(16)

493 20 1
                                    

"Sion gw masih penasaran,anak yang ada dirumah lu itu siapa si beneran anak bi asih atau...?"

Sion yang lagi asik main game di hanphond nya terhenti saat mendengar pertanyaan dari salah satu temannya.

"Kan sudah gw jelasin kenapa nanya lagi,
Jawab sion kembali memainkan permainan yang ia mainkan tadi.

Kalau lo masih enggak percaya,tanya aja tuh sama dua curut"lanjutnya lagi

Dua curut yang merasa terpanggil ikut menghentikan permainan monopolinya dan menatap bingung sion
"Apaan?"
Tanya bingung tama kearah sion dan tiway.

"Tau tuh, tanya aja tu tiway trak"
Ucap sion malas.

"Woi woi jan berantem"
Sela agas berdiri dari duduknya ancang ancang kek kiper bola sepak.

Tiway,sion dan tama hanya menatap malas agas yang agak agak miring,sudahlah lupain.

Tiway yang ditunjuk sion kembali menjelaskan apa yang ia pikirkan.
"Ya aneh aja gitu bukannya bi asih enggak pernah bawa anaknya ke tempat kerja,
Ucapnnya menerka nerka

Apa gw salah ingat?lanjutnya.

"Oh maksut lo anak kecil itu ya ? Eh iya masa lu gak tau sih,sion aja udah jelasin ke gw,kalau dia itu anak kedua bi asih"
Jawab agas

"Dia baru sempat kerumah gw hari ini,kelamaan diamerika sih"
Ucap sion yang sudah menyelesaikam permainannya,dan meletakkan haanphondnya di atas meja.

"Tau lu ketinggalan berita kan,makanya jan kek bang toyib,"

Tama yang mendengar ucapan agas hanya menatap datar temannya itu
"Kenapa jadi ke bang toyib"

"He he salah yak"

"Dih

Tiway yang menatap agas dan tama hanya menatap mereka datar.
"Iye iye salah gw"
Putus tiway malas menyandarkan punggungnya kesopa

"Sudah lah lupain aja,ngapain sih bahas bahas yang eggak penting.
Putus sion

"Yaudah sorry"
Tiway yang merasa tidak enak meminta maaf namun walaupun begitu masih ada yang mengganjal entahlah itu apa ia juga tidak tau.

"Hm"

.
.
.





Jan sedih, nih balon🎈🎈

Bay bay
Assalamualaikum.

Chapter : Brothership = Happines -> JianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang