(34)

380 16 0
                                    

Pagi pagi sekali jian tanpa disuruh sedang membersihkan ruang kerja milik sang papa

"Lalalala jii seneng sekali,ji halus belsih belsih supaya nanti pulang papa luang keljanya lapi telus belsih deh"
Ucap jian sesekali bersenandung.

"Luang kelja papa ji belantakan sekali,banyak keltas."

Jian yang tidak tau apa apa,meraba kertas kertas yang tanpa sengaja ia senggol sampe berserakan dilantai.

Setelah membereskam semua kertas,jian merobek robek dan membuangnya ke bak sampah yang jian bawa

"Haaah akhilnya selesai"

Dengan langkah semangat jian menjalankan kakinya keluar untuk membuang sampah..? Yang dia ambil kepembuangan akhir.

"Stop"

"I-iya nyonya"
Ucap jian kaget saat mendengar suara dari angel.

"Apa yang lo bawa..."
Tanya angel mengambil alih bak sampai untuk memeriksa.

Angel yang melihat lihat sesekali tangannya meraih kertas kertas robekan didalam tong sampah.

Namun saat melihat apa isinya,angel membelalakan matanya terkejut dan menatap tajam jian yang menatapnya dengan tatapan kosong.

"Dasar anak tidak tau diri"
Bentak angel mendorong tubuh jian kasar kelantai

Bug.

"Awww hiks j-ji salah apa nyonya..."

Jian yang di dorong tersentak kaget sehingga jian terisak pelan.

"Lo tanya apa salah lo..?
Arrrrgggg."

Plak

Dengan perasaan yang sangat marah,angel kembali menapar pipi jian hingga memerah.

Tanpa perduli jian yang memohon berhenti,angel bahkan tanpa pikir pikir mengambil salah satu guci kecil disampingnya.

Dan

Prang.

Arggggg hiks

Dengan tanpa perasaan angel melempar guci kecil itu kekepala jian hingga mengeluarkan darah segar.

"J-ji minta maaf nyonya,jii mohon hiks s'sakit"
Raung jian memegang kepalanya

"Jii minta maaf  hiks ,jii salah apa nyonya...tolong jangan"

Angel yang masih mendengar suara jian hanya berdecih
"Lo tanya salah lo apa kan..? Gara gara lo berkas penting milik kaka gw hancur"

Jian yang mendengar itu tidak mengerti,
"B-berkas apa nyonya jii tidak mengerti"

"Berkas kantor bod*h, ingat ini gw nggak akan buat lo tenang setelah ini"
Ancam angel meninggalkan jian yang berusaha tetap sadar.

Ji salah lagi ya...

Ji hanya ingin membantu...

Ji minta maaf.

***

Dikamar jian hanya mengobatu kepalanya dengan obat yang seadanya.

"Kepala ji s-sakit nyut nyutan"
Lirih jian pelan.

Disela sela memgobati obat dan sesekali meringis akibat perih, jian dikagetkan dengan dobrakan pintu

Brak

"S-siapa..?"

Plak

Jian yang ditampar terdiam gemetar
"S-siapa.."
Tanya jian takut takut.

"Keluar lo dari rumah gw"
Bentak angel menarik kasar tangan kurus jian keluar dari kamar.

"Jii eng-ggak mau hiks l-lepas"

Angel yang menarik tangan jian tidak perduli saat mendengar tangisan dari jian,

Angel tetap menarik tangan kurus itu keluar rumah dan memasukannya kebagasi mobil.

Brak

Setelah menutup bagasi pintu,angel masuk kedalam kuri pengemudi.

"Mah jangan ma kasian"

Angel yang tidak perduli ucapan dari chalsea menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Entah kemana angel akan membuang jian,namun karena emosi yang sudah memuncak angel segera menurunkan jian ditengah tengah hutan yang sepi

"Keluar lo"
Sentak angel menarik kasar tubuh jian hingga terjatuh.

Brug

"S-sakit hiks nyonya"

"Ini semua gara gara lo anak sia*l,karena lo gw dimarahin kakak gw.

Gw benci sama lo"
Bentak angel menatap tajam jian yang terisak sesegukan dan meninggalkan jian yang sendiri ditempat yang sangat jauh dari rumah.

****

Mendengar suara mobil angel,jian mencari cari angel dimana, dengan berdiri pelan sembari meringis jian memohon agar jangan ditinggal.

"Ny-nyonya dimana ,jii mohon jangan tinggal tinggal ji"
Ucap jian gusar meraba raba

Jian yang sudah tidak mendengar apa disekitarnya bahkan suara mobil angel jian sudah tidak mendengar membuat jian sangat ketakutan,

Jian yang gemetar menggigit tangannya prustasi,sesekali terisak jian melangkahkan kakinya gusar sesekali juga jian akam terjatuh.

"Jii tatut hiks,"
Ucap jian memeluk dirinya sendiri sembali tetap berjalan pelan.

Semoga aja jian tetap melangkahkan kakinya dijalur yang tepat.

Dug

"Aduh hiks s-sakit"
Ringis jian saat tidak sengaja tersandung batu hingga tersungkur.

"Hiks kepala jii s-sakit"
Raung jian menarik kasar rambutnya  sendiri

"Jii mau pulang hiks t-tolong jii tatut."

T-tolong

.
.

Chapter : Brothership = Happines -> JianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang