26. KEBERANGKATAN NURSA

3 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

.

.

Tidak terasa sudah sekitar satu minggu yang lalu semenjak kami angkatan kelas 12 dinyatakan lulus dari sekolah itu

Walaupun sebelum lulus itu kami angkatan 12 diserang secara habis habis-an oleh ujian praktek dan juga ujian akhir yang menyerang

Namun itu semua sepadan dengan hasil yang kami dapatkan.

Semenjak hari kelulusan itu juga tempat perkumpulan kami yang awalnya berada didalam lingkungan sekolah kini dipindahkan disebuah cafe yang tak jauh dari sekolah itu berada

Ayni yang baru saja sampai didalam cafe itu dibuat terkejut oleh keberadaan para temannya nursa yang sudah duduk manis sambil meminum minumannya

"Wah, udah minum aja kalian ya" ujar ayni sembari duduk disamping via

"Eh, udah datang ay?" Tanya kenzu berbasa basi

Mendengar pertanyaan konyol kenzu, refleks lutfi pun langsung menempuk punggung kenzu yang berada disebelahnya dengan manja "Aduh, capek woy!" Seru kenzu

"Makanya, cari pertanyaan tuh yang bener jangan yang basi." Ketus rahka

Kenzu yang mendengar itu hanya memutarkan bola mata dengan malas, melihat tingkah kenzu itu membuat para temannya tertawa lucu termasuk ayni

"Ay, kami boleh ikut gabungkan?" Tanya rafif membuka obrolan saat semua orang sedang mengetawai kenzu

Perlahan ayni pun menggangukkan kepalanya pertanda memperbolehkan atau mengiyakan pertanyaan rafif tadi

Namun setelah beberapa menit mengobrol, kini sorot mata ayni pun mulai menelusuri setiap sudut ruangan cafe itu untuk mencari keberadaan seseorang yang sedari tadi ayni tunggu kemunculannya

Rahka yang duduk tepat didepan ayni kini mulai menyadari akan pergerakan mata ayni yang terus menerus mencari keberadaan seseorang "Ay, lo nyari siapa?" Tanya rahka bingung sambil memiringkan kepalanya heran

"Nursa, gw sedang cari keberadaan nursa. Kemana orang itu ya?" Tanya ayni balik dengan senyum canggung tergambar diwajahnya

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh ayni barusan refleks via pun langsung menoleh kearah ayni dengan raut wajah yang terkejut "Hah? Lo nggak tahu ay? Atau pura pura nggak tahu?" Tanya via yang berada disamping ayni saat mendengar pertanyaan ayni tadi

Ayni yang mendapatkan jawaban dalam pertanyaan itu sejujurnya sangat bingung tentang apa yang sedang dikatakan oleh via "Bentar, apa maksud lo?" Tanya ayni balik sambil mengerungkan keningnya

"Ay, lo beneran nggak tahu kalau nursa hari ini berangkat kemesir?" Timpal rafif yang ragu untuk memberitahu

Bagai petir yang menyambar disiang bolong, ayni yang masih bingung dengan pertanyaan via tadi malah makin dibuat bingung oleh pertanyaan yang rafif timpal barusan "Hah?"

"Nursa nggak kasih tahu lo semalem tentang hal ini?" Tanya lisa

"Bentar, gw mau cek dulu" ujar ayni sambil mencari keberadaan ponselnya yang berada didalam tasnya itu

"Gak, nursa nggak kirim pesan apa apa sama gw dan juga terakhir kami cekatan pun tiga hari yang lalu." Lanjut ayni saat dirinya sudah menemukan ponselnya

"Kalian nggak sedang bercandakan?" Timpal ayni lagi sambil menatap para sahabatnya dengan selidik

"Nggak ay, kami gak sedang bercanda kok." Ucap nana sambil menggelengkan kepalanya

"Kalau lo nggak percaya, ini bukti ay" timpal alin sembari memberikan ponselnya yang berisi pemberitahuan nursa akan keberangkatannya itu

"H-hah? Jam berapa keberangkatannya?" Tanya ayni lanjut dengan suara yang bergemetar sambil menatap para temannya nursa

"Jam dua siang ini," ujar kenzu dengan gaya yang sedang mengingat

"I-ini jam satu lewat tiga puluh, berarti masih sempat kalau gw kebandara sekarang." Gumam ayni sembari menatap jam tangannya

"Gw duluan ya!" Seru ayni sambil beranjak dari duduknya

Melihat ayni yang tiba tiba beranjak dari duduknya sontak lisa pun langsung mengangkat suaranya untuk bertanya "Mau kemana?" Tanya lisa

"Bandara," ujar ayni tanpa melihat kearah lisa

Mendengar perkataan ayni barusan refleks lutfi pun langsung menghentikan langkah ayni dengan cara menggenggam tangan ayni "Biar gw antar," ujar lutfi

"Baiklah," jawab ayni uang sudah pasrah

"Kami juga akan mengikuti kalian dari belakang." Ujar rafif tak mau kalah

Dengan cepat mereka pun langsung bergegas menuju kebandara yang dituju oleh nursa "Ambil jalan yang cepat aja, lut." Ucap ayni dengan harap harap cemas

"Iya,"

Sementara itu ditempat lain, terlihat seorang lelaki yang kini sedang terduduk disalah satu kursi yang tersedia dibandara itu "Maafin gw ay karena nggak kasih tahu lo soal ini." Batinnya lelaki itu dengan raut wajah yang khawatir

"Teruntuk penumpang pesawat xyz jurusan kemesir, pesawat xyz akan segera lepas landas dalam waktu sepuluh menit lagi, harap semua penumpang segera memasuki pesawat." Ucap petugas bandara itu dengan pengeras suara

Mendengar hal itu dengan cepat nursa pun langsung beranjak dari duduknya dan kemudian berjalan kearah pesawat itu, namun sebelum nursa benar benar masuk kedalam pesawat itu, lagi lagi nursa pun kembali membatin sambil tersenyum tipis "Sampai jumpa lagi ay,"

Setelah itu perlahan nursa pun mulai kembali melangkahkan kakinya untuk segera masuk kedalam pesawat itu.

Tidak lama setelah pesawat itu lepas landas, rombongan ayni pun baru memasuki bandara dengan nafas yang terengah engah "Semuanya kita ber--"

"Teruntuk pesawat xyz jurusan kemesir baru saja lepas landas, sekali lagi teruntuk pesawat xyz jurusan kemesir baru saja lepas landas." Ucap petugas bandara itu lagi dengan pengeras suara

Ayni yang mendengar hal itu refleks langsung terduduk lemas dilantai bandara itu dengan sorot mata yang kosong, melihat itu lisa pun langsung mendekati ayni yang masih terduduk itu dengan raut wajah yang cemas "Ay, lo gakpapa?" Tanya lisa dengan hati hati

"Kenapa dia nggak kasih tahu gw soal keberangkatannya ini?" Tanya ayni bergumam dengan sorot mata yang masih kosong

"Yang sabar ay," ujar lisa sembari memeluk tubuh ayni yang terduduk lemas dilantai bandara itu

"Ay, kami semua minta maaf sebagai temannya nursa" ucap lutfi sembari menundukkan wajahnya

"Untuk apa kalian minta maaf? Ini bukan salah kalian kok dan ini juga bukan salahnya nursa. Tapi ini salah gw yang sudah gr-an sama nursa" ujar ayni sambil menatap raut wajah lutfi yang kini sedang tertunduk

"Haaa, udahlah gw mau pulang." Lanjut ayni sambil beranjak dari duduknya tanpa memperdulikan lisa yang memeluknya

"Biar gw anter," ucap lutfi spontan saat mendengar bahwa ayni mau pulang kerumahnya "Baiklah, ayo." Ujar ayni pasrah tanpa memperdulikan para sahabatnya yang lain sambil berjalan mendahului lutfi

Sepanjang perjalanan menuju rumahnya ayni, tidak ada percakapan diantara mereka berdua, diantara mereka berdua hanyalah keheningan yang mematikan

Setelah beberapa menit diperjalanan menuju rumahnya, kini mereka berdua pun sudah tiba didepan rumah ayni yang bernuasa biru muda itu "Makasih ya lutfi udah mau nganter gw" ucap ayni sembari mengembangkan senyum tipisnya

"Iya, sama sama ay." Jawab lutfi dengan senyum tipisnya juga

.

.

Bersambung

Sampai jumpa di bab selanjutnya..

Salam dari penulis raa.

The story after the rain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang