(2)

985 37 0
                                    

"Senang kerjasama dengan anda"

"Senang bekerja dengan anda juga"

"Baiklah Sir Dion,saya pamit pulang dulu selamat siang"pamit sir liam

"Baik selamat siang"

Setelah saling bersalaman, rekan kerja papa Dion kemudian keluar dari rumah dengan diiringi papa dion dibelangan mengantar sir liam

Setelah mobil sir liam menghilang terlihat lagi papa diam kembali kedalam rumah

.
.

"Papa ana ya,? Ko ndak ada bukain pintunya ji"

Tok tok tok

"Papa ji lapel bukain dong"teriak jian

Tok tok tok

"Papa pintunya bukain"teriak jian lagi

"Papa hiks b-buka ji lapel"isak jian sesegukan

Berulang kali tangan mungil  jian mengetuk pintu namun papa dion namun tidak dihiraukan bahkan tangan mungil itu sampe lecet.

"Ji lapal hiks lapal, ji jadi nantuk angis telus"tangis lirih jian berucap pelan seraya menutup matanya dan tiduran didepan pintu kamar

.
.

"Woi bro bolos kuy"

"Hm" dehem sion menjawab ajakan temannya Tama dan pergi keluar kelas

"Woi Sion tungguan gw"teriak tama mengejar Sion keluar kelas

"Eh,
Put lo liat Sion sama tama"

"Sudah keluar tadi"jawab putri teman kelas sion

"Ck,SIALAN KALIAN BERDUA,
teriak agas salah satu teman sion setelah tama,

sudah disuruh kekantin beli makanan,eh malah ditinggal bolos dasar kampret"lanjut agas mencak mencak dan keluat kelus menyusul Sion dan tama dan tidak lupa membawa makanan

.
.

Ceklek

Pintu kamar jian dibuka

"Bangun"ujar papa dion menendang sedikit tubuh jian

"Ergh papa"ucap jian kebangun karena sendakan ditubuhnya seraya mengucak mata

"Bangun sekarang sudah jam 4 sore,anak saya bentar lagi pulang.Jadi kamu beresin kamar anak saya,saya lihat tadi kamar anak saya masih berantakan, perintah papa dion

Kamu tidak becus dalam bekerja"sambung papa dion lagi dan keluat dari kamar jian tanpa merasa kasian melihat jian yang hanya bisa menunduk

"Ji calah lagi ya papa,! "gumam jian pada dirinya sendiri dan bergegas keliar kamar hendak kekamar kakaknya Sion

.
.

"Sion pulang"

"Istirahatlah kekamarmu sebentar terus mandi "ujar papa dion menyuruh sion sambil pokus merhatiin laptop

"Siap papa"

Sion sekarang berjalan kelantai dua menuju kamarnya

Cklek

"Sialan lo ngapain dikamar gw" sentar sion memarahi jian

"Kakak sakit"kaget jian merintih saat kakaknya membalik paksa tubuhnya

"Kalau ditanya itu dijawab"bentak sion meremas tangan mungil jian

"Kakak sakit tangan ji hiks"ucap jian menangis kesakitan

"Ada apa ini?"

"Papa liat idiot itu berani mau nyuti barang sion" adu sion kepapa nya saat melihat jian membuka lemari

"Eng-hak ji lagi beres b-beres ji hiks eng-ggak nyuri hiks sakit kakak lepasin" ucap jian sesegukan

"Dian gw gak ngomong sama lo"sentak sion menyentak kasar tangan jiam

"Sion tenang, ayah yang menyuruh dia beres beres tadi, jawab papa dion

Dan kamu jian,berani banget buka buka lemari anak saya"marah dion

"M-maaf papa"

"kamu ini memang harus dihukum"ucap papa dion menarik kasar tangan rapuh jian keluar kamar sion

"Papa hiks jangan ji takut jangan bawa ji kegudang"jerit jian

"Diam,anak nakal kayak kamu emang harus dihukum"bentak papa dion

Sesampainya didalama gudang

Bruk

"Jangan pernah keluar dari gudang ini sebelum saya yang buka pintunya, paham"bentak papa dion seraya mendorong tubuh kecil jian dan setelah itu keluar dari dalam gudang

Ceklek
Suara pintu dikunci

"Jangan papa jangan kinci pintunya"teriak histeris jian didalam gudang

Tanpa menghiraukan teriakan jian ,papa dion berjalan menjauhi gudang tempat jian saat ini berada

Tok tok tok

"Papa tolong bukain hiks'

Ji takut sendirian,

Ji enggak mau disini"tangis jian menggelengkan kepalanya

"Papa ji salah lagi ya..! Papa maaf ya ji nakal"suara lirih jii menelungkupkan kepalanya disela kedua paha kaki kecilnya.

.
.

"Pa gimana..?"

"Sudah papa hukum,sekarang kita turun kita makan malam"ajak papa dion

"Baiklah ayo pa"

Setelah turun dari lantai dua,sion maupun papanya kemudian ke meja makan untuk makan malam,

Setelah itu mereka memulai makan malam,
Melupakan ada jian yang kelaparan didalam gudang.

"Ji lapar papa"gumam lirih jian didalam gudang

.
.

"setelah makan kembalilah kekamar dan tidur"

"baik papa,selamat malam"

"ya,

selamat malam"jawab papa dion

.........

Chapter : Brothership = Happines -> JianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang