(12)

541 22 0
                                    

"Ergh,kepala ji sakit hiks"
Ucap jian memegang kepalanya.

"kok gelap..! Ji takut"

Ceklek

"Sudah bangun kamu"

"Papa..?"
Tanya jian melihat sekeliling,ia tidak tau papanya ada dimana.Semuanya gelap ji tidak bisa melihat

"...."

"Papa..? Papa masih disana"
Ucap jian meraba raba lantai gudang yang dingin

"Ya"

"Papa apakah papa matiin lampu gudang"

"Tidak"
Jawab papa dion

"Papa,tapi jii tidak bisa melihat.Gelap papa"
Jawab jian mengucek matanya kasar.

Melihat apa yang dilakukan jian,papa jian hanya menyerjit jidatnya bingung.

Ada apa dengannya,batin papa dion

"Jangan mendrama jian,"

"Papa bicala apa..? Ji tidak mengelti,papa tangan ji yang kanan tidak bisa digelakin juga sakit soalnya tangan ji papa.."
Ucap jian

Papa dion melihat tangan jian yang sedikit bengkok dan membiru.Melihat keadaan itu entah mengapa didalam hati papa dion sedikit nyeri,karena itu papa dion keluar gudang untuk memanggil pak anto supir pribadi keluarga untuk membawa jian kerumah sakit.

"Pak anto datanglah kegudang,dan bawa anak itu kerumah sakit.
Ucap papa dion

"Baik tuan"

Setelah menjawab permintaan tuannya,pak anto sedikit berlari kearah gudang belakang.

"Ya tuhan jian"
Teriak pak anto melihat keadaan jian yang banyak luka dan darah kering terutama diarea kepala.

"Pak anto kenapa disini"

"Jian oke,pak anto bantu berdiri ya..? Kita kerumah sakit"
Ucap pak anto membantu jian berdiri tanpa berani menyenggol tangan jian yang sedikit bengkok kebiruan.

Ya tuhan anak baik kenapa bisa seperti ini.batin pak anto prihatin

"Tapi nanti dimalahin papa tidak..?"

"Tidak,Tuan sendiri yang menyuruh pak anto membawa kamu kerumah sakit,
Jawab pak anto

Ayo pelan pelan masuk mobilnya"lanjut pak anto

Setelah membantu jian masuk kedalam mobil,pak anto menjalankan mobilnya.

"Pak anto, Halinya sudah malam ya..?"
Tanya jian polos.

"Belum jian,ini masih pagi loh sekitar jam 8 an,"
Jawab pak anto menyerjitkan jidatnya

"Tapi kok gelap,..? Telus ini dimana pak anto kok jalan,ini mobil ya pak.Ji kenapa tidak bisa melihat mata jii hitam semua gelap.."
Ji berucap panik ia bingung,sekarang ia kenapa

"Jian,..."
Ucap pak anto tidak percaya mendengar apa yang jian jelaskan,ia merasa hawatir dengan keadaan jian.Jian sudah banyak menderita

Tuhan,jangan beri cobaan lagi untuk anak baik ini.batin pak anto

"Jian bentar lagi sampai rumah sakit,kamu tenang dulu ya.."
Ucap pak anto lagi mencoba menenangkan jian yang mencoba meraba raba sesuatu dengan gusar.

Sesampainya dirumah sakit,pak anto membantu jian berjalan kedalam rumah sakit.Setelah membawa jian kedalam pemeriksaan,sekarang jian sedang diperiksa oleh dokter.

"Apa kamu melihat sinar yang saya arahkan kemata kamu"
Tanya dokter

"Ji tidak melihat doktel,"
Jawab jian dengan polosnya.

Melihat mata jian yang tidak merespon,dokter pun menurunkan kembali sintar yang disotot kemata jian tadi.
"Maaf pak sepertinya mata adik ini mengalami kebutaan,dan itu mungkin karena benturan keras di kepalanya"
Jawab dokter menjelaskan ke pak anto.

Mendengar menjelasan dokter,pak anto menatap jian dengan iba.

"Dokter,bagaimana dengan kepala dan tangan tangannya apa kah itu baik baik saja"

"Benturan yang ada dikepala adik ini lumayan keras dengan luka yang cukup dalam,ia juga mengalami kekurangan darah ditubuhnya.Beruntung rumah sakit ini memiliki stok darah yang dibutuhkan,

Karena keadaan seperti ini adik ini akan sering merasakan sakit pada kepala.Mungkin karena adik ini lahir secara prematur mengakibatkan sakitnya lebih dari sakit biasanya kerena imunnya yang lemah.

Dan untuk patah ditangannya,adik ini harus menggunakan gip untuk menjaga agar tangan itu tidak tersenggol apapun yang akan mengakibatkam tangan adik ini makin parah"
Jelas dokter kearah pak anto

"Terima kasih dokter atas penjelasannya"

"Iya sama sama pak,nah untuk adiknya bisa pulang 2 hari lagi ya pak,dan untuk resep obatnya tolong ditebus diapotek depan,
Ucap dokter tersebut memberikan kertas resep obat kepada pak anto.

Kalau begitu saya permisi"lanjutnya lagi melangkah keluar ruang rawat jian.

Setelah dokter keluar,pak anto melihat kearah jian yang terlelap mungkin karena dia kecapekan

Saya harus bilang tuan,batin

Setelah melihat keadaan jian yang terlelap,pak anto kemudian keluar dari ruang rawat jian untuk menelpon tuannya yang ada dirumah.

Dring dring
Suara dering telephon

Ada apa

Tuan maaf saya ingin memberi tahu bahwa keadaan jian sekarang lumayan parah dia harus dirawat inap dua hari dirumah sakit.Dan kata dokter saya harus menebus obat jian diapotik

Uang biayanya sudah saya transfer,saya matikan

Tuuuut tuuut

Terimakasih tuan,batin pak anto

.
.
.............








Chapter : Brothership = Happines -> JianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang