(37)

478 26 2
                                    

Entah kenapa diruangan rawatnya jian merasakan akan hangatnya keluarga,namun sayangnya karena matanya yang tidak bisa melihat jian sedikit kecewa.

"Hei jian"

"H-hai jjuga...?"
Jawab jian saat mendengar sapaan dari seseorang.

"nah chandra mahen kenalin diri kalian,"

"Baik bunda"
Jawab keduanya.

Mahen menyuruh chandra untuk lebih dulu memperkenalkan diri dan diangguki chandra mengiyakan.

"Hai jian,aku chandra anak bunda tiffany dengan ayah johnny. Salam kenal"

Jian tersenyum mendengar itu dan menganggukan kepalanya riang.
"Iya jii nama jii itu jian,salam kenal..."
Jawab jia menatap kosong kearah kanan.

Chandra yang melihat jian tidak menatapnya melainkan menatang kearah orang tuanya hanya terdiam bingung.
Ia menatap sang ayah dan di jawab sang ayah dengan isyarat bahwa jian buta.

Chandra yang mengerti hanya
ber ooooh dan menganggukan kepalanya pelan.

Mahen yang ikut melihat apa yang diisyaratkan sang ayah hanya diam dan menatap jian kasian.
"Hai ,aku mahen kakak dari chandra dan anak sulung dari pasangan johnny dan tiffany. Panggil aja aku abang dan chandra aa oke"

Jian yang mendengar menganggukan kepalanya mengerti.
"Oke abang,aa jii mengelti heheh"
Ucap jian tersenyum menampilkan gigi putih nya lucu.

Melihat reaksi jian membuat satu keluarga itu tertawa.

"Baiklah baiklah,sekarang jian istirahat. Untuk mas sama anak anak kalian pulang dulu istirahat dan bawa baju ganti untuk jian,
Ucap tiffant

Untuk sementara jian pakai baju bekas abang mahen atau aa chandra yang tidak muat tidak papa kan..?"
Sambung nya lagi berbicara dengan menatap jian.

Jian yang di tanya memganggukan kepalanya.
"Tidak apa apa jii seneng
telima kasih,kalian baik sekali dengan jii ,jii sangat senang heheh"
Jawab jian tertawa senang,

Akhirnya jian merasakan disayang oleh keluarga,walaupun bukan keluaga kandungnya tapi tidak apa apa jian tetap senang.

"Santai saja jian,anggap aja kami keluarga kamu jangan sungkan ya.."
Ucap johnny mengusap lembut surai jian.

Walaupun aga takut takut skinsip akibat sedikit trauma,jian harus tetap tenang.
"I-iya terima kasih"

"Iya sama sama,yaudah sayang  mas pulang dulu ya sama anak anak nanti mas kesini lagi jaga diri kamu dan jian"
Ucap johnny mengecup puncak rambut sang istri.

"Iya mas hati hati ya,
jangan ngebut ingat."
Jawab tiffany memperingati.

"Iya sayang,mas akan hati hati"

"Buna kita pulang ya,jian abang pulang"
Ucap mahen ke bunda dan ke jian

"Iya sayang /i-iya abang mahen"
Jawab keduanya.

"Aa berangcuss babay"
Ucap chandra pecicilan dan melangkahkan kakinya mengikuti sang ayah dan abang didepan.

Sekarang tertinggal,bunda tiffany dengan jian yang saling terdiam.

"Nah,sekarang jian istirahat sudah malam"
Ucap tiffany.

"I-iya tante eh maksut jian bu-bunda"
Jawab jian terbata saat ingat keluarga itu harus memanggi keduanya ayah sama bunda bukan om dan tante.

"Pinter anak bunda,sekarang istirahat dan tidur"
Ucap tiffany mengusap surai itu dan menatap miris mata kecil yang hanya bisa menatapnya kosong

Pasti susah hidup di kegelapan.....

"Siyap bunda"
Ucap lucu jian menguap dan memejamkan matanya

Tiffany hanya terkekeh pelan dan duduk disofa untuk ikut istirahat.

Jian,kehidupan seperti apa yang kamu jalani.....

Anak polos seperti kamu harusnya tidak diperlakukan seperti itu....

Sepertinya jian lebih muda dari kedua anak ku.....

Kedua anak tiffany yang sulung sudah kuliah semester 7 dan sudah selesai mengerjakan skripsi tinggal nunggu wisuda aja sedangkan si bungsu baru kulian semester 2.

Semoga kebahagiaan jian terdapat pada keluarga amandra ya, amiin.

.
.
.





Chapter : Brothership = Happines -> JianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang