Chapter : Brothership = Happines -> Jian

(36)

Cklek

"Mas bagaimana..?"
Tanya tiffany saat melihat suaminya masuk keruang rawat.

"Tidak ada yang serius,hanya butuh istirahat yang banyak."

"Benerkah..?"

"Iya sayang"

"Baiklah"
Lanjutnya kembali duduk dan memegang tangan kurus jian yang tidak diinfus.

***

Mendengar tidak ada pertanyaan lagi,johnny duduk disofa yang disediakan rumah sakit

Johnny yang melihat kedua anaknya tertidur saling berpelukan hanya terkekeh pelan.

Lucu...

Johnny yang menyandarkan punggungnya mengusap wajahnya lelah

Flasback on

"Jadi dokter bagaimana keadaannya"

"Begini tuan,kondisi pasien tidak bisa dibilang baik.

Pasien mengalami geger otak ringan,dan banyak luka luka terdapat ditubuhnya.

Apakah pasien pernah kecelakaan..?"
Tanya dokter

"Saya tidak tau dokter,emang ada apa..?"
Tanya johnny kaget mendengar penjelasan dokter

"Pasien seperti mengalami kebutaan dikedua matanya,"
Jawab dokter

Johnny mendengar itu tersentak
"A-apa dokter"
Ucap johnny terkejut.

Dokter yang melihat itu hanya menghembuskan nafas lelah.

"Apakah anda benar keluarganya..?"

Johnny yang di tanya gelagapan namun berusaha tetap tenang
"Sebenarnya saya bukan keluarganya,kami sekeluarga menemukan dia dihutan saat kami hendak camping,
Waktu itu kami hampir menabraknya,sedangkan luka yang dia dapat mungkin karena kekerasan yang anda bilang bahwa ada kekerasan atau tidak, Saya pikir anak itu dibuang oleh keluarganya.

Dokter yang mendengar penjelasan johnny menganggukan kepalanya mengerti.
"Baiklah saya mengerti,dan ini resep obat untuk pasien. Untuk sekarang pasien sudah cukup stabil dan hanya butuh istirahat, saya harap anda menjaganya dengan baik."

"Baiklah terima kasih dokter,saya permisi"

"Ya,sama sama"

Flasback off

***

Errgggg

"Eh kamu bangun"

Jian yang baru bangun menatap kosong kedepan.

"S-siapa..?"

"Nama tante tiffany,dan tante disini sama keluarga tante.."

Jian yang mendengar hanya menyerjit bingung

"Jii tidak paham,jii ada dimana..?"

"Sekarang kamu ada dirumah sakit,tadi keluarga tante nemuin kamu dihutan. Sekarang kamu tidak apa apa..?
Ucap tiffany kembali bertanya.

"Jii sakit kepalanya,tubuh jii juga nyut nyiut an"
Jawab jian polos.

Mendengar itu tiffany terkekek pelan.
"Kamu lucu banget sih"

Errrggg

"Sayang"

"Eh mas sudah bangun"

"Iya,eh dia sudah bangun"

"Iya mas baru aja.."

"Kamu sudah panggil dokter..?"
Tanya johnny

Tiffany yang mendengar itu menepuk jidatnya pelan
"Astaga mas aku lupa,asik ngobrol soalnya tadi"
Ucap tiffany tidak enak.

Johnny yang melihat tingkah istrinya hanya tersenyum lembut.
"Yaudah eggak apa apa,mas panggil dokter dulu ya"

"Iya mas"

Menunggu johnny memanggil dokter,tiffany kembali menatap jian yang menatap kosong keatas.

Kenapa tatapannya kosong...

Sebenarnya ada apa dengan anak ini...

Ceklek.

"Ah dokter"

"Permisi saya periksa dulu ya.."
Ucap dokter mendekati jian yang tersentak.

Membiarkan dokter memeriksa tubuh jian,keduanya hanya diam memperhatikan.

Selesai dokter memeriksa,tiffany segerap bertanya
"Bagaimana dokter"

"Semuanya sudah stabil,jadi pasien harus dirawat selama 4 hari"
Jawab dokter

"Terima kasih dokter"

"Iya sama sama,saya permisi"

"Iya baiklah."

Setelah dokter keluar,johnny dan tiffany menatap jian yang hanya diam

"Apakah kamu baik baik saja"
Tanya johnny

Jian yang di tanya tersentak kaget
"Jii tidak apa apa,jii sudah sembuh. Kalian siapa jii tidak kenal.."

Mendengar suara jian johnny menatap istrinya dan tersenyum

"Kenalkan,nama om johnny,dan disamping om itu istri om tante tiffany"

"Tante tifan sama om john"
Ucap pelan jian

"Iya sayang"

Jian yang mendengar kata sayang merasa hangat di hatinya.

Erggggg

"Bunda/bunda"

"Eh Chandara,mahen sudah bangun..?"
Ucap tiffany.

"Iya/hm"
Jawab chandra dan mahen dengan suara khas baru bangun.

"Cuci muka dulu ya,bunda sudah siapin makanan ,tadi ayah kalian yang belikan."

"bunda sudah makan...?"
Tanya balik mahen

"Sudah tadi sama ayah kalian"
Jawab tiffany diangguki kedua anaknya.

"Baiklah...

.
.
.