Bab 46.

1.3K 78 2
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
HAPPY READING!

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

___

Setiap nafas yang kita miliki tidak dapat di hargai dengan apapun, maka jadikanlah setiap nafasmu untuk menghadang rahmat Allah Yang Maha Pengampun. Dan jadikanlah setiap nafasmu selalu terhubung dengan Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam.”

- Habib Umar Bin Hafidz.

-----

Hasby menghela nafas panjang saat Zeevara tak mendengar panggilannya. Gadis itu malah sibuk berlari entah kemana. Ingin menyusul, tapi Zeevara berlari dengan cepat dan sudah jauh. Hasby memilih diam ditempat, ia takut jika menyusul nanti malah tak ketemu dengan Zeevara, dan saat gadis itu kembali, ia malah tidak ada di tempat.

Sepuluh menit menunggu, Hasby belum melihat tanda-tanda Zeevara datang. Sedetik kemudian, pandangannya tak sengaja menangkap sosok perempuan yang begitu ia kenali. Lantas, Hasby pun langsung mengalihkan pandangannya dan beristighfar.

Semakin dekat langkah sosok perempuan itu hingga berada di sebelah nya meskipun berjarak, membuat Hasby bersuara. "Assalamu'allaikum, Zayra."

Deg

Zayra menghentikan langkahnya dan menolehkan kepalanya, melihat sosok lelaki yang dulu ia kagumi. Ingat! Yang ia kagumi dulu, bukan yang ia cintai.

"Wa'alaikumsallam, Kak Hasby?"

Hasby tak menatap Zayra. Ia hanya mengangguk pelan. "Bagaimana kabarmu?"

Zayra juga tak menatap Hasby. "Alhamdulilah, kabar aku baik. Bagaimana dengan Kak Hasby?"

"Alhamdulilah. Saya juga baik." Balas Hasby.

"Kak Hasby kesini sendiri? Dimana istri Kak Hasby?" Tanya Zayra.

"Tidak, saya kesini dengan istri saya. Dia sedang... pergi kesana sebentar."

"Kamu dengan siapa kesini?" Kini giliran Hasby yang bertanya.

"Sama temen. Ini lagi nyari, kita terpisah." Ujar Zayra. Sedari tadi ia mencari-cari keberadaan Olivia. Mereka berdua terpisah di tempat ramai ini.

"Kenapa—"

Kamu Pilihan-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang