8. AZAM PUTRA MALIK PRATAMA

15 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

.

.

AZAM PUTRA MALIK PRATAMA atau kerap dipanggil azam itu merupakan seorang mantan ketos yang miliki sikap yang sangat tegas

Selain pernah menjabat sebagai ketos, azam juga pernah menjabat sebagai ketua basket yang terkenal dengan julukan sebagai raja es

Kepopuleran yang dimiliki oleh azam itu sangat membuat dirinya terkenal disatu sekolah itu bahkan sampai membuat seluruh siswi perempuan tergila gila padanya

Namun itu malah tidak cukup membuat orang yang dicintai oleh azam menoleh kearahnya, dan itulah adalah ayni, cinta pertama azam disaat dirinya baru pertama kali menginjak kakinya disekolah ini

"Ayni, bagaimana keadaan lo sekarang? Udah sedikit membaik atau masih ada yang sakit?" Tanya azam sambil menatap ayni yang masih terdiam membisu

"Gak, gw gakpapa kok cuma masih sedikit pusing aja nih kepala." Jawab ayni sambil tersenyum kecil

"Enak bener tuh mulut ngomong 'gakpapa' padahal ada apa apa nya," ucap via dengan rasa kesalnya disaat ingatan kejadian itu kembali

"Iya, maaf." Ujar azam sambil menundukkan kepalanya

"Maaf, gw gak sengaja." Ucap azam sambil berjongkok disebelah via yang saat itu sedang berusaha untuk menyadarkan ayni yang sudah tergeletak dipinggir lapangan itu

"Gak sengaja kepala lo! Liat ini ayni pingsan gegara bola basket sialan lo itu!" Jawab via dengan rasa kesal sambil menatap tajam kearah azam dengan sorot mata yang ingin menangis

"Maaf," cicit azam lagi

"Maaf, maaf. Emangnya bisa buat ayni sadar apa? Enggakkan? Kalau enggak yaudah bantuin gw bawa ayni keruangan kesehatan, karena gw gak sanggup angkat ayni sendiri." Ucap via sambil meminta tolong

"Oh, baiklah."

"Maaf lo gak dibutuhkan sekarang zam, mending lo ajak ayni kerumah sakit aja deh biar kita pada tahu kalau luka dalam." Saran nana sambil menatap tajam kearah azam

"Bener tuh, mending lo ajak aja deh sih ayni tuh." Kini alin pun ikut berkata seolah mendukung keputusan nana itu

"Eh, gak usah. Gw cuma pusing aja kok gak ada yang lain, jadi gak perlu sampe kerumah sakit segala." Tolak ayni sambil menggelengkan kepalanya

"Kepala lo melayang ay, pake gak perlu pula entar beneran ada luka dalam gimana? Udahlah bawa aja dan gak usah denger pendapat dia" ujar lisa yang kesal

"Insyaallah gak bakal kok, udahlah gak usah pake emosi segala." Ucap ayni menenangkan para sahabatnya

"Bagaimana gw gak emosi kalau lihat sahabat gw kayak gini dan itu gara gara dia!" Ucap via seakan bermusuhan dengan azam

"Udahlah via, lo tenang aja."

"Dahlan, terserah lo ay, capek gw sama lo." Ucap via memilih untuk menyerah dati ayni

Mendengar ucapan yang dilontarkan oleh via barusan dan melihat respon via yang langsung memalingkan wajahnya hanya membuat ayni menghelakan nafas lelah

"Dan untuk lo zam, kalau lo mau balik kekelas silahkan." Ucap ayni sambil menatap azam yang berdiam diri

"Oh, oke. Tapi kalau lo ngerasa ada yang sakit langsung ngomong ke gw atau langsung aja datang temui gw." Ucap azam sambil mengacak acak rambut ayni

"Hmm, iya." Setelah itu mendengar ucapan ayni barusan, azam pun langsung berhenti mengacak rambut ayni kemudian langsung berjalan keluar dari ruangan kesehatan itu

The story after the rain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang