Bab 18.

1.8K 75 1
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.

HAPPY READING!

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

___

“Semua orang menunggu kesalahanmu, kecuali Allah menunggu taubatmu.”

-Al Habib Umar Khalid Bin Hasan.

-----

Selesai berganti pakaian, Zeevara membuka pintu kamar mandi. Ia melihat suaminya sedang duduk membaca Al-Qur'an di tepi ranjang. Gadis itu memutuskan untuk menghampiri.

"Kak Hasby, Zee sudah ganti. Ayo berangkat, nanti keburu siang."

Mendengar suara Zeevara, Hasby menyudahi muraja'ahnya. Kemudian, lelaki itu menyimpan kembali Al-Qur'an kecilnya di atas nakas. Lantas kemudian ia pun menatap pada istrinya.

Selalu cantik.

Dua kata yang dapat menggambarkan bagaimana Zeevara sekarang. Hasby tidak bohong, istrinya terlihat sangat amat cantik dengan pakaian tertutup seperti ini.

Padahal Zeevara memakai pakaian yang tertutup. Tapi tetap saja cantik. Apa perlu Hasby mengurung Zeevara agar kecantikannya tidak dilihat siapapun?

"Kak Hasby? Kok malah bengong sih?" Zeevara melambaikan tangannya didepan wajah Hasby.

Hasby tersadar dari lamunannya. Lelaki itu berdehem pelan. "Ah iya, maaf."

"Zee bagus tidak memakai baju ini?" Tanyanya dengan semangat.

"Tentu saja bagus."

Zeevara tersenyum manis. "Baju nya nyaman Kak Hasby, tapi kebesaran."

"Iya, karna istri saya kecil."

Kamu Pilihan-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang