Bab 24.

1.5K 63 1
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
HAPPY READING!

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

___

“Percayalah, disaat kamu ikhlas dengan keadaanmu, disitulah Allah merencanakan kebahagiaan untukmu. Allah mampu mengubah situasi paling terpuruk menjadi momen terbaik dalam hidupmu.”

-KH. Maimoen Zubair.

-----

"Mereka... Siapa mereka yang sudah menyalahkan kamu?"

Hasby menatap Zeevara dengan tatapan yang intens. Merasa tak ada jawaban juga, Hasby menghela nafas pelan dan berdehem.

"Tidak apa-apa kalau kamu masih tidak ingin memberi tahunya. Sudah malam. Kita tidur. Besok, masuk pagi lagi?" Tanya Hasby. Seraya tangannya menghapus sisa-sisa air mata yang ada di wajah istrinya.

"Besok Zee masuk jam sembilan." Jawab Zeevara. Hasby mengangguk. Lalu Zeevara menarik dirinya dari pelukan Hasby.

"Kak Hasby, Zee boleh tanya sesuatu lagi?"

"Tentu saja."

"Tapi Zee malu menanyakannya." Gadis itu melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Katanya ingin bertanya? Lalu, kenapa harus malu?"

"Ih, tidak tahu, Kak Hasbyyy." Zeevara menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Hasby terkekeh kecil melihat tingkah istrinya. "Baiklah. Sekarang tanyakan."

"Em, itu— Kak Hasby... Apa Kakak cinta sama Zee?"

Deg

Cinta?

Hasby terdiam. "Kamu sudah mencintai saya?"

Zeevara gelagapan. Dirinya sangat salah tingkah dengan pertanyaan Hasby. Sebisa mungkin, matanya menghindari bertatapan dengan Hasby.

Suaminya ini, ditanya malah bertanya balik, pikirnya.

"Zee ingin memberi tahu sesuatu. Tapi Kakak jangan tertawa, ya," Pintanya.

Kamu Pilihan-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang