Bab 42.

1.6K 65 0
                                    

Assalamu'allaikum.

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
HAPPY READING!

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ya sama ceritanya, Aamiin.

Jangan lupa sholawat ^^

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

___

"Jika aku berani mencintaimu, maka aku siap mengikhlaskan siapa takdirmu yang sesungguhnya. Karena yang berdo'a untuk menjadi pemilik hatimu, tidak hanya aku."

(Putar lagunya gais <rahent aleik>)

-----

Hasby melihat pintu kamar ia dan Zeevara itu sedikit terbuka. Ia tak langsung masuk saat melihat Zeevara tengah duduk diatas sejadah dengan kedua tangan yang menengadah.

"Ya Allah, Zee mohon, lindungilah Kak Hasby dimana pun. Bawa Kak Hasby kembali untuk Zee menjelaskan semuanya. Zee tidak tahu kemana Kak Hasby pergi..."

Sepuluh menit Hasby berdiri diambang pintu. Mendengarkan semua do'a-do'a yang dipanjatkan istrinya. Hingga akhirnya saat Zeevara telah selesai, Hasby masuk ke dalam.

"Assalamu'allaikum." Ucap Hasby.

Zeevara menoleh. Wajah sembabnya tersenyum. "Wa'alaikumsallam, Kak Hasby." Zeevara berlari menghampiri Hasby dan mencium punggung tangan suaminya.

Zeevara menatap Hasby. Air matanya kembali turun. Gadis itu menangis dan menunduk. "Kak Hasby, Kakak darimana saja? Zee tahu kalau Kak Hasby pasti marah, tapi, Zee khawatir, Zee takut."

"Apa yang kamu takutkan?" Tanya Hasby, menatap dalam istrinya yang menunduk.

"Zee takut Kak Hasby pergi meninggalkan Zee..." Jawab Zeevara terisak.

"Lihat saya." Titah Hasby. Zeevara menggeleng pelan. Hasby menghela nafas pelan.

"Dengar tidak? Sini, lihat saya." Ucap Hasby lagi.

Perlahan Zeevara mendongakkan kepalanya. Gadis itu menghindari bertatapan mata dengan suaminya. Hasby menggenggam tangan Zeevara, membawanya untuk duduk disisi kasur.

"Jelaskan." Kata Hasby.

Zeevara mengangguk. "Sebentar, Kak Hasby, Zee ingin mengelap ingus Zee dulu." Setelahnya, gadis itu menarik nafas terlebih dahulu sebelum menjelaskan semuanya.

Kamu Pilihan-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang