Bab 1.

3.6K 122 3
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

.
.
.

HAPPY READING!

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

___

“Kecantikan wanita adalah racun bagi para lelaki dan obatnya adalah menundukkan pandangan. Sedangkan ucapan manis lelaki adalah racun bagi para wanita dan penawarnya adalah cuek.”

-Sayyid Bagir Bin Ahmad Al-Attas.

-----

"ZEEVARA! BANTUIN BUNDA, TOLONG BELIIN GARAM KE WARUNG...!"

Suara Bunda Qinan menggelegar di seluruh penjuru rumah. Memanggil sang putri yang sedang berada di lantai dua kamar nya.

Zeevara, gadis cantik itu tengah rebahan sembari mendengarkan lagu di ponsel nya. Dia juga pasti nya ikut bernyanyi.

"IYA BUNDA, SEBENTAR LAGI ZEE TURUN!" Balas Zeevara dengan berteriak juga, agar terdengar.

Dengan langkah gontai, Zeevara bangun dari tempat tidur nya dan berjalan keluar kamar untuk membelikan garam permintaan Bunda nya.

Zeevara hanya memakai celana training panjang hitam dan kaos pendek berwarna pink. Rambut nya di cepol. Kalo seperti sekarang ini, sudah pasti Zeevara hanya akan memakai sandal jepit berwarna putih biru.

"Beli apa saja, Bunda? Biar sekalian." Tanya Zeevara.

"Beli garam sama terigu aja. Bunda mau buat bolu, tapi terigu nya habis." Jawab Bunda Qinan yang di balas anggukan oleh Zeevara.

Bunda Qinan memberikan uang lembar sebesar dua puluh ribu rupiah kepada putrinya.

"Kembaliannya buat Zee ya, Bunda..." Zeevara cengengesan.

Bunda Qinan memutar bola matanya malas. "Kamu ini, ke warung aja harus di kasih upah. Yaudah sana jajanin." Meskipun mengomel, Bunda nya Zeevara ini tidak akan protes. Lebih tepatnya, sudah hafal dengan kebiasaan si anak tengah.

"Hehe, makasih Bunda ku sayang."

Setelah mengatakan itu, Zeevara keluar dari rumah untuk menuju ke warung yang hanya sekitar 5 menit sampai nya.

Kamu Pilihan-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang