Bab 41.

1.5K 64 4
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
HAPPY READING!

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

___

“Mengapa lelah? Sementara Allah selalu menyemangati dengan hayya'alal fallah, bahwa jarak kemenangan berkisar antara kening dan sajadah.”

-----

"Ponsel Zee habis baterai. Ya Allah, tolongin Zee..."

Zeevara menjatuhkan tubuhnya di lantai yang terasa begitu dingin. Mulutnya tak berhenti berdo'a agar Allah selalu melindungi dirinya dan mendatangkan seseorang yang akan menolongnya dari ruangan ini.

"Harusnya Zee mencoba membuka pintu diruangan ini. Iya, Zee akan mencobanya." Ujar Zeevara pada dirinya sendiri.

Gadis itu menghapus air matanya menggunakan jari-jari tangannya. Langkahnya berjalan menuju ke pintu. Sebelum ia sampai di depan pintu, tiba-tiba—

Ceklek!!!

Pintu terbuka. Menampilkan seseorang yang begitu Zeevara kenali.

Haikal. Zeevara perjelas, Haikal Ashaz Ra'uf.

Lelaki dengan jaket kulitnya itu berlari menghampiri Zeevara. Ia berdiri di depan Zeevara dengan wajah yang cemas.

"Zee, lo gapapa? Siapa yang nyakitin lo? Lo diapain sama mereka? Biar gue kasih pelajaran mereka!" Tanya Haikal beruntun.

Zeevara terdiam. Ia menggelengkan kepalanya pelan. "Zee tidak apa-apa... Haikal, kenapa Haikal tau Zee disini? Bukankah kata Nevan Haikal habis berantem—"

Haikal mengerutkan dahinya. Bingung. "Bentar, maksud lo apa, Zee? Gue nggak berantem. Gue dari tadi dirumah, nggak keluar."

"Tapi—"

Brak!!!

Pintu tiba-tiba tertutup dengan kencang. Ada yang menguncinya dari luar. Ditambah, dengan lampu yang padam membuat ruangan yang menyeramkan itu menjadi gelap gulita.

"Haikal, Zee takut!"

"Tenang, Zee, ada gue disini..."

"Ada yang nggak beres sama semua ini. Ada yang jebak gue sama Zeevara."  Batin Haikal.

Kamu Pilihan-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang