, akhirnya ayni pun beranjak dari duduk sambil menarik tangan via yang saat itu masih asik asik mengobrol dengan lisa alin dan nana
"Heh, kenapa lo narik tangan gw?" Tanya via sambil menatap heran kearah ayni
"Temeni yuk, keruangan guru." Jawab ayni dengan wajah memelasnya
"Keruangan guru? Ngapain lo ngajak gw? Akan yang dipanggil buk kia itu lo bukannya gw." Tanya via lagi dengan raut wajah yang malas
"Ais, bawel banget sih lo temenin aja ngapain sih? Males banget gw kalau jalan sendiri" jawab ayni sedikit kesal melihat respon yang dikeluarkan oleh via
"Yaudah, ayok gw temenin entar lo merajuk lagi." Ucap via pasrah sambil beranjak dari duduknya
"Nah, gitu dong." Via yang mendengar ucapan ayni barusan hanya memutarkan bola mata dengan malas
"Tapi gw heran deh, perasaan lo juga perangkat kelas dikelas ini. Tapi kenapa malah gw aja yang dipanggil? Kenapa gak yang lain gak dipanggil?" Tanya ayni penasaran sambil terus berjalan kedepan tanpa menoleh sedikit kearah via
"Iya, setiap perangkat kelas itu udah punya tugas masing masing. Contohnya gw, gw kan bendahara pasti tugasnya berkaitan dengan uang. Kan gak mungkin kalau berkaitan dengan absen kelas kan itu tugasnya sekretaris dan sebaliknya." Jelas via panjang lebar sambil sedikit menatap langit yang saat itu sedang indah indahnya
"Dan menurut gw wajar sih kalau lo selalu dipanggil oleh buk kia keruangan guru terus, karena tugas seorang sekretaris itu kan menyelesaikan tugas nulis kelas." Lanjut via sambil menghentikan langkah kakinya
"Jadi mak--"
"AWASSSS!" Teriak seseorang dari lapangan olahraga
BRUK!
Tanpa mereka berdua sadari, kini mereka sudah memasuki pinggir lapangan olahraga yang saat itu sedang digunakan oleh kelas 12 C untuk berolahraga basket
Dan sialnya, bola basket itu malah nyasar dipinggir lapangan tepatnya mengarah kepala ayni yang saat itu sedang berhenti dipinggir lapangan
"AYNI!" Teriak via shock saat melihat ayni tak sadarkan dirinya setelah bola itu terkena dikepalanya
.
.
Perlahan mata yang tadinya tertutup rapat kini mulai terbuka seiring cahaya masuk kemata ayni
Dan yang pertama kali ayni lihat adalah dirinya sudah berada diruangan kesehatan tanpa seorangpun yang menemaninya
Sedih sih, tapi yang penting sekarang dirinya sangat malu karena posisinya lapangan pada saat itu sedang ramai ramainya
"Bangke banget dah hari ini gw," gumam ayni sangat lirih sambil menatap langit langit ruangan kesehatan itu
"Dosa apa sih yang telah gw lakukan sampai gw terkena sial terus kayak gini?" Lanjut ayni bertanya pada dirinya sendiri
"Ay?" Mendengar namanya disebuah seseorang sontak membuat ayni langsung menolehkan kepalanya kesumber suara
"Alhamdulillah, akhirnya lo sadar juga, ay." Seru via dan lisa lalu berjalan mendekati kasur yang sedang ayni tempati
"Bisa gak sih, sehari aja jangan buat kita khawatir?" Tanya lisa dengan raut yang kesal
"Dan kenapa juga lo berdua berhenti dipinggir lapangan yang sedang digunakan itu?" Lanjut lisa dengan serius
"Lalu kenapa lo gak menghindar dari bola sialan itu, ay?" Tanya lisa sekali lagi
"I-Iya, itukan terjadi secara tiba tiba dan tanpa peringatan. Iya jadinya gw gak bisa menghindar lagi deh dan jadilah gini," ucap ayni sambil bercanda
"Astaga, cahaya putri ayni! Bisa bisanya lo masih bercanda ya! Disaat kita pada sedang khawatir sama keadaan lo." Ujar lisa sedikit kesal
"Hehehe, maaflah. Tarikan kami berdua gak sadar kalau kami sudah dipinggir lapangan olahraga itu, suer deh!" Ucap ayni sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya seolah seperti v
"Akh, yaudah deh. Tapi lain kali hati hati." Ucap lisa akhirnya menyerah
"Oke bos-- aw, kenapa kelapa gw ada benjol?" Tanya ayni disaat tangan tidak sengaja tersentuh benjol dipinggir kepalanya disaat dirinya ingin hormat ala kapten
"Astaga," ucap lisa lelah
.
.
Bersambung
Sampai jumpa di bab selanjutnyaSalam dari penulis
KAMU SEDANG MEMBACA
The story after the rain (END)
RandomKisah yang menceritakan tentang seorang gadis remaja yang sangat membenci hujan karena menurutnya hujan itu ribet dan merepotkan.. Akhir akhir ini entah kenapa di kotanya sering sekali hujan, terkadang deras terkadang juga cuma rintik. Aneh. Namun...