Bab 2.

2.6K 91 0
                                    


Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

.
.
.

HAPPY READING!

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

___

"Segala hal butuh proses, karena di setiap proses ada pembelajaran. Jika dipercepat, Allah ingin kita bersyukur, jika diperlambat, Allah ingin kita bersabar."

-Habib Luthfi Bin Yahya.

-----

Selesai shalat ashar, Refaldi disuruh oleh Bunda Qinan untuk memberikan bolu ke rumah Bunda Mira. Karna, Bunda Qinan baru saja tau jika tadi Hasby sudah pulang dari pondok.

"Bunda, itu bolu nya mau dikasihkan ke rumah Kak Hasby, ya? Sini sama Zee saja, jangan sama Refal," Kata Zeevara.

"Ck, Kak Zee pasti mau modus sama Kak Hasby. Kangen ya sama yang baru pulang dari pondok," Refaldi menggoda sang Kakak.

"Apaan sih! Tapi bener juga sih. Kangen hehehe..." Cengiran terpampang jelas di wajah cantik gadis itu.

Refaldi mencibir. "Apaan sih, apaan sih. Di kira kita nggak tau apa, kalo Kak Zee itu suka kan sama Kak Hasby." Katanya.

"Spek kek Hasby yang masyaaAllah disukain sama spek yang astaghfirullah." Entah dari mana, Refaldo datang dan langsung nyerobot mengata-ngatai sang adik perempuan satu-satunya.

"Ih, Abang nyebelin! Masa sama adik nya sendiri bilang kaya gitu." Zeevara memajukan bibirnya dengan kedua pipi yang mengembung.

Refaldo mencubit pipi Zeevara sembari membawa kepala Zeevara ke dalam ketiak nya. "Ututut, Abang bercanda kali. Kan, adik Abang ini cantik banget, kaya Bunda."

"Lepasin, Abang! Pengap banget! Bau lagi!"

Refaldo melepaskan Zeevara. Lalu, ia mencoba mencium ketiak nya yang always wangi. "Jahat banget, Zee. Masa bau sih? Nggak ah. Kamu bohong ya?"

Zeevara tidak menjawab, ia malah menutup hidung nya sambil menahan tawa. Refaldo dibuat panik seketika.

"Refal, sini, Fal ." Panggil Refaldo pada adik bungsu nya yang tengah bermain game online.

Kamu Pilihan-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang