(18)

448 21 3
                                    

"Aku pulang"
Teriak sion saat ia sampai rumah.

Papa dion yang ada diruang tengah sedang membaca melihat arah pintu
"Baru pulang sion"

Sion yang ditanya sang papa merasa laget tumben sudah pulang bahkan ini baru hari ke 28.
"Papa pulang ! Tumben cepet"
Tanya sion setelah mendudukan pantatnya disofa dan membuka tv menonton serial favoritnya yaitu naruto.

Papa dion yang tadinya membaca majalah menaruh majalahnya keatas meja dan ikut menonyin tv

"Pekerjaan papa sudah selesai,"

"oooh"
Ucap sion beroh ria.

"Oh iya papa nanti ada kerjaan di jepang selama setahun,kamu mau ikut"
Ucap papa dion

"Jepang?"

"Iya jepang,gimana mau"
Ucap papa dion

Hening sejenak papa dion menunggu jawaban dari sang anak yang masih asik terdiam.

Kalau gw pergi tu anak nanti sendirian,tapi ya bodo lah bukan urusan gw batin sion menyangkal

"Terus sekolah aku gimana?"
Tanya sion menghadap sang papa.

Mendengar pertanyaan sang anak,papa dion hanya tersenyum
"Kamu bisa lanjutin sekolah disana,semuanya sudah papa urus jadi kamu tenang saja."

"Oke baiklah aku ikut"
Putus sion cepat walaupun agak gimana gituh.

"Oke baiklah kita berangkat besok pagi,sekarang kamu beresin semua barang kamu setelah itu istirahat sekarang sudah jam 7 malam,"
Ucap papa dion

"Baiklah,selamat malam papa"

Setelah memgucapkan salam,sion berlalu dari ruang tengah menuju kearah kamarnya sendiri

"Iya selamat malam"

***

Diperjalanan menuju kamar,sion berhenti saat berada tepat dikamar jian.

Sion menatap lekat pintu warna coklat yang tertutup rapat itu,

Apakah dia sudah tidur tanya sion pada dirinya sendiri
Arggg masa bodo lah ,bukan urusan gw.Ck kenapa sih gw lanjutnya lagi

Dengan perasaan kesal sion kembali menjalankan kakinya kekamarnya sendiri dan membereskan semua barang barang yang diperlukan saat dijepang nanti

"Sekarang lebih baik gw istirahat dan hilangkan rasa mengganjal ini"
Monolog sion dan menutup kedua matanya untuk tidur.

***

Sedangkan sion sekarang masih belum tidur ia hanya membolak balik tubuhnya entah kenapa

"ji kenapa ji tidak enak,
Tanyanya pada dirinya sendiri

Ji mau tidul hiks"lanjutnya lagi terisak pelan

Lama lama karena kecapean menangis sekarang jian sudah tidur dan berada dialam mimpi.

Semoga jian bahagia disana.

.
.
.









Chapter : Brothership = Happines -> JianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang