SELAMAT MEMBACA
.
.
Seperti biasa, sekitar pukul enam tiga puluh terlihat seorang gadis yang baru saja turun dari sebuah mobil pribadi
Terlihat diraut wajah gadis itu dirinya sangat amat bahagia saat matanya menatap sebuah palang yang tertuliskan nama sekolah itu
Iya, itu adalah ayni.
Disaat ayni baru saja melangkahkan kakinya untuk berjalan masuk kedalam gerbang itu dirinya sudah langsung disambut oleh seorang satpam paru baya yang lebih tua dari ayahnya yang menjaga gerbang sekolah itu
"Eh, neng ayni. Udah sembuh neng?" Tanya satpam itu dengan ramah dan tak lupa tersenyum tipis yang dilukis diwajahnya
Ayni yang mendapatkan sapaan seperti itu, refleks ayni pun langsung menghentikan langkahnya dan kemudian langsung menghadap satpam paru baya itu untuk menjawab pertanyaannya tadi
"Alhamdulillah, udah sembuh kok pak." Ujar ayni dengan ramah dan tak lupa senyum ramah yang dilukis diwajah ayni
Mendengar jawaban yang dilontarkan oleh ayni barusan sontak membuat satpam itu pun tersenyum dengan lembut untuk menanggapi ucapan ayni barusan
"Kalau gitu saya duluan ya pak." Pamit ayni dengan pamit sembari berjalan menjauh dari satpam itu
Perlahan ayni pun kembali berjalan kearah ruang kelasnya, disaat ayni sudah sampai dilorong ruang kelas, dapat ayni rasakan kalau semua mata kini tertuju pada dirinya
Mungkin orang orang disekolah ini sudah tahu kasus yang menimpa dirinya, maka dari itu orang itu terkejut saat melihat dirinya kembali bersekolah disekolah itu pikir ayni yang tiba tiba melayang
Namun disisi lain, entah kenapa ayni malah tidak bisa menghentikan senyumnya yang tiba tiba terlukis ini disaat dirinya sudah beberapa menit dari ruang kelasnya
"Good morning!" Seru ayni disaat dirinya sudah berada diambang pintu masuk dari ruang kelasnya
"Goo-- ay? Lo sekolah?" Tanya nana kaget saat dirinya melihat ayni yang sudah berdiri diambang pintu masuk kelas itu
"Iya," jawab ayni yang sedikit ragu
"Emangnya gw gak boleh sekolah gitu?" Lanjut ayni bertanya sambil memiringkan kepalanya heran
Nana yang tadinya sangat terkejut saat melihat ayni yang tiba tiba sudah berada diambang pintu kini malah makin terkejut panik lagi saat mendengar pertanyaan ayni barusan "Eh, gak gitu ay--"
"Ay? Lo sekolah?" Tanya via yang baru saja sampai didepan pintu ruang kelas
"Iya, seperti yang lo lihat." Ujar ayni sambil sedikit berputar estetik
Melihat ayni yang tiba tiba berputar seperti seorang princess sontak membuat nana langsung menghentikan ayni yang sedang berputar itu "Iyaiya, gak usah pake muter segala, pusing gw lihatnya"
"Iya, bener. Pusing juga gw lihatnya" ujar via yang ikut ikutan sembari berjalan kearah kursinya
"Sorry sorry sorry, tapi kemana yang lain?" Tanya ayni sambil berjalan kearah tempat duduknya juga setelah via
"Biasa itu, belum dat--"
"Hello ga-- loh ay, lo sekolah?" Tanya lisa yang terkejut setelah melihat ayni yang mau duduk ditempat duduknya dan diikuti oleh alin dibelakangnya
"Lah iya ya, lo sekolah? Emangnya lo udah sembuh?" Kini alin pun ikut bertanya setelah matanya tidak sengaja melihat ayni yang tidak jadi duduk
Ayni yang lagi lagi ditanya soal kenapa dirinya sekolah sontak langsung membuat ayni sedikit tidak mood hari itu setelah mendengar pertanyaan itu berulang kali
"Udah," jawab ayni singkat karena sudah malas merespon
"Emangnya luka lo yang diperut udah kering?" Lanjut lisa bertanya sambil sedikit memperhatikan perut ayni yang ditutup seragam sekolahnya
"Udah kering kok, lo mau lihat?" Tawar ayni saat melihat lisa yang sedang memperhatikan perutnya
"Eh, gak usah!" Seru lisa sambil tersenyum kikuk saat mendengar tawar ayni barusan
"Mau lihat apa? Gw juga mau lihat" ujar rafif yang entah dari mana datang dan diikuti oleh nursa, kenzu, lutfi, dan rahka
"Lihat lihat gak! Lo udah gila?" Seru lisa kesal saat mendengar ucapan rafif barusan sambil menatap rafif dengan tatapan garang
"Lah, emangnya ya salah?" Tanya rafif yang bingung setelah mendapatkan dirinya kena omel lisa
Disisi lain, nursa yang sudah berada tepat disamping ayni kini nursa pun mulai menatap ayni dengan sorot mata yang menyelidik "Lo beneran udah sembuh?" Tanya nursa uang tiba tiba setelah beberapa detik menatapnya penasaran
Entah sudah berapa kali ayni ditanya dengan pertanyaan itu, ayni tidak tahu.
Namun yang jelas, ayni sekarang sangat kesal karena selalu ditanya dengan pertanyaan yang sama "Kenapa? Emangnya gw nggak boleh sekolah gitu?" Tanya ayni yang kesal sambil menatap nursa dengan sorot mata yang tajam seolah dirinya sangat benci dengan pertanyaan iru
Nursa yang menyadari akan mood ayni yang tiba tiba menurun kini malah membuat nursa gelagapan akibat hal itu "Eh, nggak bukan itu maksud gw, maksud tuh emang luka lo yang diperut udah kering?" Ujar nursa yang berusaha menjelaskan
Ayni yang mendengar penjelasan nursa yang gelagapan itu refleks membuat ayni menghembuskan nafasnya dengan lelah "Udah, lo tenang aja. Yang dipipi juga udah sembuh kok dan ini gw tutupi dengan make up, kelihatan gak kalau gw sekarang pake make up?" Tanya ayni sambil sedikit mendekatkan wajahnya kearah nursa yang kini sedang menatap dengan fokus
Melihat ayni yang dengan tiba tiba mendekatkan wajahnya dengan raut wajah yang bingung, sungguh itu sangat membuat nursa terpesona akan cantikan ayni yang dibalut oleh make up itu
"I-iya, gak kelihatan kok." Ucap nursa sembari memalingkan wajahnya sembarang tempat saat dirinya sudah tersadar akan serangan yang tiba tiba itu
Namun sayangnya itu tidak berlangsung lama, karena beberapa detik setelahnya nursa pun kembali menatap wajah ayni
"Dan perut juga udah kering kok" ujar ayni sembari menepuk perutnya dengan pelan seolah sedang memberi bukti yang nyata
Melihat ayni yang tiba tiba menepuk perutnya tepat dimana luka tusuk berada sontak langsung membuat nursa sangat kaget
Dan kemudian nursa pun langsung menghentikan gerakan yang dilakukan oleh ayni barusan "Ay, apa yang lo lakukan?" Tanya nursa yang terkejut sambil memegang tangan ayni yang menepuk perutnya tadi
Disaat ayni dan nursa sedang fokus beradu tatap, tanpa mereka berdua sadari kini seluruh mata yang berada didalam ruang kelas itu kini sedang menatap mereka berdua dengan tatapan yang iri
"Anjay!" Batin para sahabat ayni dan para teman nursa
"Omg, calon suami gw!" Batin siswa lain sambil mengigit bibir bawahnya
"Astaga, hati kecil gw poteh!" Batin siswa yang lain dengan raut wajah yang sedih
"Ekhem! Aduh kenapa banyak nyamuk ya?" Ujar kenzu sambil menatap kiri kanannya seolah sedang mencari nyamuk tersebut
Mendengar ucapan kenzu barusan sontak membuat ayni dan nursa langsung memalingkan wajahnya secara bersamaan
"Dasar!" Batin ayni yang malu
.
.
Bersambung
Sampai jumpa di bab selanjutnya..
Salam dari penulis raa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The story after the rain (END)
RandomKisah yang menceritakan tentang seorang gadis remaja yang sangat membenci hujan karena menurutnya hujan itu ribet dan merepotkan.. Akhir akhir ini entah kenapa di kotanya sering sekali hujan, terkadang deras terkadang juga cuma rintik. Aneh. Namun...