(23)

412 18 2
                                    

Satu minggu berlalu sekarang fahri sudah mulai sekolah ,namun karena ini awal ia sekolah sma jadi sekolah masih menggelar yang namanya mos atau masa orientasi siswa.

"Ibu fahri berangkat dulu assalamualaikum"
Ucao fahri menyalim tangan sang ibu yang berada diwarung depan rumah.

Sekarang bi asih udah punya warung,seminggu atau pas pertama kali ngediamin rumah ini bi asih langsung manggil tukang untuk ngebangun warung didepan rumah,beruntunglah halaman depan cukup luas.

"Iya hati hati ya bawa motornya,"

"Siap ibu assalamualikum"

"Walaikumssalam/walaikumsalam"
Jawab keduanya bi asih dan jian.

****

"Bibi ji mau main boleh"
Ucap jian kearah bi asih sambil memegang mobil mobilan kecil.

"Boleh tapi hati hati ya,mainnya jangan jauh"

Jian hanya menganggukan kepalanya saja dan berjalan kearah samping mengunakan tongkat kayu kekiri dan kekanan ke dekat kebun rambutan milik bi asih .

Bi asih hanya menatap jian sesekali,karena ada pelanggan yang mau beli.

Bi asih bersyukur jian tidak terlalu banyak kesulitan,walaupun ia buta namun insting penglihatan jian cukup bagus,karena sekarang jian tau arah mana orang yang jian ajak bicara.

Semoga aja ada orang baik yang bisa membantu jian melihat lagi.

****

"Jangan bercanda"

"....."

"Ck,jangan bilang bi asih yang bawa anak itu"

"...."

"Sial*n jemput dia sekarang,kalau dia tidak mau paksa seret dia"

"...."

Tuuut tuut

"Dasar bi asih berani sekali dia"
Ucap papa dion datar menatap tajam telephon digenggamannya.

"Kenapa pah".
Ucap sion

"Tidak ada apa apa,ngapain kamu kekamar papa"

"Hanya mau pamit,hari ini pertama aku sekolah dijepang"
Ucap sion rapi dengan seragam sekolah barunya.

"Iya sana hati hati,om hito ada dibawah dia yang akan antar kamu kesekolah sekaligus ngenalin jalan jalan dijepang biar nanti kamu bisa berangkat sendiri."
Ucap papa yang sedang pokus merapikan dasinya.

"Iya,aku berangkat"

"Hmm"

Setelah pamit sion keluar dari kamar sang papa,dan turun kelantai satu apartemen elit yang mereka tinggalin.

"Hai om"

"Oh hai sion,sudah besar ya sekarang baru liat om"
Ucap om hito.

"Om enggak pernah keindonesia,makanya baru liat"
Jawab sion memasuki mobil porc* milik om hito.

Om hito hanya tersenyum,
"Setelah mama kamu pergi,om jadi malas keindonesia apalagi ketemu sama anak itu"

"Ya"
Ucap sion menatap luar jendela,yang memperlihatkan suasana perkotaan jepang.

"Jepang sangat indah,tidak terlalu macet"
Lanjutnya lagi

"Iya dong,lumayan lah namanya juga negara maju sdmnya tinggi terus pasilitasnya juga bagus makanya mereka lebih suka naik angkutan umum dari pada pribadi."

"mungkin"
Jawab sion,karena ia juga tidak mengerti tentang negara jepang dan ini pertama kalinya.Biasanya ia lebih milih ke korea atau amerika itupun saat masih ada nyokap.

.
.
.







Chapter : Brothership = Happines -> JianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang