Bab 30.

1.6K 60 0
                                    


Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
HAPPY READING!

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

___

“Sebaik-baik tempat di dunia adalah ketika berkumpul bersama dengan orang-orang shaleh. Meskipun kita bukan bagian dari mereka.”

-----

"Kak Hasby, kenapa harus ditutup pakai kain?" Tanya Zeevara.

"Zee kan bisa meram, Kak Hasby." Protes Zeevara lagi.

Gadis itu bertanya sambil memperhatikan suaminya yang tengah memegang sebuah kain untuk menutup matanya.

"Agar seperti orang-orang." Jawab Hasby yang masih memperbaiki kainnya.

"Jawabannya tidak memuaskan, Kak Hasby." Balas Zeevara mengerucutkan bibirnya.

"Diam saja. Ini kan surprise."

"Iiih, Kak Hasby, kalau mata Zee kenapa-kenapa bagaimana?"

Mungkin saja, Abangnya Refaldo maupun adiknya Refaldi, tidak akan bisa sesabar Hasby untuk menghadapi hobi Zeevara yang suka bertanya. Gadis dengan seribu kecerewetan bin bawel nya itu.

"Tidak akan. Kemarilah," Panggil Hasby menyuruh Zeevara untuk mendekat.

Zeevara menurut untuk mendekat dan berdiri di depan Hasby. Saat Hasby hendak memasangkan kain itu di matanya, Zeevara lebih dulu menahannya.

"Stop!!" Kata Zeevara.

Hasby menaikkan sebelah alisnya. Lagi-lagi, ia harus bersabar. Selalu.

Zeevara memicingkan matanya menatap Hasby dengan penuh intimidasi. "Kak Hasby tidak akan menipu Zee, kan? Bagaimana kalau Kak Hasby ternyata akan membawa Zee ke tempat yang—aw!"

Hasby menyentil pelan kening istrinya. "Sembarangan. Su'udzon ya kamu. Tidak baik."

"Iiih, Kak Hasby!!" Zeevara cemberut.

"Yasudah deh, maafin Zee, ya." Ucap Zeevara. Dalam sekejap, wajahnya berubah menampilkan senyum manisnya.

Hasby terdiam. Ia menghela nafas. "Katanya ingin buru-buru melihat hadiahnya?" Tanyanya membuat Zeevara mengangguk semangat.

Kamu Pilihan-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang