Sekarang hari libur nasional selama tiga hari ,karna hari libur keluarga mahesa mau hendak liburan ke labuan bajo
Dirumah besar mahesa banyak orang ada nenek,kakek,om,tante dan sepupu sepupu Sion.
"Dion sudah selesai ngepak pakaian kedalam koper"tanya nenek dini ibu papa dion
"Sudah mih"
"Sion kamu juga sudah selesai"
"Sion juga sudah nek"
"Yaudah yuk kita berangkat, mobil jemputan sudah siap takut telak kebendara"ucap kakek bima ke anak dan cucunya
"Iya kek/yah"
Setelah mereka selesai mengepak dan mengumpulkan koper,merekapun melerakkan nya kedalam bagasi mobil bus.
"Papa ji boleh ikut ndak"Pinta jian tiba tiba lari ke arah mereka yang sudah siap hendak masuk ke dalam mobil
"Dion kamu masih biarin anak itu disini"Tanya ibu nindi keanaknya
"Siapa yang nyuruh kamu keluar"tanpa menjawab pertanyaan ibunya ,bertanya kepada jian
"Papa ji au ikut ya,"pinta jian memohon memegang tangan papa dion
"Ck,pa masuk cepetan nanti kita terlambat"ucap sion yang sudah ada didalam mobil
"Masuk"
"Ndak mau papa hiks ikut"
"Ck,Bibi bawa anak sialan ini masuk kedalam"teriak papa dion memanggil bi asih
"Ndak papa ndak,ji au ikut ji mohon hiks"mohon jian sembari kembali menahan tangan papanya yang sudah naik kedalam mobi
"Papa hiks papa"teriaknya saat mobil berjalan meninggalkan jian yang terduduk
"Den"panggil bi asih menahan tubuh jian yang hendak lari
"Bibi ji au ikut papa sama kakak hiks"tangis ji histeris
"jian usah ya kamu tenang,mobilnya sudah jauh bibi takut kamu kenapa napa"ucap bi asih menenangkan tubuh jii yang berontak
"Hiks hiks ji ndak nakal bibi,tenapa ji ditinggal ,ji au ikut hiks hiks"lirih jian memeluk tubuhnya
Ji ndak akal"lirihnya pelan
"Ji tidak nakal,ji anak pinter.
Sekarang ikut bibi yuk kita masuk rumah"ajak bi asih mengangkat tubuh mungil jian yang terduduk di aspal..
."Kamu ngapain sih dion biarin anak itu ada dirumah kamu,tanya angel adik papa dion
Kamu tidak lupa kan kalau ibu anak itu yang sudah ngebunuh istri kamu"
"Gw tau"jawab dion
"Terus,
Kenapa gak lo usir"kata angel lagi"Udahlah lupain aja gw gak mau bahas itu"
"Kek,nek sion kesel banget sama anak itu bikin enggak betah aja dirumah"
"Emang kenapa,?"tanya kakek ke cucu nya
"Y kesel aja kek,mukanya itu loh bikin muak"jawab sion kesel
"Kamu liat kan dion cucu nenek jadi kesal dan tidak betah dirumah"tanya nindi
"Secepatnya kamu buang anak itu"ucap bima tegas
"mih,pih ayolah aku gak mau bahas ini lagi,
aku tau apa yang aku lakuin bener atau salah."jawab papa dion malas"terserah kamu lah dion"ucap nindi malas
"sudah sudah,sekarang lupain itu kita pokus ada untuk liburan"ujar Tian suami angel menengahi
"iya nek,kek,om kita lupain aja dulu pembicaraan ini,kita kan mau liburan jadi harus happy"Ucap Chelsea anak pertama angel dan tian sedangkan anak kedua tian dan angel nyenyak tidur tanpa menghiraukan apa yang dibicarakan keluarganya.
.
."Hiks bibi ji nakal" tangis jian sesegukan dipelukan bi asih dikamarnya
"Sudah ya jii jangan nangis lagi nanti dadanya sesak"
"Nakal ji n-nakal hiks"lirih sesegukan jian sesegukan memukul kepalanya
"Ji sudah ji bibi mohon hiks"tangis bi asih melihat apa yang dialami jian dan mencoba menghentika pukulan dengan memegang tangan mungil jian
"hiks hiks"
"Ji istirahat ya,jangan nangis lagi bibi ikutan nangis jadinya"peluk bi asih
"Janan hiks janan nanis bibi"ucap jian sesegukan seraya tangan mungil itu menghapus air mata bi asih
"Yaudah sekarang istirahat ya,nanti sore ikut bibi kekebun belakang rumah bibi yuk,rumah bibi tidak jauh kok dari rumah jian."ajak bi asih
"Eghh,temana bibi"jawab jian tidak mengerti apa yang dibicarain bi asih
"Maksut bibi,bibi mau ajak ji metik buah dikebun mau..?"jelas bi asih pelan
"Metik buat..?"
"Iya mau..?"dengan sabar bi asih menjelaskan maksut dia pada jian
"Mau mau ji mau hehehe"
Seakan melupakan apa yang tadi terjadi jian merasa senang karena ajakan bi asih.Ji tepuk tangan sambil senyum kearah bi asih
"Tapi sekarang tidur siang dulu ya"
"Oke doky"jawab jian seraya merebahkan dirinya ditempat tidur
"Bibi keluar dulu ya"ucap bi asuh memegang knok pintu
"iya"
Setelah memastikan jian tidur, bi asih menutup pintu kamar jian dan kembali menjalankan tugasnya sebagai pembantu di rumab keluarga Mahesa.
.
."Yeeeee akhirnya nyampe"Ucap senang Theo adik sepupu sion dan anak dari tante angel dan om liam
"Seneng banget anak mama"tanya angel keanaknya
"Iya dong ma,kapan lagi kita liburan ke laboan bajo"
"Kayak baru sekali aja liburan"ejek sion
"Nek lihat kak sion,ngejek theo"adu theo kepada neneknya
"Sion"
"Tukang ngadu wle"ejek sion menjulurkan lidahnya ke arah theo
"Dasar kak sion nyebelin"teriak theo mengejar sion
"Et et et ada banteng lari tolong"Teriak sion seraya berlari dari kejaran adik sepupunya itu
"Hahaha dasar kalian ini"ucap nenek nindi tertawa melihat kedua cucunya
"Dasar"gumam papa dion mengelengkan kepalanya
"Eh jan jauh jauh,kita ke resort sekarang mobilnya sudah sampe"teriak angel kearah anak dan keponakannya
"Nah sampai juga kamu"
"Ih kak sion lepasin baju theo"ucap theo kepada sion yang menarik baju bagian belakang kepala dijinjing
"Udah udah kek anak kecil aja"ucap chelsea ke kedua adiknya itu
"Biari wle"ejek theo
"Lo"
"Udah udah malah kalian berdua yang berantem,
Theo sion cepetan masuk mau ditinggal kalian"ucap tian menengahi
Setelah sedikit keributan sion dan keluarganya minus jian melaju dengan mobil jemputan ke resort dekat pantai di laboan bajo
...............
KAMU SEDANG MEMBACA
Chapter : Brothership = Happines -> Jian
Diversos♡ Siksaan siksaan yang didapat jian,membuat ia selalu merasa salah. Keadaan nya yang tidak terlalu baik,kelainan karena benturan keras saat dikandungan membuat ia terjebak di pemikiran anak anak,walaupun disaat umurnya bertambah dewasa Jian hanya a...