Bab 40.

2K 61 0
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
HAPPY READING!

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

___

“Pilihlah seorang lelaki yang pantang membuatmu tertidur dalam tangis, yang meminta maaf kepadamu meski bukan kesalahannya, dan yang hatinya membuatmu bangga karena memilikinya.”

-----

"MasyaaAllah, kamu seneng digendong om Hasby?" Ucap Hasby saat melihat Raga tertawa.

"Aysha, lihat, dia tertawa..." Ucap Hasby lagi, ia melihatkan Raga pada Zeevara.

Zeevara tersenyum lebar saat melihat Hasby dan Raga yang begitu bahagia. "Aaaaa lucu!! Emm... Raga tidak boleh ya lucu-lucu seperti ini, nanti Tante Zee karungin..."

"Tantemu menyeramkan ya, nak. Baiklah, kalau begitu sama Om Hasby saja ya,"

Zeevara mengerucutkan bibirnya. "Kak Hasby, gantian! Zee mau gendong..."

Hasby menaikkan sebelah alisnya. "Kamu mau digendong?"

"Iiiiihhh, bukan! Maksud Zee tuh, Zee mau gendong Raga..."

Setelah acara makan-makannya selesai, mereka semua memilih untuk mengobrol-ngobrol atau menikmati kebersamaan ini.

Hasby menggendong anak dari Kakak iparnya, Refaldo dan Mutiara. Lelaki itu membawa bayi bernama Ragavendra lima langkah lebih jauh dari tempat keluarganya sedang mengobrol. Tidak berdua dengan Raga, karna Zeevara mengikutinya.

"Sebentar ya, saya juga mau gendong Raga. Kamu sudah dari tadi menggendongnya,"

Bohong, sebenarnya Zeevara sedari tadi tak menggendong Raga. Hasby hanya beralibi saja. Hasby tahu, tangan Zeevara yang terkena air panas itu pasti masih sakit.

"Ish, kapan Zee menggendong Raga? Kak Hasby, ayo gantian..."

"Tidak mau."

Kamu Pilihan-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang