Bagian 2 - Part 11

1.5K 72 5
                                    

Setelah mengunci semua pintu dan menutup semua jendela, Marhan dan Niko langsung masuk ke dalam kamar. Ia harus tidur terlebih dahulu sebagai syarat sholat tahajud. Pintu kamar masih mereka buka agar sirkulasi udara dan cahaya dari lampu tempat imam masuk ke ruangan mereka.

Pukul dua pagi, alarm getar dari handphone Marhan membangunkannya untuk sholat tahajud. Ia sengaja tidak membangunkan Niko karena memang akan membuktikannya sendiri.

Suasana hening dan udara dingin menyambut Marhan saat mengambil air wudhu di luar. Pikirannya masih tetap tenang meskipun ia sadar mungkin hanya dia saja yang masih terjaga diantara seluruh orang di kampung ini. Karena ternyata lampu lampu teras penduduk dimatikan setelah pemilik rumahnya hendak tidur.

Beruntung, teras Surau dan ruangan wudhu memiliki bohlam kuning kecil untuk penerangannya malam itu.

Marhan lalu masuk dan memposisikan dirinya di tengah ruangan. Setelah mengucapkan bismillah, ia bertakbir memulai shalat malamnya.

"Allahu Akbar.."

Marhan sengaja mengeraskan bacaannya. Ia membaca alfatihah seperti halnya mengimami sholat berjamaah. Ia sudah bersiap bagian ini jika saja kejadian Isya tadi terulang kembali

"..gairil magdhubi alaihim wa laddholiin.."

Hening..

"aamiin.." Marhan mengamini bacaannya sendiri. Ada rasa lega pada dirinya dan ini menjadi bukti suara saat Isya adalah gema dari suaranya dan Niko.

Marhan melanjutkan bacaan sholatnya dengan surah yang cukup panjang. Ia memang terbiasa menggunakan sholat sunnah khususnya sholat malam untuk mengevaluasi hapalannya.

Setelah sujud, iapun masuk ke rakaat kedua, dan mengulangi bacaan alfatihah seperti pada rokaat pertama.

"..gairil magdhubi alaihim wa laddholiin.. aa.."

"AAKKHH AKH.."

DEG!

Marhan terdiam. Di belakangnya terdengar suara seperti seseorang yang tercekik. Marhan tidak melanjutkan bacaannya, namun tidak juga menghentikan sholatnya. Ia hanya diam dan memastikan yang baru saja ia dengar itu memang suara orang.

"...."

"Aamiin..." Marhan mengamini bacaannya lagi, hingga suara dari arah belakang kembali terdengar.

"AAKH!! AKKHH AKKH!!"

Konsentrasi Marhan pecah dan ia langsung memutus sholatnya. Dengan cepat ia berbalik badan.

Dan saat itu di belakangnya.. tirai jamaah wanita sudah menyembul membentuk tubuh manusia yang berdiri di baliknya dengan kepala yang terus menggeleng geleng dan mengeluarkan suara orang tercekik..


Bersambung ke Bagian 3

SURAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang